Wonwoo berpamitan dengan 11 teman yang lain bahwa malam ini ia akan menemani Mingyu di kamar.Hoshi sempat meminta maaf pada Wonwoo dan Mingyu karena menertawakan Mingyu.
Wonwoo membantu Mingyu menuju kamar dan merebahkannya di kasur.
Wonwoo mengunci pintu lalu tiduran di samping Mingyu. Ia menarik selimut untuk mereka berdua.
Tubuh Mingyu berkeringat. Mingyu mengkerutkan dahinya.
Mingyu mulai berdesis menahan rasa sakit sambil menggigit bibirnya. Lama-kelamaan, ia meremat sisi kepala dan menutup matanya.
Wonwoo langsung memposisikan dirinya di atas tubuh Mingyu. Tangan kirinya menumpu tubuhnya sendiri, dan satunya menangkup pipi Mingyu.
"Mingyu. Ini aku, Wonwoo. Buka matamu dan tatap mataku." Suara Wonwoo terdengar lebih rendah daripada biasanya.
Perlahan, Mingyu membuka matanya. Tatapannya begitu sendu. Seakan mata itu menyalurkan rasa sakit, amarah, benci, dan takut secara bersamaan.
"Hyunghh~ sa-sakit.."
"Fokus padaku, Mingyu. Jangan dengarkan yang lain. Hanya padaku, hmm?"Mingyu sedikit mengerang kesakitan hingga air matanya menetes secara perlahan.
Dengan keberaniannya, Wonwoo mendekatkan wajahnya pada Mingyu dengan sedikit memiringkan kepala hingga akhirnya bibir mereka bertemu.
"Fokus padaku, Gyu." Gumam Wonwoo yang sempat melepas ciuman mereka lalu langsung menyatukannya kembali.
Wonwoo meraup bibir Mingyu dengan lahap hingga pergerakan itu didominasi oleh Wonwoo dalam ciuman yang semakin intens.
Karena kehabisan cadangan oksigen, Mingyu melenguh.
"Hyungie..hh~"
Wonwoo menghentikan ciuman itu dan menatap mata Mingyu. Tatapan yang tidak dimengerti Mingyu.
Nafas Mingyu tersengal. Namun, ia tidak terlihat terlalu sakit seperti sebelumnya.
"Hey. Jangan pikirkan mereka. Pikirkan saja aku."
"Apa- apa yang harus- hahh.. harus kupikirkan.. tentangmu?"
"Bahwa.. aku menyukaimu?"
"Hyungie.. aku- hmphh~"Wonwoo kembali menghabisi cadangan oksigen Mingyu dengan menciumnya.
Mingyu sedikit demi sedikit mulai menunjukkan respon dalam ciuman tersebut.
Tanpa Mingyu sadari, Wonwoo berhasil membuka semua kancing kemejanya.
Ketika pasokan nafas Mingyu habis, Wonwoo mengarahkan bibirnya pada telinga Mingyu.
"Aku menyukaimu, Kim Mingyu." Ucap Wonwoo dengan suaranya yang terdengar lebih... uhm.. smexy :p
Wonwoo menjalankan bibirnya dari telinga hingga rahang Mingyu bagian bawah. Ia menyentuhnya tanpa menekannya.
Ia menatap Mingyu dan menyeringai, lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.
Wonwoo menyentuhkan bibirnya pada leher Mingyu dan menghembuskan nafasnya pada ceruk leher Mingyu dan membuatnya geli kemudian sedikit memberi akses lebih pada Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
⏸️The Boy || MEANIE (WONGYU) | IDN ver.
ParanormalWonwoo bersinggungan bahu dengan seorang laki-laki. Tanpa ada maaf, laki-laki itu meninggalkannya. "Tatapannya mengintimidasi."-Jeon Wonwoo Wonwoo hanya tidak tahu jika laki-laki itu mampu melihat "segala" hal. Cerita ini dapat mengandung: - Wonwoox...