Momo's POV
Hari ini adalah hari pertamaku bersekolah setelah pindah dari Jepang ke Cina. Pagi ini papa yang mengantarku, jujur saja rasanya aku tidak mau keluar dari mobil. Aku takut mendapatkan kesan yang buruk di sekolah.
"Momo...tenanglah nak jangan takut, tidak ada hal buruk yang mungkin terjadi. " ucap papa
'Ya mudah bagimu mengatakannya, pa. Apakah papa tidak tau bisa saja aku di bully di hari pertamaku, sekarang kan banyak sekali kasus seperti itu, apalagi aku ini orang asing -_- ' pikirku.
"Ya papa " balasku ke papa.
"Sekarang keluarlah, nikmati sekolah baru mu, Mo"
Aku mengangguk pelan sebagai balasannya, kemudian aku pun keluar menuju ke sekolah.
Hal pertama yang ku cari di sekolah adalah ruang guru, aku belum mengetahui aku harus masuk kelas mana, btw aku sekarang kelas 10.
Setelah menemukan ruang guru aku langsung mendatangi guru yang bernama Dao untuk memberi tahu kelasku dan ia pun menunjukan arah kelasku.
10-IA, itulah kelas ku.
Jantungku berdebar tak karuan saat di perjalanan.
Hingga akhirnya aku sampai di depan kelas.
"Nyonya hirai ini lah kelasmu, semoga hari pertamamu menyenangkan " ucap pak Dao.
" xie xie laoshi " ucapku.
Kemudian ia pun pergi meninggalkan ku sendirian di depan pintu kelas.
'Baiklah Momo ini dia' gumamku, setelah itu aku pun membuka pintu kelas dan saat aku masuk, banyak mata langsung mengalihkan pandangannya kepada ku.
'Astaga...aku sangat gugup'
" ah nyonya Hirai, anak-anak pada pagi hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu" ucap seorang guru wanita.
Aku mengangguk kemudian pergi ke depan kelas.
"Da jia hao, wo jiao momo, hen gao shing ren shi ni! " ucapku dalam bahasa mandarin.
Bermacam reaksi mereka tunjukan, ada yang tersenyum padaku dan ada juga yang diam saja.
Aku melihat masing-masing teman sekelasku, dan ada satu anak yang menarik perhatianku.
Ia seperti tidak tertarik dengan apa yang ada di dekatnya, dia hanya menggunakan earphone nya dan melihat keluar jendela.
'apakah boleh memakai benda itu di kelas?' pikirku.
Ia seperti hanyut dalam dunianya sendiri.
"Nyonya hirai, kau bisa di duduk di sebelah tuan Chou " ucap guru baruku sambil menunjuk bangku kosong di sebelah anak tadi.
Kemudian aku pun menurutinya dan mulai pergi ke kursi ku.
Setelah menduduki kursiku, aku langsung memandangi teman sebangku ku.
'Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi di mana ya? '
"Apa kau sudah puas memandangiku?" perkataannya membuat ku tersadar dari hayalan ku.
"Eh? " jawabku.
Ia menghela nafasnya. "Apa mau mu? "
Aku kemudian mengulurkan tanganku. "Perkenalkan, aku Momo "Laki-laki yang berada di sebelah ku ini hanya memandangiku dengan tatapan bosannya.
"Iya, aku tau.." ucapnya kemudian kembali meletakkan earphone nya di telinga.