BAB IX

7 4 0
                                    

"Rahasia Tidak Terduga"

Cinta yang bertepuk sebelah tangan, ternyata bisa membuat hidup seseorang benar-benar menjadi tidak waras.

Hal itulah yang dialami oleh sahabat Jany. Ternyata tanpa sepengetahuan siapapun, sahabat Jany memiliki sisi yang begitu mengerikan. Dia adalah seseorang pendendam terbaik. Sifatnya yang begitu egois, tempramen bahkan rela melakukan apapun agar segala keinginannya bisa terwujud.

Sedikit kilas balik yang menjelaskan awal mula pertemuan sahabat Jany dengan Aprilio, ternyata sahabat Jany sudah terlebih dahulu mendengar kabar bahwa akan ada laki-laki yang jauh asal-usulnya datang ke tempat tinggalnya. Sahabat Jany bahkan langsung mencari tau siapa nama laki-laki itu dari keluarga yang akan menjadi tempat persinggahan laki-laki tersebut. Setelah mengetahui siapa nama laki-laki itu, dia langsung mencari tahu lebih mendalam seperti apa rupa laki-laki tersebut. Melalui social media yang dimilikinya akhirnya dia menemukan media sosial Aprilio. Niat awalnya hanya sekedar iseng dan begitu penasaran kenapa laki-laki itu tiba-tiba ikut datang jauh-jauh kemari. Dari pertama melihat foto laki-laki tersebut sahabat Jany merasakan hal yang begitu berbeda. Foto laki-laki tersebut begitu mengingatkannya dengan mantan pacarnya dulu yang meninggal saat kecelakaan. Kenangan yang begitu menyakitkan dan tidak mudah untuk dia lupakan. Mata sahabat Jany tiba-tiba menitikkan air mata begitu melihat foto dan isi social media Aprilio, Aprilio memiliki banyak sekali kesamaan dengan orang yang dia cintai dulu. Disaat itulah perasaan yang tadinya sudah mati bisa seketika hidup kembali, dia merasakan kebahagiaan yang sama. Sahabat Jany bahkan sempat berfikir bahwa Tuhan ingin menghadirkan pengganti untuk luka lamanya. Kebetulan rumah sahabat Jany dekat dengan rumah keluarga yang akan ditinggali Aprilio selama di sini. Sahabat Jany begitu semangat dan begitu menantikan seperti apa Aprilio secara dekat. Dia begitu ingin bertemu degan Aprilio. Benar saja, saat Aprilio mulai tiba di tempat tinggalnya, sahabat Jany lantas datang untuk memberi sambutan kepada Aprilio. Dia mulai melakukan pendekatan dengan mengenalkan dirinya sambil berjabat tangan.

"Hai perkenalkan namaku Eisya, selamat datang semoga kamu menikmati waktumu disini ya", ucap sahabat Jany.

"Oh iya, kenalin juga namaku Aprilio. Senang berkenalan dengamu Sya", jawab Aprilio.

Aprilio pun merespon dengan baik sambutan dari sahabat Jany tersebut. Dia begitu merasa tersanjung karena baru pertama kali dia datang kesini tapi dia sudah memiliki teman baru yang menyambutnya dengan baik dan hangat.

Eisya sangat merasa senang bahwa Aprilio ternyata memiliki sifat yang baik dan tidak arogan. Dia tidak menyangka bahwa Aprilio mau membalas jabatan tangannya sewaktu perkenalan tadi. Bahkan saat bercengkrama tadi Aprilio juga merupakan sosok yang begitu rendah hati, easy going, bahkan sangat hangat dan baik. Hal itulah yang membuat sahabat Jany begitu yakin bahwa Aprilio adalah sosok yang Tuhan hadirkan untuk menyembuhkan luka masa lalunya.

Eisya memang sosok yang begitu ceroboh karena dengan mudahnya menyimpulkan dan menjatuhkan perasaan pada laki-laki yang belum benar-benar dia kenal. Dia mudah sekali menggunakan perasaannya hanya karena sosok Aprilio mirip dengan cinta di masa lalunya.

Di hari selanjutnya Eisya bahkan semangat untuk bangun pagi dan tergesa-gesa melihat ke hadapan jendela untuk mengamati Aprilio dari kejauhan. Karena memang rumah Eisya berhadapan dengan rumah yang ditinggali Aprilio. Tanpa berfikir panjang Eisya merasa begitu sangat jatuh cinta pada pandangan pertama.

Pagi itu saat matahari mulai sedikit menunjukkan teriknya, kebetulan memang sedang ada acara rutin satu tahun sekali di bulan Delapan. Eisya mengajak Aprilio untuk pergi ke acara tersebut. Tanpa ragu pun Aprilio menerima ajakan Eisya. Karena acara-acara seperti itu adalah hal yang baru untuk Aprilio jadi dia begitu ingin melihatnya. Eisya berangkat ke tempat lapang itu hanya berdua saja dengan Aprilio. Eisya sengaja tidak mengajak teman-temannya yang lain karena dia tidak ingin ada yang mengganggu usaha pendekatannya dengan Aprilo. Saat dalam perjalanan dengan diisi dengan bincang-bincang, Eisya pun mulai berani untuk yang pertama kali meminta nomor handphone Aprilio. Dalam benak Aprilio dia agak merasa tidak nyaman, tapi dia mulai berfikir positif bahwa itu bukan masalah, lagian dia teman pertamanya yang sangat baik disini. Akhirnya, Aprilio pun memberikan nomor handphonenya. Eisya yang tidak bisa menahan bahagianya dengan kepercayaan dirinya dia begitu berani untuk berjalan berdekatan dengan Aprilio.

Romantika di Bulan  Delapan 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang