Jangan lupa vote dan komennya. Yap.
Selamat membaca teman jauh Za.
Hari Senin pun tiba. Hari ini aku mulai bekerja di tempat baruku. Butuh adaptasi beberapa saat untuk menganggapnya baik baik saja.
Karyawan-karyawan yang lain cukup ramah. Hanya saja, aku perlu membiasakan diri mendengar suara orang bentak-bentak ataupun berteriak. Karena, jika aku menegur, mungkin saja mereka akan tersinggung.
Waktu jam makan siang pun tiba, aku bingung harus ke kantin dengan siapa. Tiba-tiba ada yang menepuk pundak ku.
"Put, mau makan, gak?"
Oh itu mbak Rara, Diara. Pimpinan dibagian divisi ku.
"Eh, mbak Ra, boleh mbak. Mau bareng?"
Ia pun menjawab, "Hayu, Put. Sekalian."
Aku dan Mbak Rara berjalan beriringan menuju kantin. Sepanjang jalan ia bercerita tentang pacar LDR nya. Katanya, pacarnya itu dari Jawa barat, yang ku ketahui namanya Ryas. Kata Mbak Rara, Ryas itu baru pernah sekali datang kesini untuk melamarnya. Yap! Mbak Rara sudah bertunangan.
Setelah makan siang selesai, aku kembali ke meja kerjaku. Menyelesaikan pekerjaan yang masih menumpuk di hari pertama.
Tiba-tiba suara dering telpon terdengar, itu bukan berasal dari handphone punyaku. Tapi, dari telpon kantor.
Ketika aku hendak berdiri menjawab telpon. Mbak Rara sudah mendahului menjawabnya.
"...., Oh iya, Pak. Saya panggil sebentar."
"Put, Ada telpon dari Pak Ari. Buat kamu." Mbak Rara memanggilku.
Aku pun menghampiri nya.
"Selamat Siang, Pak. Ada apa, ya?"
"Siang, oh tidak ada apa-apa. Saya hanya ingin bertanya, bagaimana kamu disana? Betah?"
"Alhamdulillah, pak. Betah. Tapi saya butuh teman, Pak." Aku menjawab dengan di sertai kekehan kecil.
"Apa perlu saya mutasi-kan lagi temanmu?"
"Oh, tidak perlu, Pak. Saya hanya kurang memperluas pergaulan. Tapi kalau bapak maksa, saya terima." Aku tertawa, lagi.
"Yasudah, nanti saya pikir-pikir lagi. Eh, sudah dulu, ya. Hari pertama masuk kerja pasti kamu sibuk. Nanti di lanjut, ya, Put."
Tut, telpon mati. Innalilahi. Eh, enggak- enggak.
Tapi, notif baru muncul di layar handphone ku.
Pak Ari
Ingat, fokus mu jangan terbagi.
Oh iya, Pak.
Terimakasih sudah mengingatkan.
Salam untuk Maya dan lainnya.Ah, iya, Maya. Kemana dia. Sombong sekali tidak pernah mengabari ku.
Maya Ayam
Eh, sombong kali su. Lu udah lupa?
Eee, Put. Lu gausah suudzon.
Lagi sibuk ini.Au ah. Sombong.
Masih diliatin. Belum di gantung.Tidak ada balasan lagi. Entah anak itu kemana.
*********
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Romance"Za, Putri mau kesana" "Za, Putri bentar lagi ketemu" "Za, Serius, loh, kerjaan putri di pindahin ke Medan" Za teman jauhku yang ku temui di media sosial, baru kali ini aku dibuat penasaran sendiri oleh hatiku. Baru kali ini aku Berkenalan dengan c...