Lihatlah...!!
Di pundak ini pernah ada hati yang patah yang menyandarkan diri dari cinta yang salah..
Yang resah berpasrah enggan beranjak dari dekap yang sudah terlanjur menghidangkan kenyamanan walau hanya tuk pelampiasan..
Tak mengapa, itu sudah cukup bagiku..
Setidaknya jemari ini pernah menghapus airmatamu..
Setidaknya raga ini pernah memelukmu saat kau tercabik belenggu..
Setidaknya aku pernah rela tak memejamkan mata hanya untuk menemani kau meneteskan airmata..
Setidaknya ku slalu ada walau kau tak pernah menganggapku nyata..
Ku coba berpindah kepada tiap perasaan ku slalu singgah, namun semua berbeda dengan kau yang slalu membuat perasaanku tergugah ..
Ku di sini hanya berpeluk harap dalam semu, mendekap rindu dalam ragu, berharap yang ku tulis itu hanya ada di mimpi burukku..Penikmat Luka..
Teruntuk kamu yang masih di selimuti kenangan masalalu, tataplah kedepan masih ada kisah yang indah yang kirimkan tuhan untuk hati yang slalu terabaikan..
Memang betul, kata2nya tak sanggup beranjak di pikiran ini, sebab di tiap aksara yang dia goreskan ada rasa aku yang tak pernah ada di rencanamu kedepan..
Apa aku salah memahami rasa?
Sedangkan sikapnya begitu nyata terasa..
Bagiku kau hanya sosok biasa yang terlalu istimewa, yang bisa menghanyutkanku hanya lewat kata-kata..
Dan kini, luka itu menyapaku kembali, membuat ku bosan dengan kata jatuh hati, membuat rasa membeku tak mampu mengarahkan tujuku kepada rasa yang baru..
Kau slalu berkata tak ingin melihat wajah murung ku, namun apa kau tau siapa pencipta dari wajah murung ku itu..
Kau..!!!
Sang penanam perasaan namun enggan tuk merawatnya dengan penuh keikhlasan..
Hanya membiarkan terdiam, bingung menunggu waktu, entah apa yang harus ku lakukan dengan rasa itu..
Dan teruntuk kamu yang masih di selimuti kenangan masalalu, cukuplah hanya aku yang merasakan itu, karena kau takkan mampu bila terus di hujani harapan2 palsu..Penikmat Luka...
Ada tanda titik yang bernama jenuh, ada koma yang menciptakan jeda, dan ada tanda tanya apakah kau jenuh menjeda...?
Semua dapat kau lakukan, bahkan untuk mencipta dan menjatuhkan rasa yang begitu kentara..
Sebegitukah hebat perasaan yang kau damba, hingga detik yang menggelitik, sampai waktu yang berlabuh kau masih sempat mematahkan hatiku..
Entah pergi tuk kembali atau pergi tuk merobek luka kembali, ku masih menaungkan doa di kejauhan dan tak berharap terkabulkan,Karena Harapanku tlah terlanjur ku harapkan kepadamu..
Kosong, hampa, terdesir rasa jiwa untuk aku mengakhiri saja semua..
Ku tak hanya lelah, bahkan lebih dari Tertatih melihat separuhku tlah beralih,Ku hilang keseimbangan, kepergianmu membuat ku lelah ber'angan..
Tak perlu lagi kau memastikan bahwa aku baik-baik saja, sapa darimu hanya akan mengganggu pemulihan lukaku..
Menghilang lah semaumu, biar ku pulih kan rasa kecewa ku, itu sudah cukup bagiku daripada kau terus membangun dan menjatuhkan rasa yang baru..
Penikmat Luka..Ada kata yang tak sempat terucap karena kau dan aku terlanjur tersekat..
Banyak rasa yang tak kunjung tercurahkan, karena hati tlah terampas oleh kemewahan..
Waktu yang ku tunggu tak kunjung berada di titik temu..
Begitu banyak khayal yang ku rangkai untuk menjadikan kita menjadi satu..
Rindu slalu memburu menghujaniku dengan banyaknya jenuh, tertusuk pisau yang tertuliskan namamu..
Berdarah memerah bersimbah penuh amarah..
Mengapa...?
Aku yang slalu berlutut tak pernah menuntut untuk kau kembalikan jiwaku yang sudah terlanjur hancur di biarkan terkubur..
Baiklah, tak mengapa, slama kau baik aku akan mencoba terlihat baik, walau terkesan picik dan munafik..
Ku hanya sepi yang kau rindukan, kau hanya bahagia yang tak mungkin kudapatkan..Penikmat Luka..