Hai apa kabar, gak terasa udah 2020 dan aku belum nyelesein ff ini 😂 happy new year buat kalian semua, semoga ditahun ini menjadi tahun dimana kita berhasil dengan pencapaian-pencapaian baru. Amin. Apapun mimpi kalian semoga Tuhan merestui dan mengirim kebahagiaan-kebahagiaan kecil, besar dan juga berkah buat kita semuanya. Aku punya goals dong buat tahun ini, nyelesein ff ini dan terhindar dari kemageran tiada tara 😭😭😭😭 semoga ya, semoga aku rajin ngedit rajin nulis, terus bisa move on dari ff ini ke ff selanjutnya
#2020tidakmagermagerclub 🤣
***Taehyung masih dalam mode enggan untuk sekedar membuka telefon genggamnya. Selama karirnya dia tidak pernah membuat berita heboh yang akan merusak reputasinya sebagai aktor papan atas. Telefon dari Anne asistennya atau Seulgi manager pribadinya tak digubris. Tidak ada pula pernyataan resmi dari agensinya mengenai kejadian tempo hari.
Sebenarnya Taehyung sudah membaca semua berita yang ditulis di semua situs Korea Selatan tanpa terlewat satupun. Namanya masih menjadi pencarian teratas Naver, Daum dan situs Nate. Berita miring dari spekulasi media dan plintiran-plintiran nitizen seakan menyudutkannya.
"Mau Coklat ?" Tawar Taehyung pada Joohyun.
Gadis itu, Joohyun dari siang sibuk diruang tengah apartemen Taehyung dengan tumpukan tumpukan buku sejarah. Katanya dia penasaran dengan asal-usulnya dan meminta Taehyung mencarikan buku-buku sejarah pada masa kehidupannya.
"Dari yang aku tahu kau jadi gadis paling cantik dimasamu hidup," Taehyung tersenyum sembari kembali menyodorkan coklat panas buatannya.
"Minum ini," Taehyung kembali mengayunkan cangkir ditangannya pelan agar Joohyun segera menyambut cangkir berisi coklat panas buatan Taehyung.
"Enak ?" Tanya Taehyung.
"Manis tapi ada sedikit rasa pahitnya," jawab Joohyun apa adanya. "Lalu apa yang anda ketahui lagi ?"
"Ceritamu tak banyak ditulis, tapi kau selir paling terkenal karena ....," Taehyung menggangtung ucapannya. Bukan untuk membuat Joohyun penasaran, tapi apa dia harus mengatakan ini pada Joohyun atau tidak.
"Karena... ?"
"Kau selir paling cantik dan berbahaya," Taehyung tertawa iseng.
"Aku sudah membacanya, suamiku turun tahta dan aku diasingkan," gadis itu menutup buku yang dibacanya.
"Hanya membayangkannya saja hatiku terasa sakit, betapa berat hidup Bae Joohyun dan bagaimana dia bertahan," Joohyun mulai terisak.
Taehyung mendekat, merengkuh gadis dari masa lalu itu dalam pelukannya. Lengannya terulur seakan pelukannya ada tempat paling nyaman untuk Joohyun bersandar saat itu. Tidak ada kata yang Taehyung ucapkan selain tepukan lembut pada bahu Joohyun yang menemani irama dari tangis Joohyun yang mulai jatuh kepipi salju gadis itu.
***
Bel apartemen Taehyung berbunyi berkali-kali, Taehyung tak memesan layanan kebersihan atau janji dengan kolega. Tapi ketika hal itu terjadi, berarti Seulgi sudah menemukan tempat persembunyiannya. Mungkin Anne yang membocorkan alamat rahasiannya , setelah kemarin dia mengantar baju-baju yang Taehyung pesan untuk dipakai Joohyun."Taehyung-ssi," Suara Seulgi terasa menusuk gendang telinga Taehyung. Gadis itu dalam kondisi siap menangis karena kesal. Mr. Bang pasti menerornya untuk segera mencari keberadaan Taehyung, atau saham agensi akan semakin menukik turun karena berita kecelakaan yang tanpa konfirmasi. Tapi yang lebih mengagetkan untuk Taehyung bukan kedatangan Seulgi, tapi perempuan yang bersamanya. Perempuan yang sangat berharga untuk Taehyung dan berperan menjaganya dulu, Nenek Kim.
Perempuan berusia tujuh puluh enam tahun itu menangis melihat cucunya. "Anak nakal, bagaimana bisa kau menghilang setelah semua keributan itu." Tangis nenek Kim pecah saat itu juga. "Kau baik-baik saja ? Tidak ada yang terluka ?" Nenek Kim memeriksa setiap jengkal wajah Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
LADY BAE (VRENE FANFICTION)
FanficPerempuan itu terasa familiar, pada pertemuan pertama kami Seperti kami pernah bertemu pada kehidupan sebelumnya Sekuat apapun aku menolaknya Jalan takdir seperti merangkai kami menjadi sebuah cerita Aku bahkan penasaran akhir cerita ini -Kim Taehy...