Setelah dipaksa Taehyung untuk ke rumah sakit, Jungkook baru menurut. Hasilnya ternyata bagian hatinya bengkak, jadi saat itu ia memuntahkan darah. Jelas Seokjin marah karena tidak langsung memberi tahu. Tapi, setelahnya malah memberi perhatian berlebihan hingga anak itu tidak boleh keluar rumah sampai benar-benar sembuh total.
Hari ini seperti biasa, keadaan rumah akan menjadi sepi karena semua orang pergi. Taehyung sebenarnya senang karena Jungkook ada di rumah, tapi tetap saja adiknya itu belum bisa diajak bermain. Paling akan berbaring di sofa, menemaninya.
Selesai sarapan, Taehyung menunggu gurunya datang. Benar, ia masih melakukan homeschooling. Karena belakangan ini terlalu sering drop, Taehyung menjadi tertinggal pelajaran yang telah disesuaikan kurikulum. Meskipun demikian, gurunya tidak memaksakan Taehyung untuk mengejar ketertinggalannya. Semuanya tidak boleh terburu-buru, itu yang Seokjin katakan kepada gurunya.
Anak itu sedang bersantai sambil menonton TV ketika terdengar bel pintu rumahnya berbunyi. Salah seorang ahjumma membukanya dan Taehyung segera beranjak ke ruang baca.
"Hai, Taehyung. Sudah lama tidak berjumpa. Kabar baik?"
"Aku sudah sehat, ssaem."
"Baiklah kalau begitu. Kita mulai pelajaran sekarang, bagaimana?" Taehyung hanya mengangguk dan mulai membuka buku pelajarannya.
"Tae, jika kau butuh istirahat cepat bilang, ya?" Ingat gurunya yang diketahui bernama Hera.
"Iya, ssaem."
Kegiatan belajar mengajarnya tidak terburu-buru dan tidak banyak mengerjakan tugas. Tentu Taehyung memiliki tugas, tetapi itu tidak akan memberatkannya mengingat tugas yang diberikan hanya sekedar dua lembar soal atau sejenisnya. Hera juga sering memberikan jeda saat pelajaran sedang berlangsung karena ia yakin Taehyung tidak akan berani meminta istirahat jika tubuhnya hanya lelah sedikit. Jadi, Hera harus mengerti dan peka.
Saat awal pertemuan, Hera sempat bertanya kepada Taehyung mengenai cita-citanya. Sejak mengetahui lewat berita bahwa kakak tertua Taehyung atau anak sulung keluarga Kim dikabarkan lulus di usianya yang ke delapan belas, Hera menjadi cukup penasaran dengan konsep keluarganya. Yang ia tahu betul adalah Kim Namjoon dan Kim Seokjin adalah penguasa dunia entertainment, membuatnya menjadi bangga juga bisa mengajar salah satu anak mereka.
Bukannya lancang, ia hanya ingin tahu apa yang akan dilakukan Taehyung selanjutnya. Mengingat Kim Yoongi yang penuh ambisi untuk menyelesaikan pendidikan dengan cepat, apakah itu paksaan atau hanya keinginannya belaka.
Diluar dugaan, Taehyung bilang ia ingin menjadi pelukis. Awalnya Hera menebak anak itu ingin menjadi model, sama seperti ayahnya. Setelah puluhan majalah yang ia garap dan beberapa wawancara dari kelompok berkelas, Hera cukup yakin bahwa Taehyung akan melanjutkan karirnya seperti Seokjin.
Saat ditanya apa yang akan dilakukan selanjutnya dengan karir modelingnya, Taehyung hanya menjawab akan melanjutkan jika ia sedang mau. Artinya, anak itu tidak terlalu berambisi mengejar karir di dunia entertainment. Tapi tetap saja ia akan mengusahakan apapun karena ia menyukai dunia yang digeluti oleh Ayahnya ini sejak lama.
Hera menemukan banyak keunikan dari anak keempat The Kims ini. Pertama, memang banyak orang kidal di dunia ini. Hanya saja, yang menjadikan Taehyung unik adalah anak itu bisa menggunakan kedua tangannya meskipun tidak bisa disaat bersamaan. Tetapi tetap saja menulis menggunakan kedua tangan adalah hal yang unik dan jarang orang bisa melakukannya. Taehyung bilang, ia terlahir kidal. Tetapi, saat sekolah ia menemukan bahwa kebanyakan temannya menggunakan tangan kanan untuk menulis. Bahkan Jimin juga menggunakan tangan kanan. Ayahnya tidak memaksa untuk merubah apapun, tetapi Taehyung ingin menjadi sama. Akhirnya, anak itu bisa menulis menggunakan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I C A R U S ✔
FanfictionSudah biasa dengan kamera, media, dan gelimang harta. Pasangan pemilik salah satu agensi terbesar di California- Kim Namjoon, dengan supermodel papan atas- Kim Seokjin, selalu menghiasi layar kaca dan dunia maya. Bukan hal mudah membesarkan 5 anak a...