0 5

716 91 7
                                    

“Kamu ngapain?”

Gadis itu tersentak dan menengok ke belakangnya. Orang yang jadi sebab di gosip tadi.

......

Lee Jeno menunggu jawaban Chaeyoung dengan senyum kecil yang membuat kedua mata cowok itu ikut tersenyum. Sorot matanya seperti tahu kalau gadis di depannya ini sedang melakukan sesuatu yang memalukan.

Chaeyoung yang masih terkejut dengan kehadiran Jeno di dekatnya, memberikan senyum yang terlihat jelas seperti orang yang tertangkap basah habis makan saat dia harus diet.

“Chaeyoung-a!”

Nakyung dan Seoyeon memang pahlawannya.

Tanpa membalas pertanyaan Jeno, Chaeyoung pergi menuruni tangga dengan cepat, menghampiri kedua sahabatnya yang menunggu di bordress tangga.

“Ada apa?”

Seoyeon bertanya saat Chaeyoung hampir berada di jangkauan mereka, sambil mengarahkan pandangannya sekilas ke Jeno yang masih berdiri di ujung atas tangga dengan pandangan ke arah mereka.

“Nanti aku ceritakan.” Balas cepat Chaeyoung mengajak kedua sahabatnya pergi.

Saat berjalan berbelok untuk turun tangga, mata Chaeyoung masih menemukan Jeno berdiri di posisinya dari tadi dan sekarang tersenyum ke arahnya sebelum tertutupi oleh badan tangga lantai atas.

Apa dia dengar juga yang tadi?

.
.

Lee Hyeri, ibu Chaeyoung, dengan style modis yang elegan dari atas sampai bawah, berdiri di samping mobil sedannya.

“Kenapa eomma yang jemput?”

Putrinya bertanya dengan tatapan aneh ke arahnya.

“Halo Nyonya Lee.” Seoyeon dan Nakyung serempak.

Ibu Chaeyoung tersenyum rapat kepada mereka.

“Eomma ingin mengajakmu berkunjung ke rumah teman eomma. Tadi sudah aku sampaikan ke tempat bimbingan kalau hari ini kamu tidak bisa ikut belajar.”

Chaeyoung sedikit curiga.

“Tapi Nakyung dan Seoyeon-“

“Kalian bisa pergi ke sana sendiri kan?” Tanya ibunya manis ke Nakyung dan Seoyeon yang dibalas dengan anggukan cepat dan senyuman kaku.

“Tuh, ayo masuk.” Perintah ibunya sebelum berjalan ke arah pintu kemudi dan masuk.

Sebelum masuk mobil Chaeyoung menggelengkan kepalanya tidak tahu saat melihat Nakyung dan Seoyeon memberikan tatapan bertanya mereka.

Ini aneh, pikir Chaeyoung. Ibunya menjemputnya sendiri tanpa supir.

Ke rumah temannya dia bilang? Untuk apa?

“Sebenarnya kita mau ke rumah siapa?” Tanyanya penasaran.

“Ke rumah teman eomma tentu saja, dia ibunya temanmu.”

“Apa? Temanku yang mana?”

Otak Chaeyoung berputar, mencari memori alamat teman-temannya yang ia tahu, dan nihil. Dia hanya tahu rumah Nakyung dan Seoyeon yang pasti. Dan jalan ini bukan jalan menuju rumah mereka.

“Lee Jeno. Kalian sekelas kan?” Ibunya dengan santai bertanya.

Rumah Jeno?

“Untuk apa?”

Ibunya hanya tersenyum dengan pandangan lurus ke jalan.

Ibunya benar-benar semakin aneh. Ini mengerikan.

elite(s) (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang