Satu

8 2 0
                                    

Tahun pelajaran pertama sudah dimulai , hari yang sibuk akan segera dibuka
Dan disinilah semua para remaja harus berkumpul pagi pagi untuk menimba ilmu atas tuntutan orang tau ataupun cita cita yang mereka bina

" Semua siswa diharapkan duduk ditempat duduknya masing masing , pelajaran akan segera dimulai "
Suara guru yang berparas cantik , putih nan tinggi membuat semua kelas yang sedari tadi ricuh menjadi tenang dan terkondisi

" Baiklah , pelajaran pertama kita yaitu perkenalan satu antara lain , apakah sudah pada hafal nama teman baru kalian ?" Tanya bu arum ke seluruh siswa dikelas

" Belum bu , baru satu dua aja " jawab salah satu siswa

" Udah dong bu , cuma temen sebangku doang . Hehehe " jawab murid lainnya

Kelas kembali ricuh dan segera bu arum mengkondisikan seperti semula, bu arum bukan lah guru killer ataupun halus , ia lebih dominan kepada yang baik akan dibaiki yang banyak tingkah  akan di tindaki dengan tegas , begitulah bu arum

"Semua siswa diperkenankan untuk berkenalan nanti setelah bel istirahat berbunyi" ucap bu arum yang tidak disetujui semua siswa dikelas 10 Ipa B .

" Baiklah anak anak ada yang sudah kenal dengan saya ?" Tanya bu arum kembali kesemua siswa dikelas

" Kenal bu " jawab salah seorang murid laki laki

" Ya kamu, siapa ibu ? " Tanya bu arum kembali

" Ibu adalah bu guru " jawab siswa laki laki tersebut dengan bangganya yang kemudian membuat seisi kelas tertawa meledak

Bu arum bernafas berat , seperti tahun tahun biasanya disetiap kelas pasti ada lakon yang slalu membuat kelas menjadi ricuh tak terkendali dan bu arum paham sekali dengan itu

" Perkenalkan nama ibu arum widyaningrum , panggil saja bu arum , saya mengajar mata pelajaran sastra dan bahasa dan sekaligus merangkap menjadi wali kelas kalian " jelas bu arum panjang lebar

" Hai bu arum " ucap seluruh kelas ke bu arum

Bel istirahat berbunyi, dan benar kelas kembali ricuh seperti pagi tadi
Dan hanya ada satu manusia yang diam sedari tadi menyaksikan keramaian yang sangat membuatnya ingin menghilang saat itu juga ; juni diandra Pradipta.

" Jun lo gak mau ke kantin " ucap teman sebangku juni

Sebenarnya ia malas sekali jika harus berkenalan dengan teman sekelasnya , dan teman sebangkunya terus saja memaksanya untuk berkenalan dan berhasil juni telah berkenalan dengan satu orang dikelasnya yang mungkin suatu hari akan menjadi sahabatnya nanti ; caca

" Gak lo aja sana " jawab juni dingin

" Ayo lah jun temenin gue , gue ditinggal anak anak lo gak liat kelas udah sepi kaya kuburan " rengek caca kepada juni

Juni menghela nafas berat , benar kelas udah sepi dan dia gk mungkin biarin anak orang kelaparan dikelas cuma buat nunggu dirinya

" Ya udah ayo " serah juni pasrah

***

Kantin Sma nusa bakti , bak surga yang terbuka bagi seluruh siswa disana

Juni dan caca melangkah menuju meja ujung yang kosong

" Jun lo mau pesen apa ?" Tanya caca

" Terserah "  ucap juni acuh

" Gak ada menu terserah disini , adanya bakso , nasi goreng , batagor, siomay " ucap caca memperjelas

" Sama kaya lo aja " ucap juni tak ingin memperpanjang perdebatan nya dengan caca

Menurutnya caca adalah orang yang paling cerewet yang pernah ia kenal setelah papa nya

Cerita Untuk JuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang