Enambelas

6.3K 639 40
                                    

Boleh memang memikirkan perasaan seseorang. Namun jangan lupa, kamu juga orang yang punya perasaan. Sesekali belajarlah untuk menjadi orang yang egois.
Mau sampai kapan terus membiarkan hatimu terluka hingga kronis?

•Assalamualaikum a new City•

Happy Reading 🌹
Jangan lupa vote sebelum membaca 😗




"Are you okay?" tanya Atha sambil memegang bahu kanan Asma.

Asma menggeleng, dan akhirnya tangisnya pecah. Membuat orangtua dan juga Atha panik.

Neima langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri sang putri.

"Stt..." Neima langsung memeluk Asma.

Daffa dan Atha masih menatap nanar Asma yang tiba-tiba terisak.

"Ummi...hiks...hiks... Asma hiks... Hiks... Gak bisa terus menurus seperti ini hiks..."  ucapnya di sela-sela tangis.

Neima menatap sang suami. "Bi?"

Daffa menghembuskan napasnya pelan. "Ba----"

Ting...nong....

Ting...nong....

Baru saja akan menjawab, namun bel rumah berbunyi.

"Atha, tolong bukakan pintu," ucap Neima.

"Iya Mi," balas Atha sambil beranjak dari duduknya.

"Tenang dulu ya sayang, istigfar nak," ucap Neima sambil mengelus punggung Asma.

Atha berjalan ke arah pintu utama dan membukanya.

Clekk..

"Eh lo Fi." senyum Atha mengembang ketika sang calon adik ipar datang berkunjung.

"Iya Bang," ucap Rafi dengan di akhiri senyum.

"Masuk-masuk." Atha sedikit menyingkir dan membiarkan Rafi masuk.

"Cari Asma ya?" tanya Atha.

"Hehehe." Rafi menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba gatal. Lalu mereka berjalan menuju ruang tamu.

"Duduk dulu, gue panggilin Asma."

"Iya Bang," balas Rafi. Kemudian dia duduk di sofa panjang berwarna coklat.

Atha berjalan ke ruang makan, untuk menemui Asma.

"Dek, ada Rafi. Hapus air matanya," ucap Atha sesampainya di ruang makan.

Asma menatap sang Ibunda, "ummi..." rengeknya.

"Temui Rafi ya nak, mungkin ada hal yang ingin dia sampaikan," balas Neima.

"Tapi----"

"Temui calon suamimu," sela Daffa. Asma menatap Daffa.

"Abi?" ucap Asma dengan nada penuh keputus asaan.

"Kamu tidak akan mengerti untuk saat ini nak," sambung Daffa.

"Maksud abi, apa?"

"Sudah! Temui saja calon suamimu," ucap Daffa sambil beranjak dari duduknya dan pergi menuju kamar.

Neima mengelus punggung Asma. "Temui Rafi ya nak."

Asma hanya menghela napas kasar.

Kau Tempatku Pulang [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang