jika kamu jujur pada dirimu sendiri, kamu akan mengerti. Bahwa selama ini, kamu menutup dirimu dan membiarkan mereka mengenali mu dengan sifat yang berbeda
"apa maksud dari kata-kata itu?"
Wonjin tersenyum tipis, ia menutup novelnya yang baru saja selesai ia baca. Menatap dongpyo yang kini berada di sampingnya "tebak maksud dari kata-kata itu apa?"
Dongpyo mengerucutkan bibirnya, ia bangun dari tidurnya dan bersandar di sisi sebalah wonjin "apa ya? gue engga begitu memahami kata-kata"
Wonjin terkekeh, ia mengambil ponselnya yang sedari tadi ia biarkan "bagaimana bisa mengerti perasaan seseorang jika seperti itu?"
"sedang menyindir? Tolong mengaca dulu sodara Ham Wonjin" ucap dongpyo yang dibalas tawa dari wonjin
"oiya tadi gue ketemu sama anak baru, orangnya manis"
Wonjin menoleh sejenak, dongpyo tampak nya akan bercerita membuat wonjin memilih meletakan ponselnya kembali dan lebih berfokus pada sahabatnya "lalu?"
"dia punya lesung pipi, suaranya lembut. Seperti nya orang baik-baik"
"sama gue? manis mana?" tanya wonjin
Dongpyo mendongak mengamati wajah wonjin, bagaimana menjawab jika keduanya sama-sama memiliki wajah yang manis dan menyenangkan ?
Wonjin mengembungkan pipinya kesal, sepertinya dongpyo tidak akan menjawab, "anak baru?" tanya wonjin lagi
"keliatannya, tapi ya yang gue anehnya tiba-tiba itu anak tanya banyak hal tentang minhee" ungkap dongpyo, wonjin semakin tertarik dengan percakapan ini. Terlebih membicarakan minhee, minhee itu jarang ada yang menanyakan tentu saja wonjin penasaran
" tapi tadi dia bilang kalau dia juga kenal dekat dengan yunseong"
Wonjin mengangguk, "mungkin itu orang suka minhee lewat cerita yunseong?"mulai deh jiwa sok taunya muncul
"kalau benar gitu, menurut lo siapa yang suka minhee? Yunseong atau anak baru?" tanya dongpyo
Wonjin mengedikan bahunya tidak tau, "dua-dua nya mungkin" jawab wonjin
Menatap wonjin yang terlihat lesu, dongpyo sangat puas mendengar jawaban wonjin. Mencubit gemas pipi gembil milik sahabatnya "yahh saingan lo makin banyak"
------
"baru pulang ?"
Eunsang sedikit terkejut ia memang baru pulang, tersenyum manis dan berjalan menghapiri kakak nya yang kini sibuk dengan memasak "iya habis pulang les"
"kakak bikinin kamu masakan kesukaan mu, makan dulu ya"
Eunsang mengangguk, ia memilih membuka kulkas mengecek bahan persedian makanan. Menyeritkan dahinya, "kulkas penuh, kak midam belanja?"
"iya, tadi nya engga. Cuma sekalian aja, dibayarin juga loh itu"
"ehh sama sapa? Baik bener itu orang" eunsang mengambil minuman berkaleng dan menyandarkan punggungnya pada kulkas. Menatap midam yang terlihat sibuk memasak
"adik kelas, keliatannya temen mu deh sang"
Menghentikan kegiatan minumnya, menatap midam ragu "temen eunsang? Siapa? Dongpyo?"
"bukan bebek yang kamu ceritain, bukan itu" jawab midam yang membuat eunsang mengedikan bahu nya acuh
"ya gimana kak? Temen eunsang cuma dongpyo"