Kejadian saat Bramasta mengaku bahwa Felix adalah incaran barunya memang benar, dia tidak main-main dengan perkataannya. Bramasta semakin dekat dengan Felix seiring cepatnya waktu, dan bahkan Felix tidak keberatan dengan hal itu.
bukan, bukan tidak keberatan tapi dia tidak sadar kalau selama ini Bramasta mendekatinya karena sedang ingin ber-"pdkt" dengannya.
terbuti dengan Felix yang sering mengambil foto kegiatannya dengan Bramasta dan memasukkannya ke story instagram, seperti saat ini, 4 menit yang lalu Felix membuat story instagram.
"sekarang pake emotikon love?, mereka berdua ngapain lagi" Arvean yang awalnya hanya rebahan santuy, kini dia duduk dan membuka kontak ponselnya, mencari nama Bramasta disana.
Bro-Bramastai
lo bareng Felix lagi?
mau kemana?"ck gaaktif." Arvean kesal karena ponsel temannya itu sedang tidak aktif.
"eh eh, ngapain gw khawatir sama Felix. dia siapa lo veann tolol"
kata2 ini benar2 sudah menjadi andalan vean setiap kali Felix dan Bramasta selalu bersama.tapi kali ini dia menambahkan pertanyaan pada dirinya sendiri.
"gw cemburu ya?"
...
"Lix pulang yuk? gw ada urusan nih bentar lagi"
tanyanya dengan nada tergesa."Bramasta buru-buru?, gapapa sih Felix bisa pulang sendiri"
"Maaf ya lix, dadakan banget nih soalnya. gw duluan ya cantik" Bramasta langsung pergi setelah berpamitan dengan Felix.
drrt drrt
"eh?" Felix mengeluarkan ponselnya dari kantong celananya setelah dirasa ada yang menelfonnya barusan.
"Arvean? nelfon Felix? chatingan aja ga pernah" batin Felix.
"halo vean, kenapa?"
"hm- lo dimana"
"Felix lagi di gramedia deket sekolah nih "
"sama Bramasta?"
"Bramasta udah pulang, Felix sendirian"
"tunggu, gw otw"
"loh ve-"Arvean mematikan telfonnya secara sepihak dan membuat Felix bingung, kenapa tiba-tiba sekali orang itu menelfonnya dan menyuruh Felix menunggunya.
daripada bosen kan, Felix lebih memilih membaca buku yang baru saja dia ambil, entah buku apa itu, yang penting Felix tidak bosan.
"tanda seseorang sedang tertarik denganmu? Perhatikan apakah ia akan tersenyum kepadamu ketika pandangan kalian bertemu? Perhatikan juga dia akan tampak gugup saat kalian sedang berdua"
setelah membaca kalimat2 itu Felix mendongak ingin membayangkan siapa memangnya yang sedang tertarik padanya.
tetapi dia melihat Arvean dari jauh yang sedang mencari sesuatu, hingga akhirnya pandangan Arvean dan Felix bertemu.
"disitu ternyata" batin Arvean.
Arvean tersenyum menatap Felix dari kejauhan dan berlari kecil menuju Felix yang sedang menatapnya juga.
"vean kalo senyum kok g-ganteng?" Felix ambyar, masih tetap menatap Arvean yang sudah mendekati dirinya.
Felix belum pernah melihat Arvean memakai pakaian lain selain seragam sekolah dan baju olahraga sekolah. toh, kan memang tidak pernah janjian keluar mereka.
kira-kira begitu lah pakaian Arvean sekarang, seperti biasa all black, yap cukup simple tetapi jika dia yang memakainya akan terasa lebih mewah.
"nunggu lama ya lix?" lamunan Felix tersadar ketika seseorang di depannya bertanya.
"e-engga kok ven" lah kok Felix gugup?.
"bagus deh kalo gitu, mau kemana habis ini? makan?" tanya Arvean"yuk Felix laper, dari tadi keliling-keliling mulu" Felix balik badan, mengembalikan buku yang dibacanya tadi, kemudian langsung jalan ke arah pintu keluar.
"...? lix napa gw ditinggalin dah?" Arvean mengejar Felix.
Mereka sekarang sudah di trotoar sebelah lampu lalu lintas, yang biasanya buat orang nyebrang.
"mau makan apa emangnya?"
"mekdi aja, tinggal nyebrang, nda usah jauh-jauh"
"oke yuk nyebrang, tuh udah lampu merah" Arvean menggenggam tangan Felix dan menariknya agar lebih dekat dengannya kemudian mereka menyebrangi jalanan itu dan segera memasuki mekdi, masih dengan tangannya yang menggenggam tangan Felix./LELAKI KARDOS LELAKI MODUS VEAN NAMANYA/ author gakuat t0l0ng.
Felix kaget sebenarnya, tapi yaudah ikutin aja, untung Arvean ganteng.
"lo duduk aja, gw pesenin"
Felix jengkel rasanya, gimana dia bisa duduk, tangannya aja dipegangin terus sama orang gatau malu ini."lepasin dulu veaaaan" jawab Felix dengan rengekan
"e-eh iya, tangan lo pas banget ditangan gw sih, keterusan deh"BLUSH
Felix malu, dia langsung pergi mencari tempat duduk dengan pout-annya. dia kesal, sudah 2 kali Arvean membuatnya terbang hari ini.
...
"veann" Felix menoel-noel lengan Arvean yang sedang main hp. mereka sudah selesai makan.
"hm?" Arvean menaruh hpnya dan menatap manik mata Felix"manis" batinnya
"kenapa tiba-tiba gini?"
"hah?, gini gimana lix?"
"tiba-tiba nelfon aku, ngajak makan aku?""gw cemburu lo sama bramasta" kata-kata yang ingin diucapkan Arvean tentunya tapi tak jadi dikatakan.
"gapapa sih, emgnya gaboleh?"
"emm- aneh ajaa kan kita gapernah jalan bareng"
"yaudah seminggu sekali kita jalan bareng, deal?"w-WHAT?
-SILENT-
duar duar duar, chapter ini aku kasih agak panjang dikit lah ya sekitar 700words an wkwk. vomentnya jangan lupa genggggers
KAMU SEDANG MEMBACA
silent | chanlix
Lãng mạncemburu, 1 kata yang bisa membuat kita membenci banyak orang secara bersamaan. mungkin ini yang dirasakan Arvean sekarang.