Transferred to Another World to Become the Ruler of the World

Chapter 2 - Kota Zaran

Saat aku berjalan mencari jalan keluar dari hutan ini aku selalu mendengar suara serigala.

"Mungkin hutan ini wilayah serigala itu" pikirku

Perasaanku sedikit tidak enak.
Ketika aku mengatakan itu, tidak lama kemudian aku mendengar suara semak semak.

Ssskkk sssskkk (begitu mungkin ya suara semak-semak(?))

Tentu saja, ketika aku berbalik aku melihat kawanan serigala bertubuh normal dan 1 ekor bertubuh besar, mungkin sekitar 2 meter.
Tak diragukan lagi, serigala bertubuh besar itu adalah Boss mereka.

Kawanan serigala itu melihatku sambil mengeluarkan suara.

Grrr
Grrr

Aku merasakan situasinya menjadi buruk, ahh aku cukup yakin dengan kemampuan melihat situasiku.
Langsung saja aku menarik masamune yang ada di pinggangku dan memasang kuda-kuda untuk melakukan iai (note : iai ( https://id.m.wikipedia.org/wiki/Iaido )

Aku memasang kuda-kuda untuk melakukan iai untuk mengalahlan bossnya dalam 1 serangan cepat ini.
Dan juga mungkin saatnya mencoba skill boost ini.

"Jika menggabungkan serangan iai dengan boost  bukankah itu akan semakin cepat?" Pikirku.

Sebelum aku melakukan serangan, aku lebih dulu menggunakan skill appraisalku.

Status
----------------
Name : Wolf King
Race : Abyss Wolf
Level : 34

Stats
---------------
Strength : 626
MP : -
Endurance : 547
Agility : 600

Skill
---------------
Claw attack, Nightvision, Long sense

Other Skill
---------------

-----------------------

"Baiklah, ayo mulai" kataku.

Akupun menggunakan skill boostku dalam serangan ini.
Dan sebelum wolf king itu dapat bergerak, aku sudah membunuhnya dengan 1 tebasan.

Clink....

Status
----------------
Name : Amamiya Haruki
Age : 18 y.o
Race : High Human
Level : 18
1st Job : Necromancer
2nd job : Warrior

Stats
---------------
Strength : 826
MP : 1.500
Endurance : 697
Agility : 700

Skill
---------------
Appraisal, All Weapon Mastery, Boost, Claw attack, Nightvision, Long sense

Other Skill
---------------
Taker, Absolute Order

Title
---------------
Monarch, Weapon Master

-----------------------------

Saat terdengar suara seperti itu, jendela statusku tiba tiba terbuka dan menampilkan status baruku.

"Bukankah statusku cepat sekali naik? Dan juga ada penambahan 2 skill baru yang sama dengan wolf king itu.....ahh mungkin saja karena skill taker ini" pikirku

Jika skill taker ini memiliki kegunaan seperti ini, bukan kah skill ini sedikit curang?

Saat aku sedang berpikir tentang skill ini, aku mendengar kawanan serigala itu.
Ada beberapa dari mereka yang lari, dan ada dari mereka yang tinggal disini.

"Hm? Apa kalian ingin membalas dendam pemimpin kalian?" Kataku.

Tentu saja mereka tidak menjawabnya, lagipula siapa juga orang yang berbicara dengan serigala mendapat balasan?

Dan aku mulai melakukan pembantaian terhadap kawanan serigala itu.

----------------------

Status
----------------
Name : Amamiya Haruki
Age : 18 y.o
Race : High Human
Level : 24
1st Job : Necromancer
2nd job : Warrior

Stats
---------------
Strength : 1.674
MP : 2.800
Endurance : 1.128
Agility : 1.200

Skill
---------------
Appraisal, All Weapon Mastery, Boost, Claw attack, Nightvision, Long sense

Other Skill
---------------
Taker, Absolute Order

Title
---------------
Monarch, Weapon Master

-----------------------------

"Status ku lumayan juga setelah mengalahkan kawanan serigala itu"

Saat terus berjalan akhirnya aku menemukan sebuah jalan.
Aku mengikuti jalan ini sekitar 20 menit dan menemukan sebuah kota dengan gerbang besar dan tembok besar.
Aku berjalan lagi menuju gerbang itu
Ketika aku sampai di depan gerbang itu, aku diberhentikan oleh 2 prajurit ber armor.

"Berhenti" prajurit 1

"Apa keperluanmu disini?" Prajurit 2

"Aku ingin beristirahat dikota ini, karena kota ini kota pertama yang kutemui" kataku

"Kalau begitu tunjukkan identitasmu" prajurit 2

'Gawat, aku tidak memikirkan masalah itu' pikirku

"Ada apa? Kenapa kau diam saja?" Prajurit 1

"Identitasku hilang dijalan" kataku dengan penuh kebohongan.

"Hmm......" prajurit 1 sambil menatapku.

"Baiklah ikuti aku" prajurit 1.

Akupun mengikutinya, dan tidak lama aku sampai di sebuah tempat seperti sebuah pos(?).
Sesampainya kami didalam, ada 1 orang didalam seorang laki-laki berumur 30 tahunan dengan perawakan kekar seperti seorang prajurit.

"Lapor komandan, orang ini ingin masuk ke kota tetapi dia tidak memiliki identitas apapun" prajurit 1

'Komandan? Ahh jadi begitu dia adalah komandan para penjaga ini' pikirku

"Begitu, baiklah kau bisa pergi sisanya aku yang urus" kata komandan itu

"Siap" prajurit 1 lalu dia berbalik meninggalkan pos.

"Silahkan duduk dulu" kata komandan itu.

"Terima kasih" kataku sambil duduk di kursi.

"Baiklah, sebelumnya aku akan menyebutkan namaku. Namaku Theo komandan penjaga Kota Zaran" kata komandan itu

"Saya Amamiya Haruki" kataku dengan sopan.

"Tidak perlu terlalu sopan begitu, santai saja" kata komandan theo

"Baiklah" kataku

"Lalu ceritakan padaku seperti apa kau kehilangan identitasmu" komandan theo

Lalu aku pun menceritakan situasi yang terjadi di hutan itu. Tentu saja dengan sedikit kebohongan.

"Jadi begitu, kau dikejar kawanan serigala. Baiklah aku akan menanyaimu beberapa pertanyaan untuk pembuatan identitas barumu" komandan theo

Setelah beberapa pertanyaan yang di ajukan komandan theo selesai.
Akupun menerima identitas baruku.

"Selamat datang di Kota Zaran. Amamiya jika kau mencari penginapan kau bisa datang ke penginapan Spring Bed, dan jika kau butuh uang kau bisa menuju guild" komandan theo

"Terima kasih atas informasinya Tuan Theo" kataku lalu membungkuk ke komandan itu

Setelah memiliki identitas, aku pun berjalan menuju keramaian kota ini.

'Kota Zaran kah.... baiklah ayo jadikan kota ini sebagai awal menjadi penguasa dunia' pikirku

Aku memikirkan hal seperti itu sambil tertawa tanpa menyadari pandangan orang sekitar.

------------------

Hai... ini cerita pertama yang kubuat. Semoga kalian menyukainya.

Dan nyatanya ini adalah hasil adaptasi dari beberapa novel yang pernah kubaca, jadi mungkin akan ada beberapa kesamaan dengan novel lain.

Kritik & saran diterima

(Kritik boleh asal membangun)