"Aku ingin kau menikah denganku."
Akhirnya kalimat itu keluar dari mulut Oscar. Oscar menatap ke arah Scarla, ingin menilai reaksi wanita itu. Seperti yang bisa Oscar bayangkan, wanita itu memucat mendengar tawaran Oscar. Namun Oscar yakin dengan pasti, wanita itu tidak akan menolak tawarannya dan melewatkan kesempatan ini begitu saja.
Oscar yakin, tidak ada pria yang pernah menawarkan pernikahan kepada pelacur di depannya ini sebelumnya. Oscar pun tidak akan pernah menawarkannya, seandainya ia tidak begitu terdesak ingin segera menikah. Oscar butuh seorang istri secepatnya untuk menyelamatkan hidupnya juga hidup orang-orang yang dicintainya. Oscar harus segera menikah dan mengumumkannya kepada publik agar semua orang tahu pernikahannya.
Tidak ada wanita baik-baik yang bisa dia ajak bekerja sama untuk menjadi isteri bayarannya. Wanita baik-baik tidak akan tergiur dengan uang tetapi pelacur akan melakukan nyaris apapun demi uang. Hanya wanita yang butuh uang yang mau menjual dirinya dan wanita seperti itu bisa Oscar beli untuk dijadikan sebagai istri bayarannya. Oscar yakin hanya pelacur yang mau menuruti ide gilanya, tentu saja dengan bayaran yang mahal. Setelah keadaan membaik, Oscar bisa mencampakkan istri bayarannya. Tidak akan ada yang tahu dan pelacur di depannya ini akan puas dengan bayaran yang ia dapatkan nantinya.
"Menikah?", akhirnya Scarla berhasil mengucapkan pertanyaannya dengan susah payah setelah ditimpa rasa terkejut atas pernyataan Oscar sebelumnya.
Oscar mengangguk, "Tepat. Aku ingin kau menjadi istriku selama satu tahun ke depan."
Scarla tercengang kali ini, semua ini jauh diluar nalarnya, "Tapi mengapa?"
Oscar mengangkat bahunya dengan enggan, "Kau tidak perlu tahu mengapa. Aku memiliki kebutuhan mendesak untuk memiliki seorang istri. Hanya satu tahun setelah itu kita akan bercerai dan kau akan aku bayar mahal atas kerjasamamu."
"Mahal? Maksud anda, saya akan dibayar diluar upah yang telah anda berikan kepada Dorothy?", tanya Scarla memastikan.
"Tujuh puluh ribu dollar diluar kebutuhan sehari-harimu dan jatah uang bulananmu selama kau menjadi istriku dan diluar upah mucikarimu.", jawab Oscar santai tanpa basa-basi.
Mata Scarla membulat, dirinya tidak pernah bermimpi, bahkan tidak pernah mendengar uang sebanyak itu diucapkan di hadapannya, "Anda serius? Maaf, hanya saja saya tidak mau berharap berlebihan jika anda hanya bercanda."
"Aku serius.", jawab Oscar tidak sabar. "Kita akan menandatangani kontrak kerjasama yang berkekuatan hukum jika kau setuju menjadi istri bayaranku."
Scarla diam sejenak sambil memandang Oscar dan mencari kesungguhan di wajah pria itu, "Tetapi mengapa saya?", Scarla masih kesulitan mengatasi detak jantungnya.
"Mengapa kau?", senyum Oscar muncul walau hanya sekilas, "apa lagi? Karena kau pasti butuh uang yang banyak kan? Pelacur seperti kalian tidak akan mungkin mau menjual diri kalau bukan karena masalah ekonomi atau karena gaya hidup kalian yang terlalu tinggi. Apapun alasanmu menjual diri itu tidak penting bagiku, aku mengambil kesimpulan kalau kau pasti butuh banyak uang dan orang yang sedang membutuhkan uang pasti akan mau melakukan apapun demi menyambung hidupnya."
Scarla kembali merasa miris mendengar pernyataan itu. Itu sungguh menyakitkan hatinya. Selama ini ia hidup dengan berusaha menjaga harga dirinya agar dianggap sebagai wanita baik-baik walaupun ibunya sendiri adalah seorang pelacur tetapi sekarang semuanya hilang dalam sekejap. Tidak ada yang salah dengan pernyataan Oscar dan anggapannya mengenai Scarla dan Scarla tidak mau repot-repot mengubah pandangan Oscar mengenai dirinya, karena memang dirinya pelacur sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
(don't) Go Away (REPOST)
RomanceScarla Luigi, tidak pernah mengira hidupnya yang selama ini ia anggap baik-baik saja harus berakhir di rumah bordil pelacuran. Demi membayar hutang mendiang ibunya dan perawatan neneknya, Scarla lebih memilih menjual dirinya di rumah bordil tempat i...