Popular • Rowoon x You [Hiatus]

8

Hari ini kau berencana untuk pergi ke rumah orang tua Rowoon. Selama 4 tahun, ini adalah kali pertama kau pergi kerumahnya.

Kau pun sibuk memasak dan menyiapkan semuanya sedemikian rupa. Setelah itu, kau pun membersihkan diri dan mulai berdandan.
Kau hanya memakai baju casual dan make up yang terlihat natural.

(Visualisasi)

Setelah selesai, kau pun mulai berangkat menuju rumah Rowoon.

Sesampainya dirumah Rowoon, kau pun langsung memencet bel rumah tersebut.

Tak lama keluarlah ibu dari Rowoon, dan kau pun langsung memberi salam juga membungkukkan badan.

"Selamat pagi bibi," sapamu

"Untuk apa kau kesini?. Rwoon sedang tidak ada dirumah," kata ibu Rowoon cuek.

"Aku ingin bertemu dengan bibi. Aku juga ingin memberi ini padamu," ucapmu sambil menyodorkan makanan yang kau bawa.

"Hah. Kau rupanya ingin mengambil hatiku ya. Jangan harap aku bisa luluh dengan sikapmu ini, aku tetap tidak menyukaimu. Walau kau sudah lama dengan Rowoon, tapi aku tidak pernah menyukaimu. Begitu juga dengan suamiku. Dengarlah gadis sialan, karena kau orang tua Yeonjin tidak jadi menjadi investor kami. Dan juga Rowoon tidak jadi bertunangan dengan Yeonjin. Entah apa yang dilihat Rowoon darimu, kau bahkan tidak cantik juga tidak kaya. Kenapa dia bisa suka padamu," ucapnya menghina.

Kau yang mendengar itu, langsung kaget dan juga berusaha menahan tangis. Kau tetap diam, sampai ibu Rowoon kembali menjelekkanmu.

"Kenapa kau masih disini?. Pergilah, bawa sekalian makanan murahanmu ini pergi," ucapnya sambil mendorongmu.

Kau pun mulai pergi meninggalkan tempat itu. Dengan perasaan sakit dan sedih tentunya. Saat dijalan pulang, kau malah bertemu dengan Rowoon yang terlihat sehabis jogging.
Ia tersenyum kearahmu, tapi kau malah mulai menjatuhkan air mata. Rowoon yang melihat itu pun langsung menghampirimu dengan wajah khawatir.

"Kau kenapa?," tanyanya

Kau hanya menggeleng dan tangisanmu juga semakin kencang.

"Tunggu, kau kenapa bisa disini?. Apakah kau pergi kerumahku?," tanya Rowoon berkali-kali.

Kau tetap diam dan menangis, Rowoon yang melihat itu pun langsung berhenti bertanya dan mulai memelukmu. Dan tak lama ia mengantarmu pulang menggunakan taksi.

...

Saat kembali kerumahnya, Rowoon langsung menemui ibunya.

"Ibu. Apa yang ibu katanya pada y/n tadi?," tanya Rowoon.

"Cih. Ternyata gadis itu mengadu padamu," ucap ibu Rowoon.

"Apa yang ibu katakan padanya?," tanya Rowoon lagi.

"Aku hanya berkata, bahwa ia adalah penyebab hubunganmu hancur dengan Yeonjin," jawab ibu Rowoon enteng.

"Kenapa ibu mengatakan itu padanya. Itu semua bukan karena dia. Soal Yeonjin, akulah yang memutuskan hubungan dengannya, karena aku tidak menyukainya," ucap Rowoon.

"Apa sih yang kau sukai dari dia?, sampai kau membelanya habis-habisan seperti itu?. Dia itu hanya pengacau hubunganmu dengan Yeonjin," kata ibu Rowoon.

"Cukup Bu!!. Aku sudah muak dengan semua ini. Jujur saja, sebenarnya ibu menjodohkan ku hanya karena uang dan harta kan?. Hanya karena itu, kau tega mengorbankanku. Bu, aku punya kehidupan sendiri. Kau boleh menyuruhku melakukan sesuatu, tapi jangan sampai terlalu mengekang ku. Aku punya kehidupan yang akan aku jalani sendiri, jadi jangan atur semuanya. Aku bosan dengan ini semua," kata Rowoon dengan nada sedikit tinggi.

Sementara, ibunya hanya bisa diam mendengar perkataan Rowoon. Rowoon juga langsung pergi kekamarnya dan juga membanting pintunya keras.

Dikamar, Rowoon langsung merebahkan tubuhnya keatas kasur dan juga menutup matanya.

Sementara di sisi lain.

Kau duduk di sofa ruang tamu mu. Melamun dan mengingat kejadian tadi. Berat sepertinya meyakinkan orang tua Rowoon. Tapi, kau tetap harus berusaha untuk itu.

Lama berfikir, kau pun mulai mengantuk dan mulai memejamkan matamu. Walau masih pagi, tapi rasa ngantuk itu sangat kuat. Sampai akhirnya kau pun tertidur di sofa itu.

...

Aku up dua kali.
Biar cepat tamat juga, karena part-nya aku buat gak terlalu panjang. Soalnya aku mau buat cerita baru lagi nih.

Semoga masih suka sama ceritanya ya.

Bonus pict:

Siapa ini, kiyowo banget...

Semoga tetap nyaman dalam membaca.

Terimakasih🙂🙏