"author pov"
hari senin adalah hari dimana banyak orang yang mengutuknya, membencinya, bahkan jika bisa menghindarinya mereka akan menghindarinya.
namun itu tidak berlaku untuk Wendy, wanita pekerja keras yang harus membiayai hidupnya karna tidak ada keluarga maupun kerabat yang akan membiayainya. Dia adalah anak yang dititipkan pada panti asuhan sejak dia berumur 3 hari, di umur yang ke 7 tahun, wendy berusaha kabur dari panti asuhan itu karena terlalu banyak penyiksaan dan penindasan yang dia terima.
tahun ini dia berumur 21 tahun, dia bertahan hidup dengan cara bekerja disebuah warnet yang menjadikannya seorang genius dalam bidang teknologi, terutama programming tanpa sekolah tinggi, walaupun banyak universitas yang akan memberikan beasiswa padanya, namun dia tidak ingin menjadikan universitas sebagai tolak ukur keahlian yg dia dapat, karna selama ini dia hanya belajar autodidak di warnet tempat dia bekerja.
"wendy pov"
*ditelpon
"hallo, system yang saya buat telah selesai, mari kita membuat jadwal untuk implementasi sistem pada user" wendy,-
"hari rabu ?, baiklah saya akan datang ke kantor anda" wendy,-
tut tut tut, telpon dimatikan oleh client tanpa ucapan terima kasih.
"haaahh lapar sekali, hei cacing sabar lah mari kita cari makan, jangan demo terus di perutku"
sesampainya di minimarket
Bruuukkkk
"yaaaa, kau ini kalau jalan jangan nunduk", wendy,
"maaf, aku tidak sengaja, maafkan aku", irene,
"kalau nangis jangan sambil jalan, bahaya. masih untung aku yg menabrakmu, coba bayangkan jika bajai itu yang menabrakmu, sakit enggak malu iya", wendy.
"aah haha kamu sama sekali tidak lucu", irene.
"yaaa, aku memang tidak sedang melucu", wendy.
"baiklah, aku pergi dulu", irene.
"ciiih, apa kau tidak ada niatan untuk meminta maaf ?", wendy.
"maaf", irene (sambil jalan).
"haaah menyebalkan sekali wanita itu" wendy (sambil menendang nendang batu kerikil).
Sesampainya di minimarket aku mencari bahan makanan dan minuman yang harus aku persiapkan selama sebulan. Soda, kopi, mie instan, mereka yang setiap hari menemaniku kerja di malam hari. Aku termasuk kurang peduli dengan kesehatanku, yang aku pikirkan hanya "bagaimana caranya pekerjaan aku selesai tepat waktu & mencari project baru"
Membuat system aplikasi setiap hari, tanpa berinteraksi dengan manusia menjadikanku menjadi seorang introvert tingkat akut, aku benci berada dikeramaian, aku tidak peduli kehidupan luar karena mereka pun tidak peduli dengan kehidupanku yang sebenarnya sudah hancur ini, hidup tanpa kasih sayang, tanpa keluarga, tanpa orang tua, "jika saja keluargaku tidak menginginkan aku hidup, mengapa mereka tidak membunuhku saja". Sering kali kata kata itu mengganggu pikiranku.
Tapi aku sedikit bersyukur, tuhan masih memberikan teman yang sangat baik dan terkadang bodoh yang selalu membuatku tertawa setiap hari karna tingkah lucunya.
Ya temanku bernama "Kang Seulgi dan Kim Taehyung", duo dumber yang setiap hari mengacaukan hariku dan terkadang mengganggu pekerjaanku, tapi aku menyayanginya, hanya mereka yang menerima dan mengerti keadaaanku.
Bruuukkkk
"yaaa, taehyung-shi bisakah kau sedikit berlaku sopan" wendy
"aku tidak akan berlaku sopan jika kau masih tidak mau menempati janjimu untuk kuliah di tempatku", taehyung.
"masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, kuliah hanya menyita waktuku, lagi pula disana sudah ada seulgi yang akan menemanimu", wendy
"kalau begitu aku akan sering membolos, dan seulgi biar saja dia dibully oleh senior, aku tidak peduli",taehyung.
"yaa, apa kau gila, orang tuamu akan marah padaku jika tau kalo anaknya sering bolos dan kabur kesini",wendy
"kalau begitu, ayolaah kuliah dengankuuu, hanya kamu yang memberikan aku contekan dengan mudahnya" taehyung
"akan ku pikirkan lagi, pergilah",wendy
"aku lapar, aku minta makan, setelah makan aku janji akan pergi", taehyung
"pergilah, jangan buat aku tambah miskin",wendy
"hahaa, okelah dadaaah aku tunggu kau dikampus" taehyung
"haaaah anak itu merusak mood & mengganggu kerjaanku"
Haaah lelah, aku ingin tidur tapi kenapa error disistem ini tambah banyaaaakkk, yaaaaa lelaaaaahhhhh...