Bryan sampai dikediaman Antonie dan Maya tepat waktu, dia dan orang tuanya disambut hangat oleh tuan rumah. Ada mawar juga yang tersenyum menyambut kedatangan mereka.
Namun ketika memasuki rumah itu ada hal yang menyita perhatian bryan, foto keluarga yang besar terpajang di ruang tamu itu, hanya ada tiga orang didalam foto itu, bryan memastikan bahwa tidak ada wajah ersya disana.
Ada apa dengan semua ini? Kenapa ersya tidak ada didalam foto keluarga itu? Wanita itu mengatakan bahwa dia ada hubungan keluarga dengan Antonie dan Maya, bahkan ersya memanggil mereka dengan sebutan mama dan papa. Ersya juga mengetahui jika bryan sempat menghubungi mawar melalui chat, dan mawar pun mengatakan jika ersya adalah kakaknya. Bryan sempat ingin bertanya namun tidak sekarang pikirnya.
Satu jam sudah mereka berada diruang tamu, mendengarkan ocehan antara Robert dan Antonie. Ini sangat membosankan pikir bryan. Sampai akhirnya Maya memanggil mereka untuk menikmati makan malam yang sudah disiapkan.
-
Bryan dan kedua orangtuanya telah duduk dimeja makan. Robert dan Antonie masih bergurau dengan tawa khasnya, sebelum akhirnya Antoni mempersilahkan mereka untuk menyicipi hidangan yang sudah disediakan itu."Ayo silakan dimakan, ini semua Maya yang siapin.." ujar Antonie.
Mereka semua pun menikmati hidangan yang sudah disediakan itu. Bryan mengambil sedikit saja makanan yang ada dan menyita perhatian Maya.
"Kenapa bryan? Sedikit banget makannya? Di tambah lagi donk makannya.." ujar maya
"Hmm iya tante, ini udah cukup" bryan tersenyum tipis.
Mereka semua terhanyut dalam suasana kekeluargaan malam itu. Tanpa tau sebenarnya ada yang mengganggu pikiran bryan. Dia ingin sekali menanyakan soal ersya kepada mereka. Tetapi bryan sendiri tidak tau bagaimana cara memulainya. Terasa tidak sopan saja bertanya mengenai seseorang yang tidak ada disana. Karna keingintahuan yang kuat akhirnya bryan membulatkan tekadnya.
"Tante sama om tinggal disini cuma bertiga?" Tanya bryan setelah mereka semua menghabiskan makan malamnya.
Maya pun menoleh pada Antonie dengan cepat setelah mendapat pertanyaan dari bryan.
"Nggak, kita rame disini, ada beberapa asisten rumah tangga yang juga tinggal disini" ucap Antonie
"Maksudnya.. hmm apa anak om dan tante cuma mawar aja?" Tanya bryan lagi.
"Iya.. emangnya kenapa bryan?" Maya angkat bicara.
"Setau aku mawar pernah cerita kalau dia punya kakak, namanya ersya. Ersya itu satu kampus sama aku tante"
"Owh ersya.. hmm itu.. ersya itu anak..." maya kelihatan bingung.
"Iya ersya anak kita, anak om dan tante juga" ujar antonie menyambung ucapan maya.
"Tapi kenapa saya liat, dia nggak ada difoto keluarga ya om?"
"Bryan.." vivian ibunya bryan mencoba menghentikan pertanyaan anaknya itu.
"Maaf ya mas, mbak.. ." Ujar vivian lagi merasa tidak enak, karna pertanyaan anaknya sudah menyangkut pada urusan pribadi rekan bisnisnya.
"Iya, nggak papa jeng.." maya kini meminta asisten rumah tangga untuk membereskan makan malam mereka.
"Gimana kalau sementara mama sama papa ngomongin soal perusahaan, kamu ajak bryan keliling mawar?" Pinta maya agar mawar segera membawa bryan untuk keluar dari tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINKILLERS
RomanceCerita ini menyangkut kesedihan, pengorbanan, dan cinta yang begitu besar dimana nantinya terluka adalah hal biasa untuk-NYA. Bagaimana penawar rasa sakit-NYA selama ini yang akan menuangkan racun tetes demi tetes dalam gelas air yang akan dia tegu...