Jangan lupa vote and comment
Happy reading:)
Aidan pov
Aku terus berjalan menyusuri lorong sekolah. Tampaknya hanya ada beberapa siswa yang masih berlalu lalang. Hari ini begitu melelahkan dan begitu membosankan. Setelah tadi aku terlambat kemudian di hukum, dan bertemu dengan cewek aneh tadi. Sepertinya cewek yang tadi menawariku air itu, tak asing bagiku. Rasanya aku pernah melihatnyaFlashback on
Pagi itu aku sedang membaca komik favoritku di taman dekat kelasku. Hari ini semua kelas free dikarenakan ada rapat para guru. Aku tak terlalu memperhatikan sekitar. Aku terlalu fokus membaca sampai tiba-tiba ada yang datang menghampiriku. Awalnya ku fikir dia tak biacara padaku, tapi setelah dia berbicara sedikit berteriak barulah aku menyadari bahwa dia sedang bicara padaku. Aku menengadah keatas dan melihatnya sekilas. Menurutku jika tidak terlalu penting, aku merasa malas untuk menanggapi hal seperti ini. Aku kembali melanjutkan kegiatan membacaku. Sampai cewek yang tadi, berbicara kembali "kak, kakak ini tuli apa bisu? Aku dari tadi ngajak ngomong tapi di diemin." aku tak terlalu menghiraukan perkataanya, sampai akhirnya ia berkata lagi "oke intinya aku cuman mau nanya, kakak ini kak Aidan kan? Aku cuma mau minta tanda tangan kakak karena aku dapat dare dari teman-teman" sampai akhirnya aku kembali melihatnya, dia menyodorkan kertas dan bolpoint padaku. Aku hanya menatap kertas tersebut tanpa ada niat untuk mengambilnya. Kemudian aku berdiri dan meninggalkan hal yang tidak terlalu penting menurutku. Terdengar dia meneriakiku sesuatu "Inget kak, tuhan nyiptain mulut tuh buat ngomong,bukan buat jadi hiasan doang tuh di muka kakak. Dasar, ganteng-ganteng bisu"
Aku sedikit terkekeh mendegarnya, namun tak terlalu menanggapinyaFlashback off
"Iya, dia adalah cewek aneh yang tiba-tiba datang untuk meminta sesuatu hal yang sangat tidak penting. Permainan konyol apa itu? Dare? Kenapa harus aku? Dasar aneh. Kenapa sekarang aku memikirkannya? Hahh sadar Aidan, lo gak boleh mikirin cewek selain bunda lo." Aku memutuskan untuk segera mengendarai motorku dan mulai pergi meninggalkan area parkiran sekolah.
Natasnya pov"Gila, gila kak aidan ga berubah tau gak. Tetep aja kayak gitu"
"Ya loh sih, udah tau dia kayak gitu, masih aja mau di gebet" jawab vina. "gue gemes aja gitu. Dianya aja yang gak sadar, semakin jutek dia sama gue semakin gencar gue buat dapatin dia" jawabku dengan cengiran khasku. Vina hanya mendengus kemudian berkata "Lo bego atau apa sih, lo tuh cantik. Banyak kali yang mau sama lo. Kenapa harus ngejar-ngejar kak aidan sih. Udah deh, gabakalan luluh dia sama lo" omel vina
"Bodoamat vin, nikmatin aja dulu prosesnya. Kan gaada yang tau akhirnya gimana" jawabku enteng."Lo dijemput? Mau bareng gak?" tanya vina.
"iya, ini supir aku udah jalan kesini"
"Yaudah, gue duluan ya. Lo hati-hati" pamit vina
"iya iya, dah sana pergi"1 jam
2 jam
"Aduh mana sih mang udin, lama banget sih. Katanya tadi udah jalan ke sekolah, kok ga nyampe-nyampe sih" gerutu nata.
Tett tett
Hp aku tiba-tiba gergetar menandakan ada pesan masuk
"Maaf non, kayaknya non pulangnya naik ojek dulu,non. Soalnya mobilnya mogok ini saya masih di bengkel."
"Kenapa baru kasih tau sekarang sih, kalo tau gitu mending gue bareng vina tadi. Ishhhh udah mau sore lagi, mana ada ojek jam segini" umpatku.
