part 1

448 33 0
                                    

Seoul, 2020.

Disini ia saat ini, ia tersenyum getir.
Mengingat ia harus berusaha dan berjuang sendiri untuk kehidupannya kelak.

Ia tengah duduk di sebuah taman, menghitung jumlah sisa uang yang ia dapat dari hasil menjual sesuatu yang sangat berharga untuk dirinya saat itu, laptop.

Yap, ia sedang dalam masa terakhir di tahap kuliah nya. Seharusnya ia sedang menyelesaikan skripsi nya sekarang. Yah, tapi apa boleh buat.
Ia lebih mementingkan ego nya saat ini.
Ia sangat ingin bahagia, sungguh.

"Kalau tinggal segini bagaimana aku bisa menemukan tempat tinggal. Hfft". Keluh nya.
Ia memang sangat gegabah dalam mengambil keputusan. Ia sudah terlalu putus asa dan entah bagaiman pikiran nya yang bisa membawa nya ke kota ini.

Gadis itu mulai meremat kepala nya, ia tak kuasa menahan air mata yang sudah sangat ingin ia tumpah kan. Tanpa melihat sekitar nya. Tanpa menyadari ia sedang tak sendirian dalam taman itu, dan ia tak menyadari ada seseorang yang memperhatikan nya sedari tadi.

"Yaakk! Jangan terlalu menyakiti dirimu sendiri." ia tak tahan saat melihat gadis di sebelah nya yang ia perkiraan mungkin seumuran dengan diri nya ini sedang terlalu kuat meremat kepala nya, atau rambut nya. Ah entah lah.

Gadis itu tersentak kaget saat menyadari ada orang lain yang duduk bersama nya di bangku taman itu.
Ia mencoba menoleh...

"M-miiaannn..." ucapnya.

Gadis di depan nya malah mengulurkan tangan nya.
"Park chaeyoung, panggil saja aku rose. Dan kau??" ucap gadis di sebelahnya ini.

Ia masih bingung dan seperti memikirkan sesuatu.
Ia pun ikut mengulurkan tangan nya memperkenalkan diri nya.

"Lalisa, kau bisa memanggilku lisa."  ucapnya sedikit ragu, setidak nya hanya nama itu yang sempat terlintas di otak nya. Ia meyakinkan dirinya agar tak memakai nama asli nya saat ini.

"Hanya lalisa? Apa kau bukan asli orang korea?" lagi lagi gadis di depan nya yang mengaku nama panggilannya adalah rose ini bertanya pada nya.

Gadis yang bernama lalisa hanya menggeleng.

"Sudah kuduga, dapat ku lihat dari mata mu. Boleh kah aku bertanya lagi?" tanya nya.

Lisa hanya mengangguk, ia bingung sebenarnya.

"Apa kau sedang mencari tempat tinggal.?" tanya rose.

"I-iyaa". jawab nya.

"Hmm kalu begitu apa kau mau tinggal dengan ku saja? Aku tinggal sendirian sekarang."

"Maksud mu?". Tanya lalisa.

"Maaf sebelumnya, aku tadi sempat mendengar keluhan mu tentang uang mu yang tidak cukup untuk menemukan tempat tinggal. A-akuu bukan bermaksud ikut campur. Aku bukan sengaja mendengar keluhan mu. Tapi kau ada di sebelah ku. Jadi aku mendengar nya tadi." jelas rose yang membuat lisa tersenyum.

Lisa sadar, ini pertama kali nya ia tersenyum hari ini. Hanya karena seorang gadis di samping nya yang baru di temui nya.

"Apa kau tak takut pada ku?" tanya lisa yang membuat rose memgeryitkan kening nya.

"Maksud ku, apa kau tak takut padaku? Aku ini orang asing yang baru kau kenal Ojee-yaa, bagaimana jika aku orang jahat?"

Rose menggeleng,
"Tidak, aku tau kau gadis baik-baik. Lagi pula mana ada gadis jahat secantik dirimu." ucap rose yakin.

"Oh, ya dan berapa umur mu sekarang? Maaf jika aku lancang tiba-tiba menanyakan umur mu. Aku hanya ingin tau apa aku harus memanggil mu eonnie atau nama mu saja?" tanya rose lagi.

True Love || LALISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang