Prolog

8 1 0
                                    

Pagi itu, jam sudah menunjukan pukul 08:00, namun, guru mata pelajaran belum juga datang ke dalam kelas. Para murid sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Ada yang sedang menggosipi siapa yang menghamili kucing dikantin, ada yang baru mengerjakan pr, ada juga yang sedang bermain kartu.

Kelas yang tadinya ramai seperti pasar berubah menjadi sunyi  seperti kuburan. Seorang guru masuk ke dalam kelas bersama dengan murid yang terlihat sangat asing, mungkin itu murid baru.

"kalian kedatangan murid baru. Dia pindahan dari makasar, ibu harap kalian bisa berteman akrab. Kamu boleh perkenalkan diri kamu".

"Hai semuanya".

"Hai juga" balas semua siswa kompak tanpa terkecuali.

"Perkenalkan nama saya kirei kinanti panggil aja kirei. Saya harap kita semua bisa berteman akrab" diakhir kata kirei tidak lupa tersenyum.

"Makasih kirei atas perkenalannya, kamu boleh memilih tempat duduk dibangku yang masih kosong".

Tersisa tiga kursi kosong, kirei memilih duduk dibarisan tengah bangku urutan tiga. Disampingnya terdapat siswa bertubuh sispek.

"Gue boleh duduk disini?" tanya kirei pada siswa itu.

"Silahkan" jawabnya datar.

Kirei pun duduk, mengikuti semua pelajaran dengan baik. Mencatat semua yang ditulis dipapan tulis oleh guru.

Kringgg... Kringg...

Bel istirahat berbunyi, semua siswa bersorak ria, mengakhiri aktivitas catat mencatat.

"Nama lo kirei?" tanya seorang cowok yang duduk disampingnya.

"Eh, iya nama gue kirei, nama lo siapa?".

"Kelvino adijaya, panggil vino aja".

Kirei membulatkan mulutnya membentuk huruf O.

"Mau ke kantin?" tawar vino.

"Sama lo?".

Vino menganggukan kepalanya pelan. "Boleh deh. Yuk".

"Kenapa pindah?".

Kirei bingung kenapa cowok ini sangat irit dalam berbicara. "Ada urusan keluarga disini jadi ya harus pindah".

"Oh, udah sampe nih. Lo mau pesen apa?".

"Samain sama lo aja deh".

Vino tak berbicara lagi. Ia melangkahkan kakinya ke warung bakso. Menunggu gilirannya untuk memesan. Setelah memesan kirei dan vino mencari meja kosong.

"Disini aja vin" pinta kirei pada vino.

Bakso yang dipesan vino datang bersamaan dengan minumnya. Kirei menyiram tiga sendok sambal sedangkan vino lima sendok sambal. Mereka menyantap baksonya masing-masing. Kirei terlihat sangat menikmati baksonya itu sampai tak sadar bahwa vino sedang menatapnya.

"Laper apa doyan?".

"Dua-duanya" jawabnya santai.

"Vino!!" panggil seorang cowok. Yang dipanggil pun menoleh ke arah sumber suara.

"Sialan lo, gue cari-cariin ternyata lo disini" cowok itu menepuk bahu vino kencang.

"Ngapain?" kirei terheran-heran. Cowok itu bahas apa dan dijawabnya malah lain sama vino.

"Wih.. Pacar lo nih? Cakep anying kapan lo jadiannya?! Tapi perasaan kok gue gak pernah liat dia".

"Anak baru" jawab vino singkat tanpa menggubris cemohan temannya itu.

End gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang