Selamat membaca. ✨🔥
Waktu berjalan seperti biasanya. Za tetap dengan sikap dinginnya.
Setelah beberapa bulan lalu ia sempat menghilang lagi. Satu bulan ini kami kembali dekat. Za sudah memulai chat duluan. Mengajak jalan-jalan. Mencari pembahasan. Dan apapun itu.
Aku cukup senang dengan perubahan nya. Malahan, perlakuan Za semakin manis. Bukannya baper duluan. Tapi, perempuan mana coba yang tidak terbang saat di usap lembut kepalanya, di gandeng tangannya, di beri perhatian yang lebih.
Aku belum berani untuk mencoba menanyakan kejelasan. Karena, baru juga 5 bulan kami dekat secara langsung.
Setiap weekend, aku dan teman-temannya Za selalu nongkrong di tempat biasa mereka. Bukan aku saja perempuannya tapi ada juga yang lain.
Kemarin malam, Za pulang kampung, ke tanjung balai.
Aku bertanya ke Mbak Rara, Tanjung balai itu dimana.
"Mbak, Tanjung Balai dimana?"
Bukannya menjawab, Mbak Rara malah bersorak gembira.
"Aaaaaa, mau ke tanjung Balai. Put, udah lama tau Mbak nggak kesana. Uhm ... Pantainya, loh. Bagus-bagus."
"Iya, Mbak dimana?"
"Masih daerah Sumatra Utara, kok. Cuma naek kereta. Kereta api ya."
"Oh, gitu ya Mbak. Yaudah, deh. Makasih."
Aku kembali ke tempat meja kerja ku.
Berinisiatif untuk menghubungi Za dahulu.
Za, mau mantai.
Di tanjung balai.Za, nggak mau.
Ih, Za. Putri mau.
Tapi Za gak mau.
Za kesini bukan untuk mantai.Ini kan putri yang mau mantai.
Bukan Za.Tapi Za nggak mau.
Ih, Za. Gak inisiatif ngajak putri mantai?
Mantai itu memantau?
Astaga, ini orang lahir dimana? Kok gak tau mantai.
Bukan Za, itu loh mantai.
Mau ke pantai.Oh putri suka pantai?
Suka. Mau mantai Za.
Iya deh, nanti.
Kapan?
G tau.
Au ah terang.
Hah? Terang?
Iya, terang.
Maksudnya?
Ini gelap loh, mendung.Nyao ah amit.
Bahasa apa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
Romantizm"Za, Putri mau kesana" "Za, Putri bentar lagi ketemu" "Za, Serius, loh, kerjaan putri di pindahin ke Medan" Za teman jauhku yang ku temui di media sosial, baru kali ini aku dibuat penasaran sendiri oleh hatiku. Baru kali ini aku Berkenalan dengan c...