Aidan pov
"Buku biologi gue mana sih? Perasaan tadi pas bubar sekolah gue masukin tas deh kok gaada."
Aku saat ini sedang sibuk mencari buku catatanku yang entah menghilang kemana. Dan aku perlu buku itu sekarang.
"Jangan bilang bukunya ketinggalan di laci lagi, ah sial" umpatky.Aku segera meraih kunci motor dan kembali ke sekolah untuk mencari buku itu. Jika bukan karena sesuatu yang penting terselip di buku itu, gak akan aku balik lagi ke sekolah jam segini.
"Bundaa, aidan balik ke sekolah dulu ya ada yang ketinggalan"
"Iya hati-hati. Jangan ngebut"
"Iya bunda, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"Authir pov
Sementara itu, nata masih saja setia berada di tempatnya. Sedari tadi dia masih menunggu ojek online yang tak kunjung datang. Hari sudah hampir gelap, tapi dia masih saja setia berada di sekolah.Saat hendak memasuki gerbang sekolah, aidan melihat seseorang yang tak asing di matanya. "Itu bukanya cewek aneh tadi? Ngapain dia masih disitu."
Aidan tidak memperdulikan cewek tersebut. Dia memilih untuk segera memasuki gerbang dan masuk kelas untuk mencari bukunya.
Setelah kembali dari mengambil buku, dia melihat cewek yang dilihatnya tadi masih saja berada di tempat yang sama.
Dengan sangat terpaksa dia menghampiri cewek tersebut
"Ekhem"
"Kak aidan?" tanya nata sambil mendongkakan kepalanya.
"Ngapain lo?"
"Hah? Aku? E.. A..aku lagi nunggu ojek kak"
"Kenapa?"
"maksud kakak, kenapa apanya?"
Plis deh kak, kalo mau nanya yang jelas kek. Setengah-setengah banget, kalo gak niat mending gausah deh. Ingin sekali nata mengatakan itu pada kakak kelasnya ini, sayangnya dia tak punya keberanian untuk itu.
"Lupain aja"
Ucap aidan kemudian pergi mengambil motornya.
"maunya apa sih, nanya-nanya doang gitu? Hishh" kesal nata.Tiba-tiba
"Naik!" perintah seseorang yang kini tengan berada di depan nata. Iya, kak aidan.
"Ha? Ma.. Maksudnya ka a..aidan mau ngantar aku pulang? Ucap nata gelagapan
"Naik atau gue tinggal" ucap aidan dingin.
"I.. Iya kak"Hening..
Tak ada satupun yang memulai pembicaraan. Keduanya saling diam.
Hanya suara kenderaan yang lalu lalang yang terdengar.
"Rumah lo dimana?"
"em.. Perum mutiara indah blok D kak."
"Oke"Setelah mengalami kecanggungan dan keheningan beberapa menit, akhirnya mereka sudah sampai di depan rumah nata.
"Makasih kak, atas tumpanganya."
Ucapan terima kasih nata hanya dibalas deheman oleh aidan.
Setelah itu kembali menyalakan mesin motornya dan pergi meninggalkan area rumah nata."Tuh kakak kelas, bikin baper aja" gumam nata sambil nyengir gak jelas.
"Huaaaa akhirnya kesampean juga di bonceng kak aidan, ya walau hawa-hawanya agak dingin. Tapi gapapa, aku seneng banget. Sering-sering deh mobilnya masuk bengkel,biar bisa suruh anterin kak aidan"
Nata tak habis-habisnya berbicara dan menampilkan senyumnya. Nata hari ini benar-benar seperti orang gila.
Ternyata di boncengin aidan, menimbulkan efek samping yang berbahaya. Yaitu, senyum-senyum sendiri.***
Sampe sini dulu ya, jangan lupa komen kalau ada typo ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
cold senior
Novela Juvenilini cerita pertama aku jadi maaf kalau agak absurd Ini cerita tentang Natasya Aureliaa seorang gadis pencinta novel, yang mengagumi kakak kelas di sekolahnya yang sifatnya dingin melebihi dinginnya kutub utara. Aidan Atmadjaya, seorang lelaki yang...