Chapter 2
Penyelidikan berlanjut
Diskusi bersama untuk memikirkan cara menangkap monster ini kami lanjutkan, meskipun ini masih pagi tapi kami dituntut untuk memikirkan hal-hal berat yang dapat membuat kepala memanas. Kami terdiam memikirkan cara yang efektif agar dapat menangkap monster ini dengan segera.
"Kalian punya ide?" Tanya Rika.
"Tidak." Ucapku.
"Belum." Ucap Lia.
"Sedang kupikirkan." Ucap Jeamiy.
"Aaaaa.....jika seperti ini terus maka rambutku bisa memutih karena stres." Ucap Rika.
Rika terus mengeluh karena tidak bisa menemukan ide apapun.
Fahri yang ada dialam bawah sadarku juga tidak memberikan saran apapun, sepertinya ini akan menjadi kasus tersulit yang kami hadapi karena target yang kami incar benar-benar tidak biasa.
Karena merasa tertekan Rika bangun dari kursinya dan bersiap untuk pergi keluar."Rika kau mau kemana?" Ucapku.
"Aku mau keluar untuk menjernihkan pikiran, bisa temani aku Fani?" Ucap Rika.
"Ta-tapi kan kita harus memikirkan rencana selanjutnya untuk menangkap monster ini." Ucapku.
"Ayolah temani aku, kau juga terlihat butuh refreshing." Ucap Rika.
Rika tetap bersikeras mengajakku pergi keluar, Jeamiy dan Lia nampak tidak keberatan saat Rika mengajakku pergi dan bahkan mereka memberi nasehat agar tetap berhati-hati dijalan, karena tidak ada pilihan lain aku terpaksa ikut dengan Rika.
Dijalan Rika terlihat sedang menggaruk-garuk kepalanya dan bergumam sendiri."Cih... kita harus apa jika sudah seperti sialan...." Ucap Rika.
"Aku juga tidak tahu harus apa, tapi kita percayakan saja rencana selanjutnya pada Jeamiy karena dia pasti bisa menemukan solusinya." Ucapku.
"Gara-gara memikirkannya kepalaku jadi pusing." Ucap Rika.
Disepanjang jalan terlihat banyak sekali mobil polisi lalu-lalang dan bahkan didepan sekolah kami juga sangat ramai polisi dan wartawan berkumpul untuk melihat perkembangan lebih lanjut seputar kasus ini.
Tapi sama seperti Jeamiy, aku merasa para polisi ini sangat tidak bisa diandalkan dan tidak pernah mengambil keputusan yang tepat jika sudah menemukan pelaku dari sebuah kasus, mereka selalu saja memberikan hukuman yang tidak setimpal dengan perbuatan yang lakukan oleh para kriminal.
Saat berjalan dengan santai aku merasakan sesuatu yang sangat tidak biasa sedang membuntutiku, beberapa kali aku melihat keadaan dibelakangku melalui pantulan cermin tapi aku tidak menemukan apa-apa."Fani apa kau mau makan se-." Ucap Rika.
"Sssttt...diam dulu sebentar!" Ucapku.
"Ada apa Fani?" Ucap Rika.
"Aku merasakan sesuatu yang tidak biasa sedang membuntuti kita, tetap berjalanlah dengan normal dan jangan pedulikan, sesekali lihatlah keadaan dibelakang melalui pantulan cermin, tapi lakukan dengan hati-hati." Ucapku.
"Baik aku mengerti." Ucap Rika.
Aku menyuruh Rika untuk berjalan dengan normal seolah tidak ada apa-apa, kemungkinan besar monster itu ada dibelakangku tapi anehnya aku tidak melihat apapun.
Kami terus berjalan dengan normal dan sesekali melihat kebelakang, masih tidak ada tanda-tanda munculnya monster ini tapi hawa kehadirannya masih sangat terasa, apa ini yang dimaksud Jeamiy tentang kemampuan menghilang dari monster ini?, Jika yang dibelakang kami memang monster itu maka akan sangat sulit untuk melihatnya apalagi menangkapnya.
Sesaat kemudian hawa kehadirannya semakin mendekat dengan cepat, aku melihat sebuah persimpangan jalan dan langsung menarik Rika berbelok kekanan, tepat setelah kami berbelok trotoar tempat kami berjalan sebelumnya langsung terdapat bekas cakar yang sangat besar tapi tidak ada makhluk hidup apapun disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA
AksiJudul. : PANDORA Genre. : Action, horor, Supranatural, Gore, Fantasy Sinopsis Indexsia, sebuah negara yang dimata dunia dikenal sebagai negara yang indah dan damai dengan keanekaragaman budaya dan suku yang ada, namun pa...