Sudah dua minggu berlalu. Adlan hanya berani melihat Nayla, ia tidak pernah mengajak ngobrol Nayla atau menyapanya. Walau ia tau Nayla mengetahui namanya tapi tetap saja, ia hanya ingin memandangnya.
Pagi ini, Adlan datang lebih pagi sudah beberapa hari ini Adlan tidak datang terlambat suatu kemajuan ini. Ia memparkir motor sport hitamnya ditempat Parkir depan sekolah, lalu ia jajan gorengan untuk sarapannya. Saat ia baru mengambil plastik yang berisi gorengannya ia mendengar suara wanita.
"INAA!! Tungguin gue,"Teriak Nayla sambil tersenyum lebar.
"Buru!" Jawab Ina datar.
Nayla merangkul pundak Ina, mereka berjalan bersama masuk sekolah. Adlan hanya terfokus melihat Nayla yang berjalan sambil tersenyum pada temannya itu.
"Cuman dilihatin?" Tanya seorang pria.
"Iya." Jawab Adlan datar.
"Gamau disamperin?" Tanyanya lagi.
Adlan hanya terdiam dan menengok kesamping, siapa pria yang mengajaknya bicara itu. Dan ternyata Ewan.
"Lu yakin gamau gue bantu PDKT sama Nayla? gue sekelas nih sama dia," Ucap Ewan yang sudah prihatin sama sahabatnya ini.
Sebenernya, ini pertama kalinya ia melihat Adlan hanya diam - diam saja biasanya, kalo ada yang nyenggol dikit ia pasti langsung samperin, dan ia pukulin. ternyata saat lagi suka sama cewek dia cuman diam saja tapi, ini juga pertama kalianya lihat Adlan suka sama cewek seumur - umur Ewan tidak pernah lihat Adlan suka sama cewek, sering kali cewek ia tolak dengan datar."Gak usah bantu gue!" Jawab Adlan dengan dingin.
"Yaudah oke." Ucap Ewan yang agak kekecewa.
Ewan dan Adlan jalan bersama masuk sekolah, mereka berpisah saat masuk kelas. Kelas mereka tentanggaan kok (maksudnya disamping) XI- IPS3 dan XI - IPS4. Pelajaranpun telah dimulai, walau Adlan sering bikin onar disekolah tapi setiap dikelas ia selalu serius dan fokus pelajaran. Makanya, ia tidak pernah dikeluarkan dari sekolah. Bel istirahatpun berbunyik.
*****
"Istirahat yuk!!" Ajak Nabila sambil merapikan kotak pensilnya."Ayok!" Jawab Nayla dan Putri.
"Lo istirahat gak?" Tanya Nabila kepada Ina.
"Iya gue istirahat tapi sama Putra," Jawab Ina. Putra adalah pacar Ina sudah 6 bulan mereka pacaran. Putra kelas XI - IPA1 Mereka jadian habis PTS (Penilaian Tengah semester) semester 2. Kalo ditanya awal ketemu dan kenapa jadian ini cerita jadi ganti judul dan alur. Intinya mereka saling sayang jadinya jadian deh.
"Owh sama Putra, tuh anaknya udah didepan kelas." Ucap Nayla. Ina yang melihat Putra didedapan kelasnya tersenyum lebar dan menghampirinya. Ina langsung menggandeng Putra dan pergi.
"Guys, gue deluan." Ucap Ina.Nayla, Nabila, dan Putripun berjalan kekantin. Tapi, Nabila asik dengan ponselnya sampai senyum - senyum sendiri.
"Eh ada orang gila nih, senyum - senyum sendiri." Ucap Nayla.
"Kenapa lo senyum - senyum? Chat dari siapa sih?" Tanya Putri kepada Nabila.
"Owh iya, lo tau kan kak Yudi kakak kelas yang gue suka? Sebenernya, semalem gue baru ditembak sama dia." Ucap Nabila sambil tersenyum lebar.
"Eh serius lo?PJ!!" Ucap Nayla.
Tiba - tiba kak Yudi datang menghampiri mereka bertiga.
"Nabilanya gue pinjam dulu iya" ucap kak Yudi sambil menarik tangan Nabila. Yudi anak kelas XII- IPA4, Ia juga pernah menjabat jadi ketua OSIS saat masih zaman Nabila baru masuk SMA Chiteki . Nabila sudah suka sama ia dari awal MPLS. Walau begitu yang masuk OSIS hanya Nayla karena Nabila tidak lolos seleksi.
"Eh, tunggu PJnya dulu," Ucap Nayla tapi sudah terlambat karena Yudi dan Nabila sudah pergi deluan.
"Iya ambil aja gak usah dibalikin" Ucap putri.
"Kok, pada udah jadian iya. Gue juga pingin," Ucap Nayla dengan murung.
"Sabar Nay, jodoh gak kemana. Lo kan cewek baik - baik. Pasti bakal ada cowok baik - baik untuk lo." Ucap putri.
"Iya put,makasih." Ucap Nayla sambil tersenyum
Saat mereka sudah sampai kantin. Mereka melihat kerumunan orang yang bikin mereka penasaran. Nayla dan putri yang melihat kerumunn itu menghampiri dan mencoba untuk bisa melihat, apa yang membuat kerumunan ini berkumpul.
Nayla berhasil maju dan ia sekarang berada didepan kerumunan. Ia melihat perkelahian Adlan dengan Seorang pria yang ia tidak tau namanya siapa. Adlan terlihat memukul pria itu begitu keras dan kuat, Nayla yang melihat ini langsung meneteskan air matanya karena ia merasa takut.Tiba - Tiba Terdengar suara teriakan pak Roli yang membuat kerumunan ini bubar dan juga Adlan yang langsung lari.
Bel masuk berbunyik Nayla yang belum sempat jajan langsung masuk kelas. Rasanya ia tidak ingin makan gara - gara melihat perkelahian tadi.
"Udah Nay," Ucap Ina sambil mengelus punggung sahabatnya itu.
Nayla hanya tersenyum.
Pak Yuan masuk ia adalah guru agama, sekarang kelas mereka pelajaran PAI.
Karena meteri awal sudah selesai pak Yuan berceramah, memang biasanya Pak yuan kalo meterinya sudah selesai.ia ceramah untuk reflesing kami, dengan kata - kata dan kisah yang mengihibur dan memotivasi untuk jadi lebih baik setelah itu pertemuan berikutnya pasti ulangan harian."Jodoh Banyak orang yang beranggapan kalo jodoh itu ada ditangan Tuhan. Jodoh sebagai teman hidup adalah cerminan dari diri kita sendiri." Ucapnya sambil tersenyum.
"Maka dari itu Pria baik akan bersama wanita baik, Wanita baik akan bersama pria baik, dan sebaliknya PRIA TIDAK BAIK AKAN BERSAMA WANITA TIDAK BAIK. Makanya jadi orang baik biar dapat jodoh yang baik!" Lanjutnya.
"Udah Nayla jangan melamun. Kamu wanit baik - baik pasti bakal dapat pria baik." Ucap Pak Yuan dengan tersenyum yang menghampiri Nayla
"Tidak usah mikirin MANTAN" lanjutnya. Padahal Nayla melamun karena kajadian tadi dikantin."Pak, Nayla gak punya mantan." Ucap Ina. Nayla hanya tersenyum malu gara - gara kelakuan guru dan sahabatnya ini.
******
Bel pulang berbunyik. Nayla, Putri, dan Nabila pulang bareng. Sedangkan Ina pulang dengan Putra."Gue pingin beli mie dulu iya, gue laper." Ucap Nabila.
"Gue juga yok!" Ucap putri.
"Gue enggak, gue tunggu kalian disini aja." Ucap Nayla.
"Ok, Nay."Putri dan Nabila masuk warung yang menjual mie. Nayla menunggu didepan warung sambil memaikan hpnya.
Adlan yang menuju tempat parkir langsung melihat Nayla dan menatapnya."Bener nih gamau gue bantu PDKT?" tanya Ewan berada disamping Adlan.
"Gue mau nembak dia." Ucap Adlan yang bikin Ewan terkejut.
"Kapan?"tanyanya
"Sekarang." Jawab Adlan.
Langsung jalan menuju Nayla"Eh, jangan buru - buru woy!" Ucap Ewan yang khawatir dengan sahabatnya ini. Adlan tetap berjalan menuju Nayla dan mereka berdua menghampiri Nayla.
"Oi" Ucap Adlan. Nayla tidak menengoknya ia masih asik dengan hpnya.
"Oi!!" Panggil Adlan lagi. Nayla mulai menengok ia melihat Adlan menatapnya lalu ia menunjuk dirinya untuk memastikan kalo Adlan sedang bicara padanya karena ia menengok Kekanan dan kekiri tidak ada siapa - siapa selain dirinya.
"Iya elo" Ucap Adlan
"Ada apa?" Tanya Nayla yang mulai merasa hawa - hawa menyaramkan.
"Jadian yok!" Ajak Adlan yang mulai mendekati Nayla. Dengan tatapan mematikan. Nayla yang melihat ini merasa takut.
"Ok!" jawab Nayla yang membuat Ewan terkejut. Nayla menerima Adlan karena merasa takut diapa- apain kalo menolak.
Sepertinya orang baik belum tentu bersama yang baik, apa mungkin ia pria baik? Atau aku wanita jahat? Dan kenapa aku bersamanya?oh Tuhan, Aku harap ini takdir yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Expect You
Teen FictionSeorang pria nakal yang mencintai wanita baik disekolahnya. Adlan Hermansyah cowok tampan dan kaya yang terkenal selalu buat onar disekolah seperti datang terlambat, tauran, bully, dll tapi banyak wanita yang menyukainya karena wajah tampannya ada j...