Perpustakaan

327 22 0
                                    

Matahari masih terlalu malu untuk menampakkan sinarnya, sementara Deta sudah siap dengan senyuman yang dipantulkan di cermin.

"Bismillah Ya Allah" bisiknya senada dengan senyuman itu.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum Kak Deta" sapaan hangat dari seorang gadis cantik sesaat setelah Deta membuka pintu.

"Wa'alaikumsalam, Metaa" Deta memeluknya.

"Kakak mau kesini ga kabarin aku dulu ah, klo aku tau aku bakal kosongin jadwal kemaren" Meta mengerucutkan bibirnya.

"Iya kakak minta maaf. Dadakan banget soalnya"

"Iyadeh iya, kok jam segini kakak udah rapi banget?"

"Kakak kan mau cari buku Met"

"Yaampun rajin banget sih, emang udah buka ya jam segini?"

"Ya belum sih baru jam 5, tapi kan kalo udah siap nanti tinggal berangkat lagian kan Jakarta macet"

"Iya juga sih, kalo gitu sambil nunggu kakak harus cerita ke aku soal Kak Ali"

Degg..

Deta tersentak

Padahal tujuannya datang kesini selain mencari buku adalah ingin melupakan Ali yang selama ini mengganggu pikirannya. Meta memang mengetahui tentang Ali, meskipun dia tidak tahu Deta mencintai Ali tapi dia tahu mereka sangat dekat.

"Aku liat dia posting foto pernikahan ya? Kok dia ga undang aku sih" keluh Meta.

Ucapan Meta menyadarkan Deta dari lamunannya.

"Eu euh mungkin pernikahannya cuma sama keluarga mereka aja kali Met"

"Loh, maksudnya kakak juga ga di undang?" kata Meta sedikit berteriak

"Duh Meta pelan-pelan aja ngomongnya, ngga Kakak ga di undang"

"Bener-bener ya dia kok nikah cuma di posting di media sosial doang, kan seharusnya undang orang lain, minimal temen deketnya lah gitu"

"Sttt.. Udah ya Met gapapa, lagian Kak Ali nikahnya di Dubai jadi kalo dia ngundang pun bakalan jauh banget kan" jelas Deta

"Oh gitu, Astagfirullah aku udah suudzon duluan jadinya hehe"

"Haha kamu ini masih tetep heboh ya"

"Deta.. Meta.. Sarapan dulu nak" teriak Tante Nur dari dapur

~

Deta sudah melangkahkan kakinya di perpustakaan, matanya sigap mencari buku mana yang akan dia beli. Dia mencari buku tentang hukum masa lampau yang saat itu tidak ada di daerahnya dan memaksanya untuk mencari ke Jakarta karena waktu tugasnya yang singkat, bila waktunya sedikit lebih banyak mungkin dia akan menunggu sampai perpustakaan di daerahnya menyediakan stok baru.

"Nah ini dia" Deta menemukan bukunya

Namun kenapa bukunya sulit sekali untuk diambil? Deta melepaskan buku itu tetap di raknya

Brukk..

"Astagfirullah apa itu"

Terdengar suara di seberang sana dan membuat Deta terkejut.

"Aduh, maaf mas saya ga sengaja"

Rupanya buku yang sulit diambil tadi tak lain karena ada seseorang yang juga menariknya dari sisi lain, maka setelah Deta melepasnya ada seseorang yang tengah menarik dengan tenaga kuat terhempas dan terjatuh.

Kujaga Cinta Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang