Yang tak diketahui Ghiva

20 5 0
                                    

"bun kayaknya ghiva pulang aja,soalnya ayah ghiva udah ada dirumah" ucap Ghiva sembari berdiri dari tempat ia duduk

" oh iyaa, ini bubur untuk bunda kamu,salam yah"
Balas bunda yang diikuti anggukan
Ghiva langsung saja keluar dari rumah dengan terburu buru
Siapa perempuan itu? Kenapa Abian tak pernah memberitahunya? Ah Ghiva butuh waktu untuk memikirkannya

" heiii" Tahan Abian memegang tangan Ghiva ketika sudah berada diteras rumahnya

"lepasin gak?!! Ghiva bisa pulang sendiri!!"
Ucap Ghiva melepas genggaman Abian

" ini tas lo kelupaan" balas Abian dengan wajah tenang,
Ghiva menatap wajah tenang itu, semakin Ghiva menatapnya semakin luas pula kekesalannya kepada Abian

Ghiva langsung saja menarik Tasnya itu lalu keluar dari pagar rumah , sedangkan Abian Buru buru menaiki motornya
Menyusul Ghiva
Yang jalannya pun semakin dipercepat

" Yakin mau jalan? Udah malem ini"
Ucap Abian mematikan mesin motornya

" yang emang udah malem, yang bilang pagi siapa??!!!" balas Ghiva dengan nada sedikit membentak tetapi tak menoleh sedikitpun kearah Abian

" Gue kasih voucher lagi, mau gak?"
Tawar Abian lagi

" yaudah" Ucap Ghiva pasrah,lagian siapa yang berani jalan dimalam seperti ini? Ditambah dengan jaraknya yang jauh antara rumah Abian dan Ghiva
Ghiva lalu naik ke jok motor
Memundurkan badannya agar tak bersentuhan dengan Abian, dan tidak memeluknya seperti biasa

......

" makasih" ucap Ghiva sesampai didepan gerbang miliknya lalu langsung saja masuk tanpa mempedulikan Abian yang melihatnya dari belakang
Disisi lain Abian tahu mengapa sikap Ghiva seperti itu, ini sudah terjadi bukan sekali atau dua kali, tetapi sering

Dipagi hari seperti hari biasanya, sekolah dan sekolah, sedangkan Ghiva hari ini tak masuk sekolah karena badannya sangat panas
Mungkin karena kelelahan saja
Dan parahnya bunda dan ayah nya tak pulang pulang dari semalaman, Ghiva sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini

Ghiva menurungi anak tangga lalu menuju dapur dengan wajah yang lesuh dan tak bersemangat

Pembantu?? Yah Ghiva punya, tetapi Saat ini pembantunya sedang diliburkan , jadi Ghiva sendirian dirumah yang besar ini, takut?
Tidak, dia sudah terbiasa

Disisi lain disekolah...

08:20

" Si Queen blak blakan napa dah gak ke sekolah, sepi anjirrr" ucap Dito
Seketika Abian memikirkan Ghiva lagi dan lagi,
Ada apa dengan Ghiva?
Biasa Ghiva tak kesekolah karena Sakit atau keluar kota bersama bunda dan ayah nya,
Tapi kali ini ia sakit

Abian langsung saja mengambil handphone nya lalu mengetik nama Ghiva disana, tanpa mempedulkan Ibu Adya diatas yang tengah menerangkan materi

Abian: lo sakit? Sakit apa?
Abian: bunda ada dirumah gak? Ayah ? Bibi ?

Tak ada respon dari Ghiva, Abian menaruh kembali handphone nya sebelum ibu Adya mengambilnya

Ting ting ting.......

Bel istirahat pun bunyi...

" Anjir lah anjirr!!! Demi kecoa pinkk!!"
Teriak Arsan seketika jadi pusat perhatian dikelas

"napa lo bambank?" ucap Dito sembari menuju bangku Arsan yang tak jauh dari bangku tempat ia duduk

"kemarin tuh yak.."
Arsan berhenti sejenak

"parah dah sumpah udah capek capek gue nabung buat maemunahh ehhh dia malah nampar gue taik lah"
Ucap Arsan mengeluarkan unek uneknya, maeumunah yang ia maksud adalah regina, pacarnya

" ada sebabnya pasti" ujar Dito sambil bermain game online dihandphone nya

" gue gak sengaja nginjek kaki dia, kaki doang woyy eh dia marah marah "

" ditambah dia lagi datang bulan"
Ucap Arsan

" yaela datang kok bulan, rejeki seharusnya"
Ucap Dito tanpa melihat wajah Arsan

"lagian napa sih bela belain nabung buat rengginang? Bucin lo naik level brpa dah"
Kata Dito yang masih tengah sibuk dengan handphone nya, Abian yang melihat itu hanya diam dan mendengarkan

" woyy napa pacar gue regina, rengginang pala loo!!"
Ucap Arsan sembari menarik rambut Dito

Disisi lain Abian sudah minta izin keguru nya untuk keluar Sebentar , tentu saja itu tidaklah mudah
Makanya Abian memilih membolos diam diam ia lewat pintu gerbang belakang

" nape lu?" ucap Disa Ketua osis Sekaligus senior
Yang tengah menatap Abian yang baru saja berhasil manjat dipagar Belakang sekolah

" gue izin bolos, ada hal penting"
Ucap Abian lalu turun dari pagar
Berhasil keluar dari sekolah

" penting banget emang?sampe rela bolos?" ucap Disa yang diikuti anggukan oleh Abian,
Tanpa basa basi Abian langsung saja pergi tanpa mengubris Disa

Abian sudah memarkir motornya jauh dari sekolah karena ia sudah merencenakannnya dari pagi ,karena waktu Abian menjemput Ghiva
Gerbang rumahnya masih tertutup dan tumbenan Ghiva tak menunggu Abian menjemputnya

Sesampai dirumah Ghiva,
Abian melangkah masuk kerumah yang mewah itu dengan aroma melatih
Abian menangkap Ghiva yang tengah berada diruang tengah tengah menonton TV sesekali Ghiva tertawa

" kenapa gak kesekolah?" ucap Abian tiba tiba

" kok lo ada disini?sana pulang" usir Ghiva
Dengar rambut yang sedikit berantakan walau begitu ia tetap cantik ditambah dengan celana pendek dan kaos yang berwarna pink

" lo sakit?" Abian langsung saja memegang jidat Ghiva memastikan suhu Ghiva
Yah terasa hangat
Abian langsung saja mengeluarkan kotak bekalnya

" nih makan" ucap Abian sembari menyodorkan kotak bekal tersebut
Ghiva langsung saja mengambilnya dan langsung menyantapnya dengan rakus, tak peduli Abian melihatnya atau tidak

" lo masih gak tau yah salah lo apa?" ucap Ghiva disela sela makannnya
" cewek yang dimaksud bunda itu cewek yang gue tabrak kemaren, yang waktu gue ninggalin elo"
Ucap Abian sembari Menaikkan Kaki nya kesofa
Yah waktu Abian pulang meniggalkan Ghiva,
Abian menabrak Seorang cewek
Membuat cewek itu terluka walau tidak begitu parah

" mampos lo! Siapa suruh ninggalin! Kurma emang gak pernah meleset" Ucap Ghiva sembari meletakkan kotak bekal itu

" karma" balas Abian

" serah lo deh, trus maksud bunda apa cewek yang elu temuin dipagar?kok bisa dipagar sih?"
Ucap Ghiva semakin penasaran

" gue ngasih alamat rumah gue, soalnya kemarin gue buru buru gara gara loo yg mau lompat nekat banget mau lompat dijurang! Makanya dia dateng kerumah trus minta tuntutan"
Ucap Abian dengan ekspresi datarnya
" apa tuntutannya?" tanya Ghiva

" dia nyuruh gue jadi pacarnya seminggu"
Ucap Abian
" hmm jadi lo mau?" tanya Ghiva dengan ekspresi serius

"iya"
Ucap Abian,
Entah kenapa tiba tiba Ghiva merasakan hatinya panas mendengar itu
"kenapa mau?"
Tanya Ghiva

" toh itu sebagai permintaan maafan gue dan sebagai tanggung jawab, itu tuntutan"
Jelas Abian,

" jadi dia pacar pertama lo dong? "
Tanya Ghiva yang diikuti anggukan oleh Abian,
Ada rasa sakit yang terbesit dihati Ghiva,
Ada rasa takut yang ia rasakan juga

"lo bolos?" tanya Ghiva mengalihkan pembicaraan

"iya" jawab Abian dengan ekspresi datarnya

" demi gue??kan gue bisa ngurus diri sendiri"
Ucap Ghiva tersipu malu

" lo pinter masak?gakkan?"
Tanya Abian

Ghiva diam saja, ia tak menyangka dengan percakapannya barusan

" sok banget sih!!!! Udah gak usah deket gue lagi!! Toh lo udah punya pacar kan!"

Yah Abian sudah tebak ini akan terjadi..

About GhivaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang