- 4 - Memori Habis!

108 25 2
                                    


.
.
.
.

"Lo sekarang main Game Online yang mana?" tanya Reksi yang terus melihat kelincahan tangan evlin, saat di kantin. Seperti biasa, di kantin ada para gamer kelas 12-mipaA.

"Gue masih mainin semuanya" semua nya kaget, bertanya-tanya, mengapa ada wanita yang seperti Evlin. Kadang semua berpikir, Evlin sering nge Game, tapi nilai ulangan nya memuaskan. Mungkin Evlin memiliki cara ia belajar.

"Yakin lo? Apa gak akan habis itu memorinya, soalnya Game Online yang lo download banyak" Kata Tama.

"Iya, ada 1, 2, 3, 3, 4, 5, 6, 7..." jelas Bimo yang menghitung jarinya sambil menengadahkan kepalanya untuk mengingat Game yang didownload Evlin.

"Kalo soal memori, tenang, hp gue masih nerima asupan aplikasi Game kok" enteng sekali Evlin bilang seperti itu.

"Gak kebayang deh kalo hp lo muntah, hahahaha" ceritanya Reksi lagi ngelucu, tapi menurut semua yang ada dikantin, sama sekali gak lucu.

"Apa sih Reksi, udah jangan maksain" usul Risma yang sedari tadi bingung dengan apa yang dikatakan Reksi.

"Kalian gitu, jahat banget sama gue" semua melihat Reksi dengan menggeleng-gelengkan kepala. Kecuali Evlin, dia sibuk bermain Game.

"Yah, yah, yah!" semua melihat Evlin yang memasang wajah sedih dan juga panik.

"Kenapa Lin?" serentak.

"Memori gue habis!!!" semua menganga, masing-masing tak mengedip kan matanya. "Aduh, gimana? Padahal memori gue besar lho RAM nya".

"Hapus aja sebagian" datar Kevin, yang sambil menyeruput jus nya.

"Gak bisa gitu, gue sayang banget sama Game ini semua"

"Hapus aja Game Online yang baru lo mainin itu"

"Tapi, gue gak mau" Evlin gak mau karena bagaimana dengan Jean. Teman mabarnya yang bisa dimengerti. Dan buat Evlin nyaman bermain Game itu.

"Lho kenapa?" tanya Rena.

"Iya, menurut gue Game yang itu gak terlalu seru" celetuk Kevin dan Rena langsung menatap Kevin.

"Tapi menurut gue seru"

"Seruan maen ini lin" Dea menyodorkan ponselnya ke wajah Evlin. Namun dia hanya mendengus kesal, bimbang sekali dengan adanya Game yang menurutnya seru semua.

"Ya ampun, kenapa banyak banget sih yang bikin Game Online seru semua. Kan gue jadi gak bisa milih salah satu" menengadahkan wajahnya sambil merengek. Tapi teman-teman nya malah menahan tawanya karena tingkah laku Evlin yang sangat pecandu Game Online. Termasuk Kevin, dia tertawa kecil.

🎮

Bimbang, kesal, marah, dan kecewa. Itulah perasaan yang sedang Evlin rasakan. Dari istirahat, sampai pulang ia murung. Kali ini, Evlin tidak memegang ponselnya. Ia simpan disaku bajunya.

"Lo kenapa sih, cuma gegara Game, lo jadi galau gini" kata Keyza saat berjalan ke parkiran sekolah. Keyza juga sedikit tetawa, kok bisa ya Keyza punya temen kaya Evlin.

Game OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang