21. Happiness

1.5K 196 3
                                    

Pagi menjelang, aku meraba sisi kanan ku, tepat dimana Kyungsoo tertidur. Kosong. Tak ada Kyungsoo disana.

Terdengar suara gemericik air dari luar jendela. Hujan mengguyur pagi. Aku beranjak duduk menatap sekeliling. Dimana Kyungsoo? Biasa nya dia masih tertidur jika hujan.

Aku memutuskan untuk bangun dan melihat kamar mandi. Kosong.
Aku memutuskan untuk keluar kamar. Ada Renjun duduk menatap Laptopnya. Aku menghampiri dan duduk disofa sedangkan di di lantai.

"Kemana Kyungsoo?"

"Noona sedang membeli sarapan dibawah. Dia sedang ingin membeli bubur ayam."

Aku mengangguk. "Sejak kapan kalian bangun?. Tidak biasa nya bangun awal jika libur."

"Aku hanya ingin menyelesaikan tugas ku saja. Dan nanti ada janji dengan Soohyun."

"Waah. Apa kau akan berkencan?" godaku.

"Hyung, jangan menggodaku. Aku dengannya hanya teman."

Aku tertawa. "Jangan selalu menganggap perempuan sebagai teman jika sudah jelas dia memiliki perasaan padamu. Itu menyakiti perasaan nya."

"Apa menurut, hyung. Aku selalu menyakitinya?"

"Kurasa iya. Dan dia masih setia menunggumu. Kau menyia nyiakan nya."

Dia berhenti menatap laptop dan menutupnya. Lalu berpindah duduk disampingku. "Aku takut jika nanti juga akan menyakitinya,hyung."

"Kau menyukainya?"

Dia mengangguk lemah membuatku tersenyum. "Pasti karena dia mirip dengan Noona mu."

"Memang itu awalnya. Tapi, tidak setelah aku mengenalnya. Dia gadis yang ku inginkan."

Aku mengangguk. "Jika menurut ku. Lebih baik kau tanyakan saja langsung padanya. Kau ungkapkan perasaan mu dan tanyakan bagaimana seharusnya hubungan kalian selanjutnya dengan kau yang harus bersekolah keluar negri. "

"Jika dia bersedia. Apa hyung pikir aku mampu? Jujur saja aku tidak mampu jika disuruh hubungan jarak jauh."

"Sebab itu kau tidak ingin mengungkap kan nya?"

Renjun mengangguk pelan. "Bukan aku tidak percaya padanya. Hanya saja aku takut pada diriku sendiri."

"Kau pasti bisa. Coba saja dulu."

Renjun mengangguk pelan. "Semoga saja dia bisa terima hyung. Pertemanan ini benar benr membuatku lelah."

Aku tertawa mendengar nya. Mengusak rmbut Renjun geram."kau sudah besar. Seharusnya bisa mengerti perasaan wanita."

"Aku tidak seahli kau, hyung."

Aku tertawa mengusak rambutnya. "Kau ini. Nanti juga kau akan tau sendiri."

"Ya ya..."dia kembali berfokus pada laptop nya dan mulai mengerjakan tugas nya lagi. "Aku harus cepat menyelesaikan ini."

Pintu terbuka, Kyungsoo datang dengan membawa beberapa kantong plastik. Aku berjalan menghampiri nya yang sibuk menyiapkan piring di meja makan.

"Apa yang kau beli?" tanya ku saat kulihat tak hanya bubur ayam saja yang ia beli.

"Sedikit bahan makanan untuk siang. Dan beberapa minuman hangat. Ada pedagang Indonesia dibawah dan menjual minuman jahe hangat. Aku selalu suka minuman nya. Kau harus mencobanya."

Aku mengangguk dan duduk di kursi. dia menyiapkan bubur ayam milik ku dan milik Renjun. "Ren, sarapan lah dulu. "

Renjun menyahut dsn segera datang. Dia duduk dihadapanku dengan bubur yang masih hangat dihadapan nya.
"Wedang jahe lagi?"

Love You Right✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang