Kita ini siapa? Apa? Dan bagaimana? Kalau seperti ini terus, apa aku yang harus selalu mengalah?
Di rumah
20.00 WIB
Ca: " Ren, ada apa sih ini sebenernya?"
Ca: " Ren"
Ca: " P"
Ca: " P"
Ca: " P"Sumpah demi apapun, Caca sudah muak dengan kebiasaan Rendra, karna ini bukan pertama kalinya untuk Caca.
Rendra sering memperlakukan Caca seenaknya, membuat Caca khawatir, membuat Caca marah dan sekaligus merasa bersalah.
Saat-saat seperti ini Caca selalu berpikir ada kesalahan dalam dirinya hingga Rendra seperti ini. Tapi tetap, Rendra takkan pernah memberi tahu apa yang terjadi.
"Oke kali ini gue gak akan cari lo Ren, supaya lo mikir, lo mikir gue siapa, lo mikir dulu lo dapetin gue kaya apa, sampe akhirnya gue bertahan 2th sama lo karna apa, gue harap kita bakal terus bareng-bareng Ren, gue gamau kita udahan karna gue mulai ga nyaman sama perlakuan lo, mudah-mudahan lo berubah Ren, bener kata orang, gaada cewe yang biasa aja saat gadikasih kabar sama orang yang dia sayang" Caca berbisik dalam hatinya sambil menahan sakit di hatinya agar tak meneteskan air mata malam ini, dia tak berani mengatakan segala rasa tentang hubungannya dengan Rendra.
Setelah 3 bulan terakhir ini, banyak sekali kejadian-kejadian yang Rendra jadikan alasan untuk tidak mengabari Caca, seharusnya hubungan ini sudah berakhir sejak lama dengan banyak alasan dan pasti banyak yang Caca pertahankan dalam hubungannya hingga saat ini.
Entahlah, Caca tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, Caca ingat sekali bagaimana ketika Rendra ingin sekali dia menjadi kekasihnya, bagaimana Rendra yang dulu selalu ada untuknya, seberapa khawatirnya dia ketika Caca belum makan, sakit, dan terlalu kelelahan, dan bagaimana Rendra begitu manis ketika memperlakukan Caca kapanpun.
Tapi kali ini, mungkin sedikit pun Caca tak pernah ada di benak Rendra, tak ada yang Rendra pedulikan dari Caca, tak ada kekhawatiran yang dia rasakan ketika Caca tidak bersamanya.
Dan kini keadaan berbalik pada Caca, Caca sudah terlalu sayang pada Rendra, sudah terlalu menjaga hatinya untuk Rendra dan sudah jatuh terlalu dalam untuk mencintai laki-laki yang kini mungkin sudah tak ingat padanya.
Caca sebenarnya lelah kalau harus terus mengerti keadaan yang Rendra hadapi, karena Caca pun tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Kadang Caca berpikir bahwa Rendra sedang berbohong , tapi saat Caca meminta Rendra menjelaskan jawabannya pasti 'keluarga, karate, Gilang (adiknya)' yaa... sampai Caca hafal semua alasan-alasan Rendra serta lagi dan lagi Caca tak bisa protes dan tertuntut harus menerima karena Caca merasa keluarga adalah segalanya dari pada seorang kekasih.
Tapi, apa arti Caca sebagai kekasih Rendra kalau dirinya tidak dianggap seperti ini.
Memang cukup menyakitkan bagi Caca, tapi tetap Caca tak ingin hubungannya berakhir begitu saja, entah ini bodoh atau perasaan sayang yang berlebihan, tapi apapun yang terjadi Caca tidak akan pernah memutuskan hubungannya dengan Rendra.
JANGAN LUPA FOLLOW @rarasnf UNTUK INFO TENTANG CERITA INI 😊 VOTE dan budayakan membaca dan ngeapresiasi 👋🤗
Tidak mencopy berarti menghargai 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
P.I.E.C.E.S
Fiksi RemajaKetika kelahiran adalah sebuah takdir yang dicatatkan Tuhan. Ketika kesedihan dan kebahagiaan pun tak bisa dijadikan sebuah pilihan. Ketika perjuangan harus selalu dilakukan , namun penerimaan lah yang menjadi akhir dari segalanya. Keluarga, sahabat...