Dua manusia tanpa busana sedang berbaring di satu ranjang dan berselimut tebal. Ya, saat itu sedang musim panas. Walaupun AC menyala, mereka melepas baju saking panasnya suhu malam itu. Waktu terus berjalan dan menunjukkan pukul dua belas malam. Tiba-tiba si pemilik surai warna salju itu terbangun. Bukan. Ia bukan terbangun karena mimpi buruk atau apalah itu.
*
*
*
*"Duh, kebelet pipis (;_;)"
Karena saat itu adalah hari sabtu, Soraru menginap dan bermain di rumah Mafu sekalian syuting video untuk diupload ke youtube. Mereka bermain semacam tebak-tebakan yang menyangkut pribadi satu sama lain. Contohnya seperti makanan kesukaan, barang yang biasa dibeli di ind*maret, merk sikat gigi yang dipakai, dan sebagainya. Jika salah, hukumannya adalah harus minum satu aq*a gelas sampai habis tiap pertanyaan yang salah.
Saat itu Mafumafu salah menjawab 10 pertanyaan diantara 11 pertanyaan (mafu kamu beneran deket sama soraru, kan? :v) dan otomatis mafu harus meminum 10 gelas aq*a.
Bodohnya, kenapa dia nggak ke kamar mandi dulu sebelum tidur? Dasar Mafu.
Perlahan, Mafu beranjak dari kasur untuk pergi ke kamar mandi. Namun, belum sempat ia turun, Soraru malah menarik lengannya dan mendekapnya erat layaknya sebuah guling yang empuk (padahal mafu krempeng bingitz gitu :'))
"Soraru-san, psst... lepasin bentar (∩´﹏'∩)"
"Hnn... mau ngapain malem-malem gini? Tunggu besok pagi aja."
Suara Soraru yang berat dan serak karena bangun tidur menggelitiki telinga Mafu. Bagaimana tidak, Soraru berbisik tepat di samping telinga Mafu. Rona pink mulai mengiasi wajah sampai telinganya. Tak berhenti sampai disitu, Soraru mendekap Mafu lebih erat dan tidak sengaja menekan perut bagian bawah Mafu.
"Aahh, nghhっ.... Soraru-san, jangan tekan disitu...っ! Hampir aja bocor, kan"
"Eh? Kamu ngomong apa, sih?"
"Emm... aku mau ke kamar mandi......"
Mendengar itu, Soraru menyeringai nakal dan ingin menjahili Mafu. Ia menekan-nekan bagian kandung kemih Mafu lebih keras dengan jari telunjuk dan jari tengahnya sambil berbisik di telinganya.
"Katanya kebelet pipis, keluarkan saja disini, fufufu..."
"Aaahhっ, Soraru-san, stopp! Jangan ditekan! Aku beneran udah ngga tahan! Aku mau ke kamar mandi! Nghhっっ..."
Tanpa belas kasih, Soraru ingin lebih menjahili kekasihnya itu. Dari balik selimut, tangan Soraru memegang 'milik' Mafu dan mulai menggerakkan tangannya atas-bawah perlahan. Pisang yang semula layu, kini mulai berdiri tegak. Sembari memainkan milik Mafu, Soraru juga menggigiti dan menjilat telinga Mafu dengan lembut.
"Hora... keluarkan."
"Nghh, kuhっっ、、So- Soraru-sannn..... ituu、、、stopp!! Mmhhっ、、、!"
Semakin lama, tangan Soraru bergerak semakin cepat.
"So- Soraru-sannn、、 aku… mau keluar, hnnnっ、、、、イっくぅ"
"Hmm... aku berubah pikiran. Tahan dulu, ya."
Tangan Soraru yang semula berfokus menggosok 'milik' Mafu, sekarang berpindah menutupi lubang milik Mafu.
"Ehh?! Kenapaa?! Soraru-san jahil banget, sihh、、、 Hidoiiii (;Д;)"
"Lihat Mafu-kun yang menderita aku jadi ikutan ngaceng. Hehe..."
"Do-S!!"
Sifat asli Soraru mulai kelihatan disini. Dia semakin merasa terangsang setiap kali melihat Mafu menderita atau menangis memohon padanya. Alat Soraru yang mulai mengeras pun seolah merengek mencari kenikmatan.
Tanpa berpikir panjang, Soraru memasukkan benda miliknya ke dalam mulut Mafu dan menggoyangkan pinggul nya ke depan-belakang secara cepat. Tersedak.
"Ngguuっっっっkkhh!? Howahu-hang (Soraru-san)?!! Ngghhっっ!!"
Manik merahnya mulai digenangi air mata. Bagian dalam mulutnya terasa sesak dipenuhi benda milik Soraru. Setiap kali ujung benda tersebut mengenai bagian dalam tenggorokan Mafu, rasanya sangat menyakitkan. Namun dibalik rasa itu, terdapat kenikmatan.
Jemari Soraru mulai menggerayahi bagian bawah privasi kekasihnya itu. Setelah dilumuri lotion dengan aroma krisan, jemarinya dengan mudah masuk ke dalam tubuh Mafumafu.
*kuchuu*
Bunyi erotik yang menggema di dalam kamar. Soraru melebarkan lubang Mafu dengan jarinya supaya nanti tidak kesakitan
1 jari
2 jari
3 jari
"Hehe, sudah 3 jari yang masuk, lho. Kalau begini langsung kumasukkan nggak masalah, kan?"
Dengan posisi mafu yang telentang dan kedua kaki yang terbuka, dengan lembut Soraru memasukkan bagian ujungnya ke dalam lubang Mafu. Perlahan... dan akhirnya seluruh bagian benda miliknya berada di dalam Mafu.
"Aaahh... sudah satu minggu kita nggak melakukan ini. Berada di dalam mu... panas, kimochii、、、 nghh"
"Ughuu... huu.. hiks... huwaaa"
"Eh?! Mafu-kun? Kenapa nangis? Masih sakit, ya? Maaf aku juga-..."
Belum selesai bicara, Mafumafu menyangkal perkataan Soraru.
"Bukan.. hiks. Nghh、、akuu.. cuma pingin pipis.. huuuaa (/Д';"
Soraru hampir melupakan alasan Mafu terbangun dari tidur. Merasa sedikit bersalah karena telah menjahili Mafu, Soraru mendekap mafu yang menangis sesenggukan.
"Maaf, ya. Tapi tahan sebentar. Akan ku antar ke kamar mandi."
Mafu merasa senang karena akhirnya kekasihnya itu bisa mengerti dirinya. Namun, nyatanya tidak seperti itu. Soraru memang mengantarnya ke kamar mandi, tapi...
Soraru duduk di kasur lalu menyuruh Mafu untuk duduk di pangkuannya. Merasa bingung, Mafu menuruti saja perkataan Soraru. Namun, sebelum ia sempat duduk, Soraru diam-diam memasukkan lagi benda miliknya sembari Mafu duduk di pangkuannya.
"Aghh、、Soraru-san?? Kenapa dimasukkan lagi??っっっ?!
"Memangnya aku bilang akan melepaskanmu? Hora, buka lebar kakimu"
Soraru meletakkan tangannya di belakang kedua paha Mafu dan mengangkatnya sambil berdiri. Ia lalu berjalan ke arah toilet sambil sesekali memasuk-keluarkan benda miliknya yang berada di dalam Mafu.
"Ahh♡ nee, Soraru-san... aku udah ngga tahan、、、 nghh♡"
Akhirnya mereka sampai di toilet dan menurunkan Mafu tanpa mengeluarkan benda miliknya. Soraru menyuruh Mafu untuk menyandarkan tangannya di tembok kamar mandi. Soraru yang berada di belakangnya menggoyangkan pinggulnya ke depan-belakang.
"Nghh♡ Soraru-sannnn、、、 mouu 出るう, ugh♡"
"Keluarkan saja"
Gerakan soraru semakin cepat dan semakin dalam mencapai bagian terdalam Mafu. G spot yang sedari tadi disentuh oleh benda milik Soraru-san menunjukkan reaksi.
"Aa♡ nghhh、、、 haaa~ deruuuuu♡"
*splaaash*
"Hahaha... banyak banget"
"Nghh、、kann.. udah kutahan、、dari tadiiIIっっ!!"
Tidak berhenti sampai disitu, Soraru tetap memasukkan dan menggoyangkan pinggulnya lebih cepat dari sebelumnya. Namun kali ini tangan Soraru juga memegang dan memainkan benda milik Mafu.
"Soraruuuu-sann♡ kenapa nggak berhentiiii??っっ"
"Hee? Kan aku belum keluar、、 ngghhっ"
"Hyaa♡ Nee, Soraru-sannn、、、gerak lebih cepat lagi"
|
|
|
|
*
|
|
|
|Dan begitulah, mereka melanjutkan kegiatan mereka sampai matahari pagi menjemput. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ijimetai! (One Shot)
RandomWARNING!!! This story contains urination Ini sebenernya cuma scene r-18 semalem sora x mafu, sih... beneran cuma ngisi gabut pas insom :( jangan serang author, ya :'