24 - berkumpul

802 80 17
                                    


***

Hari ini, keluarga June sedang berkumpul semuanya di rumah. Jinan yang terbangun lebih dulu memilih untuk menatap wajah June dan mendaratkan ciuman di pipi dan bibirnya kemudian beranjak membuka korden kamarnya. June menggeliat pelan merasakan terpaan sinar matahari dari jendela kamar, Jinan yang melihatnya terkekeh pelan lalu menarik selimut, "Ayo bangun."

"Entar, lima menit lagi."

"Sarapan bareng sama anak-anak, mumpung lagi pada libur," Ucap Jinan mengingatkan sambil menyisir rambut June.

"Iyaa, bentar lagi," Jawab June sambil bergerak memunggungi Jinan yang duduk dipinggir kasur.

Jinan hanya bisa menggelengkan kepala. Akhirnya dia memilih untuk membangunkan anak-anaknya. Sudah lama sekali tidak melakukan hal seperti ini karena anak-anaknya yang sibuk termasuk June. Beruntung dengan adanya libur panjang seperti ini, June dan anak-anaknya lebih memilih untuk diam saja dirumah.

"Byounggon," Panggil Jinan sambil membuka korden kamar.

"Hmmm."

"Bangun, udah jam setengah tujuh ini."

"Nanti aja Pa, jam tujuh."

"Ehh gak ada. Bangun sekarang."

"Aaahh Papaaaa."

"Byounggon!" Byounggon pun duduk dengan wajah cemberutnya. Jinan yang melihat itu hanya tertawa dan mencubit pipi Byounggon.

"Udah gede jangan ngambek. Jelek tau."

"Ah Papa baru kemaren bilang di instagram aku ganteng," Balas Byounggon.

"Iya itu kan di instagram. Disini enggak." Byounggon makin cemberut begitu mendengar jawaban Papanya. Jinan hanya tertawa kemudian berpindah ke kamar Jaehyuk setelah meminta anak sulungnya untuk cuci muka.

"Jaehyuk ayo bangunn." Tidak ada jawaban, begitu Jinan berbalik sehabis membuka jendela, Jaehyuk sudah duduk sambil mengucek kedua matanya.

"Pagi Pa."

"Pagi sayang," Jawab Jinan sambil mengecup pucuk kepalanya.

"Ayo cuci muka abis itu sarapan," Ucap Jinan dan dibalas anggukan oleh Jaehyuk.

Terakhir, tinggal si bungsu yang masih asik bergelung didalam selimut. Jinan menepuk lengannya pelan tapi tak kunjung bangun juga. Setelah korden terbuka, baru Doyoung terbangun dengan wajah bantalnya.

"Ayo sarapan." Doyoung mengangguk. Dia menahan tangan Papanya lalu memeluk pinggang Jinan sambil memejamkan mata.

Jinan yang diperlakukan seperti itu hanya balas memeluk Doyoung gemas sambil mencium pucuk kepalanya. Setelahnya Doyoung beranjak ke kamar mandi. Saat keluar dari kamar Doyoung, Jinan melihat June sudah ganti baju dengan hoodie dan celana trainingnya.

"Mau kemana?" Tanya Jinan.

"Ke depan, bentar doang kok," Jawab June sambil mencium pipi Jinan sekilas.

"Eh-" June sudah keburu turun ke bawah. Jinan penasaran, tapi dia lebih memilih untuk menyiapkan sarapan anak-anaknya.

"Appa mana?" Tanya Byounggon begitu duduk disebelah Jinan.

"Ke depan, gak tau ngapain."

"Idih, tumben." Jinan hanya mengedikkan bahu tidak tahu.

Setelah mereka selesai sarapan, June pulang dengan banyak plastik ditangannya. Melihat itu, Jinan inisiatif membantu June dan melihat apa isinya.

"Ih kok gak ngomong sih kalo mau belanja? Kan biar aku ikut."

"Gapapa dong. Aku mau surprise aja, malam ini kita bakar-bakar!"

Family ; junhwan [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang