9. Makan Malam

3.6K 548 49
                                    

Kyungsoo baru saja keluar dari lingkungan apartemennya saat Sehun melambai dengan senyuman menawannya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" seperti biasa nada datar keluar dari mulut Kyungsoo.

"Berangkat bersama!" Sehun sangat antusias.

"Aku berangkat dengan berjalan, kau yang biasa naik mobil mewah tidak akan menikmati ini."

"Aku menikmatinya, karena aku berjalan berdua bersamamu."

"Sekali playboy tetap saja playboy." Kyungsoo melewati Sehun begitu saja.
"Aku tidak sedang menggodamu Kyungsoo." Sehun dengan cepat menyusul.

"Oh ya? Lalu kau pernah mengatakan hal serupa pada Chanyeol atau Jongin?" tanya Kyungsoo.

"Menjijikan sekali jika aku mengatakannya pada mereka!"

"Lalu? Denganku?"

"Berbeda saja, rasanya pantas saja kau mendapat perhatian dan pujian dariku."

Kyungsoo merutuki hatinya yang barusaja sedikit merasa senang dengan perkataan Sehun.

"Terserah kau saja!" Kyungsoo buru-baru berbalik badan sebelum wajah malunya terlihat.

Sehun dan Kyungsoo memang akhirnya berjalan menuju kampus bersama-sama. Walau Sehun hanya berjalan di belakang Kyungsoo tanpa mengatakan apapun. Kyungsoo sebenarnya merasa canggung, tetapi ia tidak mau mengajak Sehun bicara lebih dulu.

"Hei Kyungsoo," akhirnya Sehun kembali bicara.

"Apa?" jawab Kyungsoo tanpa menoleh.

"Malam ini mau makan malam berdua denganku?"

"Aku tidak punya alasan menerimanya."

"Kalau begitu katakan satu alasan yang bisa membuatmu menerima ajakanku."

"Tidak ada," jawab Kyungsoo cepat.

Sehun tiba-tiba menarik tangan Kyungsoo, lalu membuat pria berkacamata itu jadi menghadap Sehun sekarang.

"Tolong berhenti membuatku jadi seperti ini Kyungsoo, sikapmu yang terus menolakku justru membuatku semakin ingin dekat denganmu, kau tahu bagaimana aku selalu terpikir olehmu? Kau terus memenuhi kepalaku belakangan ini dan aku tidak tahu kenapa?!" Sehun sedikit meninggikan suaranya.

"Mungkin kau masih merasa bersalah, dengar Oh Sehun, aku tidak lagi marah padamu, aku tidak menganggapmu musuhku juga, hanya saja untuk berteman denganmu rasanya sulit," jelas Kyungsoo.

"Kenapa? Berikan alasannya padaku!"

"Kau terlalu sempurna Sehun, aku takut semakin aku mengenalmu pada akhirnya aku tidak akan menemukan cacat darimu yang bisa kubenci lagi, aku tidak mau itu."

Sehun melepaskan pegangan tangannya perlahan. Ada sesuatu yang ia pahami dari pernyataan Kyungsoo barusan. Sekeras apapun Sehun mencoba, selama Kyungsoo masih berpikir seperti itu, dirinya tidak akan pernah dipandang baik oleh pria berkacamat di hadapannya ini.

"Jadi kau ingin aku memberikanmu alasan untuk membenciku?"

Kyungsoo rupanya memilih tidak menjawab dan hanya menunduk. Sehun mengepalkan tangannya, ia membungkukkan tubuhnya, mengangkat dagu Kyungsoo lalu tanpa permisi menempelkan bibirnya pada bibir Kyungsoo.

Kyungsoo yang terkejut reflek mendorong tubuh Sehun menjauh. Buruknya mereka sudah dekat dengan lingkungan kampus jadi hal yang baru saja terjadi itu disaksikan oleh banyak orang.

"Kau gila Oh Sehun!!" seru Kyungsoo penuh amarah lalu meninggalkan Sehun.

Sehun menyentuh bibirnya. Sehun memang suka bermain hati, tetapi Sehun bukan pria brengsek yang mencium setiap wanita atau pria yang didekatinya. Hal paling intim yang Sehun lakukan mungkin mencium kening atau pipi, tetapi entah mengapa pada Kyungsoo, Sehun berani mencium di bibir.

Mom! I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang