Dapatkah kurasakan cinta?
Dapatkah rasa ini membara?
Dapatkah aku lenyapkan duka?
Agar ini hati terpiara..-Bart. 1 November
*
Kuatren yang aku buat saat jenuh di dalam kelas yang penuh. Aku benar-benar muak dengan perasaanku yang sepi di tengah ramai ini.
Oh, hai! Maafkan aku yang menggerutu di depan kalian. Perkenalkan, namaku Bartolomeus Putera Kanaka. Arti namaku, Bartolomeus sang putra emas. Keren bukan? Mungkin tidak sekeren penampilanku yang punya rambut panjang bergelombang, dengan tinggi 168cm, mata agak sipit, kulit putih mulus, judes, cuek, kalem, dan apa adanya. Teman-temanku menjuluki aku dengan sebutan "cowok anggun" karena sikapku yang perfeksionis dan cara berjalanlah yang terlihat angkuh (sejujurnya aku tidak angkuh, aku jamin itu!).
Aku pun dikenal sebagai cowok cantik karena rambutku dan wajahku yang mirip ibuku. Ditambah lagi, aku suka menulis dan menggambar. Aku tidak suka bekerja kasar dan terbakar sinar matahari. Benar-benar ironi saat aku diberi nama tengah "Putera".
Bersekolah di SMA negeri salah satu kota besar di Jawa Timur, di kelas XI IPS 1 yang diisi oleh orang-orang elit yang tidak begitu aku sukai (sebab mereka dungu dalam hal moral), maka dari itu aku sering sendirian. Jika kau tanya mengapa aku diizinkan untuk berambut panjang, itu karena keluargaku yang terkenal kaya, hahaha...
Ibuku bernama Renata Keswara, seorang ibu tunggal dengan dua anak dan bekerja sebagai manajer di perusahaan asuransi. Aku juga punya Mbak, namanya Vesma Asha Umara yang berarti Vesma sang Pemimpin Harapan. Sedari kecil aku dan mbakku begitu akrab dan suka menjahili satu sama lain.
Walau begitu, aku bukan orang yang suka memamerkan kekayaan dan bergaul dengan orang-orang yang hits di sekolah karena aku tahu kebusukan mereka. Aku lebih suka sendiri di perpustakaan, kantin, atau berdiskusi dengan guru BK ku di ruang beliau. Teman-temanku pun tidak perlu repot mencari-cari diriku karena aku sudah pasti ada di tiga tempat itu. Lagipula aku tidak punya banyak teman, dan hanya orang-orang yang aku percaya saja yang dapat mendampingi aku.
Aku orang yang skeptis tentang cinta dan sebuah hubungan yang tulus selain daripada hubunganku dengan keluargaku. Aku pernah berpikiran untuk mengembara saja di sisa hidupku tanpa punya pendamping. Bahkan, aku cuek pada sesiapa yang mendekati diriku. Aku muak dicurangi cinta. Maka dari itu di SMA ini, aku hanya terfokus pada pelajaranku.
Aku ingin terus menulis dan terus berpuisi. Kupikir, ini sudah cukup untuk memperkenalkan diriku.
Selamat tinggal dan selamat membaca!
*Gambar di atas adalah ilustrasi Bartolomeus
*Kuatren adalah puisi 4 Bait
KAMU SEDANG MEMBACA
Bartolomeus dan Septima Cinta
PoetryBartolomeus Putera Kanaka, anak dari XI IPS 1 yang kalem, sedikit judes, dan suka dengan hal-hal berbau sastra, terutama puisi. Namun, bagaimanakah Barto yang skeptis tentang cinta dapat memahami dan merasakan apa itu cinta? WARNING! Ini adalah ki...