Part 19. Gagal

2K 149 4
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Kediri, 03 Januari 2020
-Alfiyah Untukmu-

***

Pagi ini Kayla berdandan secantik mungkin. Ya, pagi ini adalah acara akad nikah Faris dan Zahra. Hati Kayla sebenarnya menangis, namun Kayla berusaha menyembunyikan itu semua. Sebab dia tidak ingin terlihat lemah oleh semua orang. Kayla mengenakan gamis berwarna merah maroon yang berpadu dengan navy dan tak lupa memakai jilbab berwarna navy. Kayla memoleskan sedikit make up diwajahnya.

Kayla duduk di sofa kamarnya membayangkan apa yang akan terjadi hari ini. Menyaksikan secara langsung orang yang selama ini dicintainya mengucap janji suci atas orang lain. Betapa hancurnya hati Kayla saat itu terjadi nanti. Air mata Kayla mengumpul dipelupuk matanya dan siap untuk tumpah. Tidak kuat membayangkan apa yang akan terjadi.

Segera Kayla bangkit dari duduknya dan beranjak mengambil tas kecilnya yang berwarna merah. Tas itu dipakainya dibahu sebelah kiri. Kayla menuruni tangga dengan begitu anggunnya. Namun, wajahnya tidak secantik penampilannya. Wajahnya tampak muram dan tergambar kesedihan dan kekecewaan di dalamnya.

Kayla berniat pergi ke pernikahan itu bersama Maya. Sebelum itu, Kayla ke rumah Maya untuk menjemputnya. Kayla mengemudi mobil dengan kecepatan sedang. Sebenarnya dirinya masih trauma dengan kejadian dua hari yang lalu. Namun, Kayla harus sebisanya terlihat seperti biasanya.

'Faris, aku datang demi kamu. Aku gak mau lihat kamu bersedih karena ketidak hadiranku dihari pernikahanmu. Biarkanlah hanya aku yang merasakan sakit dan sedih itu asalkan jangan kamu. Berbahagialah atas pernikahanmu itu.' gumam Kayla sambil mengemudi.

Betapa besarnya pengorbanan Kayla demi orang yang dicintainya. Rela untuk sakit demi orang yang dicintainya tak merasakan apa yang kini sedang dirasakannya.

Kayla langsung menuju pesantren setalah menjemput Maya. Sekitar dua puluh lima menit kemudian, Kayla sampai di halaman pesantren. Sepuluh menit lebih lambat dari pada sebelumnya, karena jalanan pagi yang terbiasa dengan kemacetan. Halaman pesantren yang semula hanya lalu lalang para santri kini berubah bukan hanya santri, bahkan semua tamu undangan.

Sebelum turun dari mobil, Kayla menata hatinya. Kayla menghela napas yang panjang dan menghembuskannya perlahan menetralkan pernapasannya. Jantungnya berdegub cepat. Dengan membaca basmalah, Kayla turun dari mobilnya memasuki halaman pesantren.

"Kay, sabar ya ..." ucap Maya sambil menggenggam jari-jari tangan Kayla.

"Insyaallah, May. Aku kuat, kok!" jawab Kayla sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.

***

"Kamu jahat Ustadz, kamu jahat!" suara disertai isakan itu terdengar menggelegar di masjid.

Faris mencari arah suara itu, seorang wanita pergi dengan deraian air mata. Ingin Faris mengejarnya, namun seseorang menghalanginya. Wanita yang berada di sampingnya saat ini menatapnya dan menunggu dirinya. Namun, Faris tidak mempedulikan siapa wanita yang sedang berada di sampingnya itu. Faris lebih memilih untuk mengejar wanita dengan deraian air mata.

Faris melihat wanita dengan balutan hijab berwarna navy sedang duduk di bawah pohon yang sangat rindang. Wanita itu menenggelamkan wajahnya dikedua kakinya. Faris menghampiri wanita itu. Saat mendekati wanita itu, suara isakan wanita itu terdengar jelas di telinga Faris.

[AU1] Alfiyah Untukmu✓ [OPEN PREE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang