Happy reading gaes:v
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Kenapa kamu?" Tanya Beni sambil memperhatikan adiknya yang sedari tadi hanya melamun. Tadi setelah ia menemui Aldo di rooftop ia tidak ke kelas melainkan pulang dengan alasan sakit.
Setelah sampai rumah ia langsung mengunci diri dikamar. Jika tadi Beni tidak membujuknya untuk keluar dari kamar mungkin Salma akan tetap dikamar.
"Gapapa" ucap Salma dingin dan cuek. Beni mengernyitkan dahinya bingung. Ada apa ini? Padahal Salma tidak pernah bersikap dingin kepadanya sekalipun ia sedang marah.
"Kenapa? Jujur sama kakak" ucap Beni sambil membenarkan posisi duduknya menghadap ke Salma. Mereka sedang ada di ruang televisi.
"Aldo mutusin aku kak" ucap Salma sambil menunduk. Ia berusaha menahan air matanya ia tidak ingin membuat Beni marah karena Aldo.
"Lupain dia" ucap Beni santai lalu menghadap ke tv, Salma melotot tidak habis fikir. Kenapa kakaknya malah menyuruhnya melupakan Aldo. Tidak semudah itu Beni!
"Susah kak" ucap Salma sambil menggigit bibir bawahnya.
"Salma, kamu masih punya kakak" ucap Beni dingin. Salma bungkam apa maksud Beni. Ia terlalu tolol saat ini untuk memikirkan hal hal ajaib yang keluar dari mulut orang lain.
"Salma" panggil Beni lalu ia menghadap ke Beni.
"Kakak cinta sama kamu" ucap Beni lalu Salma membulatkan matanya terkejut. Kalimat itu Beni ucapkan lagi.
"Kak maksud kakak aa apa?" Tanya Salma gugup. Beni menatap lekat mata Salma.
"Kakak cinta sama kamu bukan sebagai kakak ke adik tapi sebagai cowok ke cewek" ucap Beni. Salma terdiam lalu mengalihkan perhatiannya ke tv. Ia terlalu gugup menatap mata kakaknya. Entah apa yang terjadi tapi detak jantungnya tak karuan saat Beni menatapnya seperti itu.
"Tap tapi ini salah kak" ucap Salma gugup. Beni mangut mangut mengerti maksud Salma.
"Kakak udah lama punya perasaan ini Sal, maaf kakak tau ini salah, tapi perasaan itu datang sendiri tanpa kakak minta" ucap Beni menjelaskan. Salma membenarkan itu. Karena perasaan tidak bisa dipaksakan dan di minta.
"Kak, Salma juga cinta sama kakak tapi Salma belum yakin perasaan Salma karena Salma juga cinta sama Aldo" ucap Salma sambil menunduk. Beni tersenyum lega, akhirnya perasaannya terbalaskan. Perasaan terlarangnya!
Beni mendekatkan wajahnya ke wajah Salma yang sedang menunduk, bukan kewajah tepatnya ke telinga.
"Kamu milikku Salma" ucap Beni sambil mengecup singkat telinga Salma. Salma bergindik ngeri mendengarnya. Gila ini gila! Mamanya pasti akan sangat marah mengetahui hal ini!
"Stop kak" ucap Salma mulai menjauh dari Beni.
"Kak kita ini sedarah, ini gak bener Kak" ucap Salma dengan nada tinggi lalu masuk ke kamarnya dan ingin menangis sekencang kencangnya.
Beni menjambak rambutnya frustasi, apa yang ia lakukan. Apa yang ia katakan, semuanya salah ini salah perasaannya juga salah! Tapi bolehkah Beni menyalahkan perasaannya sendiri.
"Bodoh lo Ben bodoh" ucapnya pada dirinya sendiri.
"Dia adek lo inget dia adek kandung lo" sambungnya sambil meninju tembok tak bersalah sampai tangannya memerah dan tembok tersebut sedikit retak.
😁😁😁
Setelah kejadian sore itu, malamnya Desti pulang dari kerjanya dan melihat anak anaknya sibuk dengan dunianya sendiri. Beni keluar entah kemana dan Salma mendengarkan musik dikamarnya dengan earphone dan lampu yang tidak dinyalakan.
Hari ini Beni berangkat sangat pagi sekali. Ia tidak berangkat dengan Salma, setelah kejadian sore itu ia jadi sedikit menghindar dari adiknya itu. Ia tidak ingin perasaannya membuat hubungan adik kakak diantara dia dan Salma renggang.
"Pagi ma" sapa Salma sambil menuruni anak tangga. Desti sedang menyiapkan sarapan diatas meja makanpun menoleh mendapati wajah murung princessnya itu.
"Pagi sayang, kenapa mukanya murung gitu hem?" Tanya Desti ke putrinya itu.
"Emb enggak kok ma" ucap Salma seadanya sambil menyantap sandwich dan susu coklat yang sudah disiapkan mamanya.
"Kak Beni dimana ma?" Tanya Salma sedikit canggung saat mengucap kata Beni.
"Udah berangkat dari jam 5 tadi katanya ada ulangan. Bentar lagi kakak kamu kan akan ujian nasional dan katanya mau nerusin kuliah di Kanada" ucap mamanya. Salma tersedak susu saat mamanya berkata Beni akan kuliah di Kanada.
"Kenapa ke Kanada ma?" Tanya Salma lagi.
"Katanya disana fasilitas sama kualitasnya bagus yaudah itu keinginan kakakmu" ucap mamanya seadanya. Salma tau kenapa Beni memilih kuliah di luar negeri. Salma menghela nafas lesu lalu berpamitan ke mamanya dan langsung berangkat ke sekolah.
😁😁😁
"Sal" panggil Keysha. Kini mereka sedang di kelas karena semua guru sedang rapat, jadi kelas kosong karena seluruh murid memilih ke kantin untuk mengisi perut mereka ada yang ke perpus ke lapangan ke wc ke rooftop atau ke got mungkin.
"Apa sih" ucap Salma malas sambil meletakkan kepalanya di lipatan tangannya dimeja. Ia benar benar malas hari ini. Hari ini adalah hari kepindahan Aldo yang membuatnya sedih tapi ia lebih sedih mendengar kakaknya akan kuliah di luar negeri.
"Kantin yuk" ucap Keysha memohon. Luna sedang tidak masuk hari ini karena sedang sakit.
"Ogah lu aja gue males" ucap Salma dingin sekaligus kesal.
"Yodah gue ngerti. Lo mau pesen apa gue pesenin" ucap keysha sambil beranjak dari kursinya.
"Serah lo aja" ucap Salma seadanya, ia terlalu malas untuk mengucapkan banyak kata.
"Yaudah tungguin disini kalo mau lo nyusul aja ke kantin" ucap Keysha lalu Salma mengangguk paham.
Setelah Keysha pergi ke kantin Salma mengambil ponselnya yang berdering di tasnya. Ia menatap layar hpnya dengan dahi berkerut. Nama Aldo muncul di layar hp. Tanpa ba bi bu Salma mereject telpon dari Aldo.
Dilain sisi Aldo tau pasti Salma sudah tidak mau berhubungan dengannya. Ia bahkan tak mendapat satupun chat dari gadisnya itu kemarin malam. Eh gadisnya bisakah kita bilang begitu sedangkan mereka sudah tidak ada hubungan apa apa!
"Lo pasti kecewa sama gue" ucap Aldo pada kaca dikamarnya.
"Cowok brengsek kek gue gak pantes dapetin lo Sal, selamat tinggal Salma gue sayang banget sama lo" ucap Aldo pada kaca didepannya. Setelah itu ia menggeret koper besar miliknya keluar dari kamar.
😁😁
"Salma" ucap seorang cowok dengan ngos ngosan.
"Apa?" Tanya Salma dingin. Cowok itu Randy sahabat dekat Aldo.
"Kok lo masih disini?" Tanya Randy. Salma mengernyitkan dahinya tanda tak mengerti.
"Ck! Lo susulin Aldo dong kok masih disini" ucap Randy gregetan.
"Dia bukan siapa siapa gue jadi berhenti ganggu gue. Pergi lo" usir Salma ke Randy. Randy hanya menghela nafas pelan, ia tidak bisa memaksa Salma yang notabene hanya mantan kekasih Aldo sekarang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jangan lupa votmentnya ya gaes:v
See you.
Aurora Dewi
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother, I Love U (Tamat)
Novela JuvenilIni cerita pertama saya, kalimatnya masih berantakan gak saya revisi, maaf apabila ada kesamaan tokoh dan alur cerita. Mungkin cerita saya tidak terlalu bagus tapi mohon jangan diplagiat. Plagiat itu dosa. Aurora Dewi:v Best rank : 1 adikkakak (Okto...