28. Splash Love

221 31 8
                                    

Sohyun menenteng tas besar dan membawa sebuah koper, berisi baju untuk pemotretan. Dia melakukannya sendiri karena tidak memiliki asisten untuk membantunya. Maklum dia harus menabung dan membayar hutangnya. Jika masih bisa dilakukan sendiri mengapa tidak. Dia menaiki lift dengan membawa barang-barangnya itu. Seseorang di lift itu melihat Sohyun dengan barang bawaannya yang begitu banyak. Sohyun mendesak orang itu dengan barang bawaannya.

"Oh maafkan aku.." Sohyun meminta maaf karena membuat orang itu merasa tidak nyaman.

Sohyun sedari tadi berusaha memencet tombol lift. Dia bingung, hingga membuat orang disampingnya bersimpati dan membantu Sohyun menekan tombol.

"Lantai berapa?" tanya Laki-laki paruh baya itu

"Oh.. Lantai lima.. Maafkan saya telah merepotkan Anda.." kata Sohyun menyesal.

Sohyun pun sudah sampai di lantai lima dan keluar dengan semua barang-barangnya. Laki-laki itu juga bersimpati membantu mengeluarkan barang-barang Sohyun.

"Oh.. Terima kasih banyak.." kata Sohyun kepada orang itu, dan orang itu hanya mengangguk tidak menjawab.

Hari ini Miss Kerry mengatakan ada seorang direktur periklanan yang datang ke agensi. Dan ingin merengkrut seorang model, untuk dikontrak dan ingin melakukan kerja sama dalam pembuatan iklan. Karena ini dadakan semua peserta didik pelatihan, harus mempersiapkan dirinya. Direktur periklanan itu ingin menyeleksi langsung talenta peserta didik meskipun tanpa persiapan. Semua peserta menjadi gugup dan antusias, mereka hanya menyiapkan dalam waktu singkat. Semua orang mengambil nomor urutan. Memang hari ini keberuntungan sedang berpihak, ia mendapat urutan terakhir. Dia bisa bernafas lega karena setidaknya dia bisa mempersiapkan dirinya.

Sohyun sangat bingung harus bagaimana. Dia adalah peserta didik baru di agensinya. Kalau dipikir-pikir pengalamannya masih sangat sedikit, ketimbang teman-temannya. Tapi dia sangat antusias dan berusaha sebisa mungkin untuk menampilkan yang terbaik. Ini adalah kesempatan bagus untuk dirinya. Dia pergi ke kamar mandi untuk berlatih di kaca.

Sohyun berlatih berkali-kali dengan sebuah produk air minum.

"Leeminhoo water.. Air asli dari sumber pegunungan kidul. Cobain deh! Leminhoo water kayak ada manis-manisnya gitu." ucap Sohyun yang melatih dialognya.

Beberapa saat seseorang keluar dari kamar mandi dan tertawa ketika mendengar ucapan Sohyun. Dia adalah Cindy Jung dia menjadi trainee sudah cukup lama, mulai kecil sudah menjadi model majalah dan iklan, bahkan dia pernah ikutan syuting MV dari penyanyi terkenal. Bakatnya sudah tidak diragukan lagi. Cindy Jung kemudian juga ikutan berlatih didepan kaca. Dia memamerkan kepiawian nya dalam mempromosikan sebuah produk. Sohyun yang melihatnya begitu bangga dan takjub, seolah-olah dia benar-benar melihat iklan di TV. Bahkan Cindy Jung hanya mencoba dalam sekali percobaan. Dan dia begitu sempurna.

"Jangan terlalu berharap untuk anak baru sepertimu bisa mendapat kontrak iklan dari perusahaan besar. Kau tidak layak ikutan seleksi ini." sindir Cindy Jung ketus kepada Sohyun, dia lalu meninggalkan Sohyun dengan acuh.

"Cihh.. Sombong amat.. Dia cantik dan berbakat, tapi dia gadis yang jahat dengan kata-kata tajamnya. Augh.. Semua orang berhak ikutan seleksi bukan. Memangnya dia saja yang bisa ikutan.." Sohyun ngedumel kesal

Lalu dia berlatih lagi, namun pikirannya benar-benar kacau, dan memikirkan kata-kata Cindy Jung tadi.

"Elza kamu harus fokus. Ayo semangat kamu pasti bisa melakukannya.." kata Sohyun menyemangati dirinya sendiri. Tiba-tiba dia teringat akan seseorang. Dan Sohyun mengambil hp dari saku nya dan menelpon seseorang.

"Wae? Jangan bilang kau menelpon karena merindukanku.." sahutnya

"Nae, aku merindukan suaramu.. Bisakah kau memberi semangat padaku? Aku benar-benar tegang karena akan ikut seleksi pemilihan model iklan secara dadakan" Sohyun menceritakan semua keluh kesahnya pada Jinhyuk

Make Sweet Moment Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang