chapter 12

2.8K 85 7
                                    

Mentari pagi mulai meninggi, disamping ali yang terus menerus mencari alasan agar ia terbebas dari pertanyaan istrinya ini.

Di tempat lain,..
Seorang gadis berambut pendek sedang terburu buru.

"hiks... Hiks... Iiilly... Hiks.. "
Seli berlari secepat mungkin, kadang ia terhenti karena lelah, sesekali ia tersungkur dan jatuh. Tapi, setiap desah nafasnya selalu menyebut nama ILY, ILY dan selalu ILY.

Kini gadis itu tengah berdiri di atas bukit, ia menatap mentari dihadapannya sambil bersedekap memeluk dirinya sendiri.

Kini gadis itu tengah berdiri di atas bukit, ia menatap mentari dihadapannya sambil bersedekap memeluk dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seli hari ini tak mengenakan pakaian perang namun gaun kotak kotak, serta pita di pinggangnya.

Ilalang dan desau angin pagi tak bisa menenangkan gundah seli.

Tak beberapa jauh dari tempat seli berdiri, ada sekumpulan bunga. Seli memetik bunga itu dan membawanya.

Ia pergi lagi ke suatu tempat, kali ini ia berjalan tidak berlari seperti tadi.

Ia sampai di gerbang sebuah pemakaman, tempat dimana ily dimakamkan, orang yang sangat disayangi seli.

Ketika sampai di nisan ily, seli langsung terduduk dan terisak.

"i.. Ily... Aku sangat merindukanmu... Hhiikkss.. Aku... Aku.. Sangat.. Menncintaimuuu..  Hhiikksss.. Kenapa kau meninggalkan aku,.. Aku kesepian disini.. (seli memukul mukul tanah di samping nisan ily..) ily.. Hhhfff.. Sudah 10 tahun, kau berbaring di sini.. Hhhaaahhh.. Kau tak.. Merindukankuu.. Hhiikkss.." seli menangis, menahan air mata, menangis lagi, dan terus berulang ulang. Sampai ia lelah dan tertidur. Diatas nisan ily.

.

..

...

"ali.. Seli kemana.. ?" tanya raib, biasanya. Seli selalu ingin berlama lama disini, mengobrol dengan raib. Tapi, kenapa hari ini mendadak ada urusan penting.

"entahlah,.. Ra.. Hmmm apa jangan jangan,.. Seli ada di.." ali berfikir seli sekarang pasti ada di makam ily sekarang, karena ali pun baru ingat sekarang adalah 10 tahun kepergiannya.

"makam ILY,.." raib yang terlebih dulu ber teriak. Kondisinya sudah stabil dari tadi, tapi ali yang tetap hawatir raib drop lagi.

"aku akan berteleportasi, dan ra, jangan mengomel.. Ok..!"

"iya.. Deh.." ucapan terpaksa dari raib.

Keduanya muncul, langsung di depan nisan Ily, keduanya menemukan seli tengah pingsan.

Raib mendekat, "sel.. Seli bangun.." raib mengguncang tubuhnya..
"sel.. Seli.. " ali juga ikut memanggilnya..

.  .  .  . ..

Dalam alam bawah sadar seli..

.......

Ia berada di tengah danau sendirian.
"ily.. Ily.." teriak seli. Namun tak ada suara apapun.

Yang terdengar kini suara dari dalam air...

Blup.. Blup...

"whha..." seseorang mengagetkan seli dan seli terkejut sampai perahu yang di naikinya terbalik.

"ily... Kesel... Deh.. Ngagetin aja.. Sih..!! Untung gak jantungan.. Hmm.." dengus seli kesal.

"cie... Ngambek niye.. Jangan ngambek dong.. Gak manis nanti.. Ya.." bujuk ily dan langsung mendapat anggukan dari seli.

Mereka menuju tepi danau sekarang.
"aku kangen kamu.." seli tiba tiba memeluk ily.

Ily tersenyum juga,.. "aku juga kangen kamu.. Muah.. " ily mengecup kening seli.

"ih.. Ily.. Kok tiba tiba sih,.. Hmm.. Muah.." seli membalasnya tepat mengenai pipi ily.

Selang beberapa menit seli dan ily kejar kejaran, lalu bergulingan diatas rumput yang dipenuhi bunga.

"kamu udah puas belum.. Kangen kangenan sama aku.." kata ily.
Seli memajukan bibir.

"belum.. Aku masih kangen. 10 tahun gak ketemu.. Gimana sih.. !!" seli kembali marah untuk yang kedua kalinya.

"tapi,.. Aku harus pergi sekarang.." kini ily harus kembali, waktu menemui seli terbatas untuknya.
"enggak, ily gak boleh pergi.. Gak!!" seli mulai terisak sambil berteriak emosi, berusaha mencegahnya pergi.

"sel.. Ini.." ily mengalungkan sebuah liontin di leher seli.
"kenang kenangan dariku.. " lanjut ily "tapi aku harus pergi.. Ya.. Seli jangan nangis.." seli mengangguk patah patah.

"dah.."
Seluruh tubuh ily berubah menjadi kilauan dan terbang ke atas langit.. Sambil menjerit seli mengejarnya.. Ia terduduk ketika kilauan itu mulai menghilang.. Seli berteriak histeris..

"IIIILLLLYYYYY...".....

.

.

.

"tidak..." seli terbangun dan sambil menjerit. Membuat raib dan ali heran. Apa yang sedang seli impikan saat pingsan.

"ada apa sel.." tanya raib 15 menit ia dan ali membangunkan mengguncang tubuhnya tapi tak ada respon sama sekali.

Seli menggeleng langsung bangkit, namun ia merasakan ada sesuatu yang mengitari lehernya.

"i.. Ini.. Liontin...?" seli baru menyadarinya. Di liontin itu juga ada ukiran I LOVE YOU SELI seli langsung teringat ily, dan meneterkan air mata, selama ini belum ada pengganti untuknya, walaupun yung jee sekalipun belum ada di ujung hatinya.

Seli bergegas pergi dari pemakaman, sementara ali dan raib kini mereka sungguh dipenuhi tanya, sikap seli berubah saat ini.

"ada apa dengan seli.. Ali.." raib melempar tanya pada ali.
"mana ku tahu.. !! Ya sudahlah.. Ayo.."
Ali mengajak raib segera pergi..

..
.....

Tanpa disadari mereka.. Di nisan ily tiba tiba.. Menjadi terang. Seolah ia melihat ketiga sahabatnya dari dalam tanah.

.




.


.

Hola... Hola.. V
Guys.. Kali ini eps khusus kemesraan seli dan ily ya... Dan aku kasih 2 chapter walau senggang 3 hari..

Selamat menikmati chapter kali ini..

Taburilah vote.. Dan komentarmu..

To be continued..

RAIB DAN ALI MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang