01. RUN

3.6K 259 11
                                    

#1 RUN

"Lari, lari, Jeon Jungkook. Lari, selamatkan dirimu."

Telinganya berdengung di antara langkahnya yang menyisir hamparan putih. Kakinya mulai lelah. Dia berhasil menyebrangi tebalnya salju dan sampai di jalanan pinggir kota. Anak kecil itu terengah--membuat kepulan asap halus menguar di udara. Wajahnya pucat pasi dengan luka lebam yang tercetak jelas di setiap jengkal kulitnya. Jejak airmata, darah yang mengering, dan belahan bibirnya tak kalah kering karena dingin.

Ia mengeratkan tangan mungilnya. Memeluk dirinya sendiri yang terlihat sangat lemah dan berharap rasa hangat menyelimutinya. Hingga bunyi Guntur membuatnya mendongak. Memandang langit yang mulai menggelap--menandakan hujan akan segera datang. Dia menggigit bibirnya. Mengedar pandang dengan mata yang menyipit. Pandangannya mulai kabur saat hujan turun membasahi tubuh rapuhnya. Kesadarannya hilang; ambruk di tengah derasnya hujan dan salju.

.

.

Busan, 2005

We wish you a Merry Christmas
We wish you a Merry Christmas
We wish you a Merry Christmas and a Happy New Year!

Musik klasik di pembukaan hari Natal mengalun seirama dengan canda tawa sebuah keluarga di perjalanan mengendarai sebuah mobil. Sepasang suami istri dan putra semata wayangnya.

Hari itu, salju turun deras sekali. Tepatnya di kawasan pinggiran kota. Di kelilingi perbukitan luas daerah Busan Utara. Jubah putihnya hampir menutupi segala keindahan tempatnya. Sebuah tangan mungil menghempas lembut butiran salju yang turun melalui jendela kaca yang terbuka. Butiran kapas dingin itu menyapu lembut telapak tangannya. Sudut bibirnya menarik senyum simpul lalu merekah memamerkan deretan gigi dengan balutan bibir yang membentuk persegi. Sensasi dingin yang menyentuhnya memberikan kebahagiaan yang tidak terbayang. Sampai suara sang ayah membuat senyumannya itu hilang.

"Kim Taehyung. Tutup kacanya. Apa kau tidak merasa kedinginan?" tegur sang ayah. Yang menatapnya melalui kaca.

"Sayang, tidak apa-apa. Biarkan saja." jawab istrinya.

Dengan muka muram, Taehyung menutup kaca jendelanya.

"Oh, langit bertambah gelap. Apakah akan turun hujan?"

Salju bercampur hujan? Rasanya aneh. Taehyung menyukai salju, tapi tidak dengan hujan. Menurutnya salju itu putih bersih seperti kapas yang lembut bila menyentuh kulitnya walaupun tetap sama terdapat kandungan air di dalamnya. Yang tidak di sukainya dari hujan adalah basah dan membuatnya sakit. Entahlah, sejak balita Taehyung tidak menyukai rasa sakit. Jika sakit melanda, Taehyung akan meminta ayahnya untuk memberikan obat dengan dosis yang tinggi. Dia tidak akan segan karena ayahnya adalah seorang dokter sekaligus pemilik sebuah rumah sakit besar di Seoul.

Taehyung mengamati jalanan lagi setelah hujan benar-benar menyiram buminya. Matanya memicing menyadari sesuatu yang dilihatnya terasa sangat aneh. Di pinggiran jalan; dibawah lampu trotoar yang temaram. Ada sesuatu di sana.

"Ayah berhenti!!"

Ayahnya yang saking terkejut mendengar putranya memekik. Segera menginjak brake dengan spontan. Decitan rem bersatu dengan gesekan roda dan aspal jalanan. Ibunya tak kalah kaget saat melihat putranya keluar membawa payung.

"Taehyung-ah!!"

Taehyung berlari. Mendekati objek yang membuatnya penasaran. Matanya menyipit, memastikan apa yang dia lihat. Korneanya merekah, terkejut melihat seseorang tergeletak disana. Payungnya dia buang ke sembarang arah. Persetan dengan dia yang tidak menyukai hujan. Lalu dengan berlutut dia meraih tubuh kecil itu. Menyentuh pipi dingin yang penuh luka itu,

TRIGGERED (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang