- 6 - Gak Kenal

85 24 0
                                    



.
.
.
.

Suara riuh dari murid-murid Hillary High School terdengar. Evlin ke parkiran tapi dia gak akan pulang dulu. Harus pergi ke cafe, karena janjian dengan sepupunya. Katanya ada hal penting yang akan dibicarakan.

Ia pergi dengan melesat meninggalkan sekolah itu. Hingga ia tiba di sebuah cafe yang sudah di share alamatnya oleh sepupu nya itu. Membuka helmet dan mendorong pintu yang bertulisan push.

Evlin menyapu tatapan nya untuk mencari keberadaan sepupunya. Cafe terlihat sangat sepi. Hanya ada beberapa orang saja. Dan tak ketemu. Mungkin karena ia terlalu cepat mengendarai motor nya. Ia memutuskan untuk duduk dan tak lama seorang pelayan datang.

"Mau pesen apa?" tanya seorang pelayan perempuan yang membawa papan menu dan menyodorkan ke Evlin.

"Emm..., pesen jus jambu dulu aja"

"Baik" segera pergi pelayan itu meninggalkan Evlin yang terus melihat jam ditangan nya. Karena bosan, Evlin mengeluarkan ponselnya dan kini bukan Game, melainkan Instagram.

Suara pintu cafe terbuka, seorang lelaki bertubuh tinggi datang. Evlin mengangkat wajah berharap itu sepupunya. Dan benar saja, lelaki yang kira-kira berumur 20 tahunan datang menghampiri Evlin dengan senyuman.

"Lin, udah lama?" duduk tepat dihadapan Evlin dan masih tersenyum.

Saat mereka sedang asyik mengobrol, dari kejauhan tampak seorang pria yang memerhatikan Evlin disebrang bangku yang Evlin tempati bersama sepupunya, tapi Evlin tak menyadari. Pria itu kelihatan masih muda, ia sedang berkumpul bersama teman-teman nya. Namun tatapan hilang ketika seorang teman pria itu menepuk pundak nya.

"Maaf ya, soalnya dijalan macet" Edgar adalah seorang pria yang tak ingkar janji, telat sedikit saja ia meminta maaf. Sepupu Evlin ini orangnya ramah, baik, dan bertanggung jawab. Meskipun dia bukan Kaka kandung, Evlin sudah menganggap Edgar itu seperti Kaka kandung. Begitupun Edgar, dia sangat sayang dengan Evlin. Sejak kecil, Edgar selalu bermain dengan Evlin, Kevin, Bimo, dan Reksi saat dirinya datang ke rumah Evlin.

"Iya, gapapa. Lo gak kuliah?"

Saat bertanya, Evlin menatap pria yang tadi. Ia pergi dengan teman-teman nya dari cafe itu. Evlin melihat pria itu berjalan menuju motor berwarna hitam dan sempat melihat wajah pria itu. Namun mata pria itu mengagetkan Evlin ketika ia juga menatapnya. Hanya sekilas, Evlin membuang muka ke arah sepupunya. Dan menghiraukan.

"Lo dengerin gue gak sih?" Edgar kesal karena sedari tadi dia bicara tak didengar.

"Denger kok"

🎮

Jean
Mabar lagi

Ayo, gue yakin. Kali ini menang

Jean
Ok, gue tunggu

Sepulang dari cafe, Jean sudah menge chat Evlin. Lagi lagi mengajaknya main bareng.

Tuk tuk

"Masuk!" teriak Evlin karena ada yang mengetuk pintunya. "Tumben permisi dulu" ternyata itu ketiga temannya. Yang biasa nyelonong masuk sekarang beda.

Game OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang