"Makasih ya Om, Tante salam juga sama Meta. Maaf Deta udah ngerepotin"
"Engga kok nak, kita justru pengennya kamu nginep lebih lama lagi" ucap Tante Nur tulus
"Hehe.. Kapan-kapan ya Tante, nanti deh kalo Deta libur Deta bakal nginep lagi disini"
"Janji ya?"
"Iya Tante, aku janji. Pamit ya Om, Tante Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam Warohmatullah" jawab mereka bersamaan.
~
Brukk..
Deta membaringkan tubuh lelahnya di tempat tidur ternyamannya. Ya, Deta sudah kembali ke rumahnya.
Tringg..
Alfanditya mulai mengikuti anda.
Deta hanya melirik sekilas notifikasi dari ponselnya itu seolah tak peduli dan langsung menyambar handuk merah muda yang tergantung di pintu kamar mandi. Tubuhnya sangat lelah dan butuh penyegaran.
Tringg.. Tringg..
Ponselnya kembali berbunyi.
Alfanditya : Hai
Alfanditya : Ini aku yg kemaren ketemu di perpusDeta tidak membuka pesan itu, dia hanya membaca dari notifikasi yang muncul di lockscreen nya. Deta sama sekali tidak ingin meresponnya, baginya cukup tau saja dan sudah tidak perlu ada tindakan khusus. Lebih baik sekarang ia tidur untuk melepaskan lelahnya.
Kringg.. Kringg..
Dering telepon membangunkan Deta yang kala itu tengah lelap dalam tidurnya.
"Assalamu'alaikum, ada apa mba?" sapa Deta langsung setelah mengangkat teleponnya.
"Wa'alaikumsalam, kamu kapan sampe ta? Ko ga ngabarin mba?" jawab perempuan diseberang sana.
"Hehe iya maaf, Deta baru sampe kemaren mba"
"Yaudah kalo gitu sekarang mba kerumah kamu ya, tunggu"
Tutt.. Tutt..
Sang penelepon adalah Mba Lina, entahlah apa yang akan disampaikannya sehingga perlu terburu-buru seperti itu hingga langsung mematikan teleponnya.
"Mba Lina kenapa?" tanya Deta pada dirinya sendiri "Astagfirullah, udah jam 7 ternyata"
Deta segera bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, saat itu dia sedang berhalangan, tetapi biasanya meskipun tidak untuk sholat Subuh Deta selalu bangun lebih awal untuk membantu Ibunya.
"Kak ada tamu" suara Risa dibalik pintu.
"Mba Lina datengnya cepet banget ya" Deta masih bermonolog.
Tak butuh waktu lama Deta langsung turun ke bawah setelah siap untuk menemui tamunya.
Aneh.
Itulah satu kata yang terlintas cepat dibenak Deta saat tahu tamu yang datang bukanlah Mba Lina seperti pikirnya, melainkan Alfan. Ya, laki-laki yang ia temui di perpustakaan kala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kujaga Cinta Dalam Do'a
Spiritual[UPDATE SETIAP HARI!] Level tertinggi dari CINTA adalah MENGIKHLASKAN. وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ "dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." (QS. Al-Insyirah 94: Ayat 8) Me...