14. Biarkan saja!

144 15 8
                                    

****

"Zhy.. aku hendrik! Aku dikasih titah sama bu Ane untuk bagi kelompok kelas menjadi empat bagian. Kamu ditunjuk untuk jadi ketua kelompok satu, aku, ketua kelompok dua, dan Yuni tiga terus si Angga empat." Begitu hendrik menjelaskan dengan semangat.

Zizi mendengarkan dengan seksama, seperti kebiasaannya "Ok." jawabnya singkat setelah Hendrik memberi penjelasan.

"Zhy, aku sekelompok sama kamu!" Teriak Paul sembari melenggang menghampiri Zizi. Lalu disusul theo dan juga Ika.

"Kita sekelompok?" Seru Paul menatap Theo dan Ika bergantian. Keduanya pun menyeringai "wow" kata keduanya kompak.

"Satu kelompok berisikan sepuluh anak. Itu untuk tugas geografi dari ibu Ane." Ujar Hendrik.

"Stiven juga masuk kelompok kita zhy." Terang Ika pada zizi.

Zizi mengembangkan senyum "Ohyah.?" Tanyanya antusias.

Dan itu jadi kali Pertama, zizi menyambut kalimat Ika dengan senang.

Ika mengangguk kuat "Yoing." Jawabnya dengan halis naik turun.

Muka yang tadi kusut karena insiden Buku Puisi, dan panggilan BK, kini berubah menjadi Rapih dan terlihat menyenangkan!

"Yaudah kerjain tugasnya hari minggu aja. Nanti aku sent messege di Group. Ni handphoneku, save nomor kalian." Ucap zizi menyodorkan hapenya ke Ika.

Ika menerimanya sigap---mengetikkan nomornya dihape zizi.

Lalu Paul dan Theo juga mengetikkan nomor mereka. Begitu juga beberapa anak lain yang juga satu kelompok dengan mereka.

Setelah semua sudah memasukkan nomor di hape Zizi. zizi membuat Group Chat!

"Udah aku undang. Di acc aja!" Ucap zizi dan semua mengangguk mengerti.

"Yaudah, aku duluan pulang yah" Pamit Zizi.

Dan yang lain memberi SAY GOODBYE ke Zizi!

Hari ini ada sedikit perubahan yang terjadi pada zizi. Dia menjadi sedikit lebih rame dari biasanya. Yah walaupun tadi suasana hatinya sempat kacau balau gara-gara dua anak yang mempertengkarkan dirinya.

****


IBU NEGARA : Maa... zhy hari ini gak
usah dijemput taxi
yah. Zhy pulang naik
Bus aja. Soalnya zizi
ada kelas tambahan.
Salam sayang. Zizi

Sent...

Itu isi pesan zizi, yang dia kirim untuk Deby (mamanya).

Dan Sekarang pukul empat belas lebih dua puluh menit---bell pulang sudah berdering sejak lima belas menit lalu.

Zizi mempercepat langkahnya dan menuju ke ruang musik. lalu Dibukanya pintu, di keliliginya seluruh ruangan itu. Namun, tak dia temukan sosok stiv. Hanya ada beberapa anak cowok yang menatapnya kebingungan.

"Cari siapa neng?" Tanya salah satu anak.

"Stiven.." jawab zizi

"Oh udah balik neng, tadi temannya dari sekolah sebelah jemput."

Zizi mendengar jawaban anak itu dengan tarikan nafas kesal.

"Neng cantik banget. Temannya Stiv yah ?" Goda salah satu anak lainnya.

"Menurut kamu?" Begitu zizi menjawab dengan nada jengkel.

Mendengar jawaban zizi yang ketus, yg lain malah terkekeh "Sok akrab sih Kamu!" Cibir salah satu anak lain lagi.

Let Me Know! (END)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang