"Ah ... ini akhir cerita yang membosankan." Taehyung bergumam sambil menatap buku berjudul Kumpulan Dongeng Kerajaan Putri dan Pangeran di tangannya. Dia melirik Jiyoon yang sudah memejamkan mata sebelum menghela napas dan menyelesaikan cerita dongengnya, "Sang Pangeran membawa Rapunzel ke istana dan mereka berdua hidup bahagia selamanya."
Pria itu menutup buku. Kepalanya kembali menoleh untuk memandang wajah terlelap gadis itu. Taehyung mengulurkan tangan untuk menyentuh kening putri sahabatnya yang tertutupi beberapa helai rambut. Mengusapnya dan menyelipkan helaian itu ke belakang telinga dengan lembut. Tatapannya tidak bisa beralih dari wajah cantik Jiyoon. Jelas sekali gadis itu punya wajah yang memikat.
Sialan! Bagaimana bisa Min Yoongi punya putri secantik Jiyoon?
Taehyung mengumpati kakaknya dalam hati. Setengah merutuki nasib percintaannya yang sial.
Tatapannya masih belum beralih dari wajah ayu gadis itu. Taehyung kini beralih pada mata yang terpejam dengan bulu mata yang lentik, berlanjut ke hidung mancung, dan terakhir tatapannya jatuh pada bibir semerah stroberi milik gadis itu. Butuh waktu beberapa detik sampai dia menelan saliva dan menjambak rambutnya frustasi.
Sekali lagi, Taehyung menoleh menatap wajah gadis itu. Mencondongkan tubuhnya sebelum mengecup kening Jiyoon dengan lembut dan beranjak dari sisi tempat tidur tanpa menyadari kepalan tangan gadis itu yang begitu kuat di balik selimut.
Demi Tuhan, siapa yang bisa tidur disaat jantungnya berdetak sangat cepat? Belum lagi saat merasakan sebuah benda bertekstur kenyal menyentuh keningnya. Gadis mana yang bisa terlelap dalam situasi seperti itu?
Baru saja Taehyung hendak melangkah, namun sesuatu menahan tangan kirinya yang menggantung bebas. Dia menatap jari lentik yang kini mengenggam telunjuknya. Pria itu berbalik dan mendapati Jiyoon tengah menatapnya.
"Kau terbangun?"
"Kenapa?"
Taehyung mengerutkan kening. Tidak mengerti dengan pertanyaan yang dilontarkan gadis itu. "Apa?"
"Kenapa Oppa memperlakukanku seperti itu?"
Taehyung tidak menjawab. Memilih diam dan mendengarkan.
"Kadang kau bersikap seolah sangat peduli padaku ... dan itu membuatku salah paham."
"Jiyoon-ah."
"Oppa, bagaimana kalau aku menyukaimu?"
Taehyung menarik tangannya secara refleks. Terkejut setengah mati dengan perkataan yang dilontarkan gadis itu. Terasa seperti otaknya mati seketika dan tidak bisa berpikir lagi.
"Tidak boleh!"
"Kenapa?"
Taehyung terdiam. Memikirkan jawaban yang tepat untuk membuat gadis itu menyerah. Kalau benar Jiyoon menyukainya, maka itu sudah pasti tidak dapat dibenarkan.
Meskipun Taehyung berpikir tentang ini ribuan kali, tapi pernyataan cinta dari gadis itu sama sekali tidak ada dalam bayangannya—walaupun Jiyoon tidak sedang menyatakan cinta padanya. Jika itu benar, dia pasti akan merasa bersalah pada Yoongi seumur hidupnya.
"Karena aku punya pacar."
Hening selama beberapa saat sebelum terdengar suara Jiyoon yang terkekeh disusul suara tawanya yang renyah. Dia menunjuk-nunjuk Taehyung dengan wajah memerah. Beruntung penerangannya tidak terlalu jelas.
"Haha, wajahmu benar-benar seperti orang bodoh, Oppa. Memangnya kau pikir aku serius, heh?"
Taehyung menghela napas lega. Meski begitu dia tidak menampik perasaan sesak yang terselip di sudut hati. Setidaknya dia bersyukur bahwa perasaan gadis itu tidaklah benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Girl
Romansa[COMPLETED] Min Jiyoon tumbuh dewasa di bawah asuhan tujuh pria tampan. Memilih dan mengikuti sifat-sifat baik dari mereka untuk membuang bagian buruknya. Setidaknya itu yang diperintahkan ayahnya hingga dia tumbuh menjadi gadis yang baik. Seiring b...