14. Patah Hati

325 31 9
                                    

Junho's POV

Setelah kejadian sore kemarin aku tidak tahu bagaimana harus menghadapi Eunsang. Seharian aku berusaha menghindarinya, di kantin tadi juga. Aku benar-benar malu jika harus berhadapan dengannya.

"Junho-ya! kau melamun saja sejak tadi.", Minhee menepuk bahuku berusaha menyadarkanku dari lamunanku. Kami sedang menunggu waktu latihan klub dimulai.

"A-Ah... Haha...", aku tertawa kikuk. Tiba-tiba Sungjun dan Minseo masuk ruangan klub musik dan menghampiri kami.

"Chacha~ Aku ingin mengembalikan buku ini ke Yunseong hyung. Aku terus lupa dan tiap ikut pertemuan Serikat Siswa aku malah tidak membawanya.", ujar Minseo.

"Eo, tolong sampaikan terimakasih kami padanya.", Sungjun ikut menimpali.

"E-eo. Baiklah akan ku sampaikan.", kataku lalu mengambil buku dari tangan Minseo.

"Ya! Ngomong-ngomong, bagaimana kau dengan Eunsang?", pertanyaan tiba-tiba Minseo membuatku tersedak padahal aku tidak sedang makan atau minum. Sepertinya aku tersedak liurku sendiri.

"A-apa maksudmu Minseo-ya?", tanyaku padanya.

"Sebenarnya dua hari yang lalu aku bermimpi kau dicium oleh Eunsang. Hanya saja kemarin aku ikut pertemuan Serikat Siswa jadi aku tidak bisa memberitahumu. Hahaha... Lagipula semua juga tahu kau dan Eunsang sedang dekat saat ini. Siswi-siswi yang lain sudah menyerah pada kalian, merasa tidak bisa memenangkan hati Cha Junho ataupun Lee Eunsang. Kau tahu kan kalian cukup populer dikalangan siswi SMA Produce.", ujar Minseo.

Aku terkejut mendengar perkataan Minseo. Aku tahu kadang mimpi Minseo memang menjadi kenyataan. Tapi menurutku itu hanya sebuah klise, sampai hari ini aku tahu bahwa Minseo sepertinya benar-benar memiliki kemampuan seorang cenayang.

"Ya. Berhentilah bicara omong kosong Minseo-ya.", Sungjun menjitak teman cenayangnya itu.

"Maafkan dia Junho-ya. Kau tahu kan Minseo memang sedikit aneh.", lanjut Sungjun

"E-eo... tidak apa-apa, hehe...", jawabku singkat.

Saat itu anggota klub yang lain mulai masuk satu per satu. Aku dapat melihat Eunsang masuk ke ruangan klub paling akhir. Mata kami sempat bertemu, tapi aku segera memalingkan wajahku. Kurasa pipiku kembali merona.

"Teman-teman, hari ini kita akan menyempurnakan improvisasi masing-masing lagu. Berkumpullah dengan grup kalian masing-masing. Hwang-saem akan datang sedikit telat hari ini, jadi berlatilah sendiri terlebih dahulu.", kata Eunsang di depan ruangan.

Aku mengambil posisi dalam grup ku. Aku sudah dengar dari appa kalau ia akan datang telat hari ini, jadi aku tidak bereaksi berlebihan seperti anggota yang lainnya.

Aku sempat melirik Eunsang sesekali di timnya 'Hwasa - Twit'. Ia terlihat serius ketika mengarahkan anggotanya.

"Junho-ya. Fokulsah.", kata Kim Hyunbin ketua tim kami.

"E-eo. Mianhe Hyunbin-ah.", aku kembali fokus pada lembar lirikku dan arahan-arahan dari Hyunbin.

Setelah 20 menit kami latihan sendiri, appa akhirnya datang.

"Maaf semuanya, aku sedikit telat.", ujar appa ketika ia masuk ke ruangan klub.

"Eo, tidak apa-apa saem. Kami juga baru menyelesaikan pembagian ad-lib dan improvisasi kami.", Eunsang menimpali.

"Baiklah kalau begitu, jadi apakah aku bisa melihat hasilnya sekarang?", appa bertanya pada semua anggota klub.

"Ne~ Saem~", jawab yang lain kompak.

Begitulah kami tampil satu per satu depan ruangan. Saat tiba tim 'Hwasa - Twit' tampil, aku memperhatikan penampilan mereka. Aku tenggelam dalam warna suara Eunsang. Suaranya yang lembut tapi juga powerful dan bahkan desahannya ketika bernyanyi. Ia benar-benar tahu bagaimana menggunakan suaranya dengan baik.

[✔] Beautiful Encounter [Lee Eunsang x Cha Junho] | Junsang AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang