Masa Kejayaan Pada Kekhalifahan Dinasti Dan Kemunduran Di Era Modern Islam

99 57 1
                                    

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.

[QS. Yusuf (12) ayat 111]

Bani Umayyah

Wafatnya Ali menandai berakhirnya masa Khulafaur Rasyidin. Untuk sementara waktu, kepemimpinan umat Islam dipegang oleh Hasan bin Ali. Namun, masa kepemimpinannya tak berjalan lama karena ia harus menyerahkan tampuk kepemimpinannya kepada Mu'awiyah dengan alasan untuk mempersatukan umat Islam yang sempat terpecah belah. Tahun di mana Hasan menyerahkan kekuasaannya kepada Mu'awiyah disebut oleh banyak orang sebagai "Tahun Persatuan".

Sebenarnya, banyak kontroversi dari para sejarawan mengenai kondisi politik umat Islam pada masa Ali dan sesudahnya, terutama dalam menyikapi perilaku Mu'awiyah. Bagi sebagian kalangan, terutama bagi orang-orang Syi'ah menganggap bahwa tindakan Mu'awiyah itu buruk dan mencerminkan kekafiran karena telah merebut kepemimpinan umat Islam dari Imam Ali. Sedangkan menurut sebagian orang, ada yang menyatakan kalau peristiwa itu hanyalah Ijtihad politik Mu'awiyah untuk membangun umat Islam karena ia merasa mampu untuk melakukannya. Dan hal itu terbukti ketika ia naik menjadi Khalifah, Mu'awiyah langsung memperbaiki keadaan dan membuat inovasi yang tak pernah dilakukan oleh Ali.

Meski begitu, perbedaan dalam sikap politik ini telah menjadikan umat sebagai taruhannya. Hal itu dikarenakan perebutan kekuasaan menyebabkan umat Islam kini terpecah belah. Bahkan tak jarang hal ini dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk memanfaatkan sejarah agar membuat luka yang ada pada umat Islam semakin menganga. Tentu sikap serakah dalam politik dan juga dalam bidang lainnya tak pernah kita temui dalam masa Rasul maupun era Khulafaur Rasyidin. Mereka tahu bahwa esensi dari agama Islam yaitu mengajarkan untuk berorientasi kepada Allah dan melakukan pembangunan umat supaya terjadi kehidupan yang baik dan sesuai dengan kehendak Allah.

Akan tetapi, inti atau esensi agama Islam mengalami pendangkalan seiring dengan meluasnya wilayah kekhalifahan. Hal itu dikarenakan dengan banyaknya orang yang "terpaksa" untuk masuk Islam dan mempelajarinya. Lantas hal itu di manfaatkan oleh orang yang membenci Islam untuk dapat menghancurkannya dari dalam.

Oleh sebab itu, tak heran jika umat Islam langsung terpecah-belah menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok hanya mementingkan kebenaran mereka sendiri. Sehingga, untuk merealisasikan kebenaran mereka, kelompok-kelompok itu memiliki kepentingan untuk menguasai kursi kekhalifahan. Akhirnya, panggung kepemimpinan tak dijadikan sebagai misi mengemban amanah untuk memajukan umat, melainkan untuk memenuhi nafsu libido politik belaka.

Maka, dalam menanggapi seluruh kekacauan ini, Hasan bin Ali menyerahkan kepemimpinannya kepada Mu'awiyah supaya perpecahan antar umat Islam tak semakin melebar. Di harapkan dengan pengangkatan Mu'awiyah ini, luka perpecahan umat Islam dapat terobati dengan segera.

Ketika Mu'awiyah memimpin, ia membuat angkatan laut umat Islam untuk pertama kalinya. Selain itu, ia juga melakukan upaya penaklukan, seperti penaklukan Konstantinopel, meski ia gagal untuk menaklukannya. Muawiyah juga banyak mendirikan kantor kegubernuran baru di beberapa tempat guna menunjang operasional pemerintahannya. Di masanya, Muawiyah banyak menghadapi pemberontakan yang dilakukan golongan Syi'ah dan Khawarij, namun dia berhasil memadamkannya.

Sayangnya, setelah keadaan umat Islam damai untuk sementara waktu. Kontroversi kembali muncul ketika Mu'awiyah mengangkat anaknya sendiri sebagai penggantinya. Namanya Yazid bin Mu'awiyah. Ia terkenal dengan sifatnya yang tidak baik alias buruk. Pengangkatan Yazid ini mengakibatkan kekhalifahan yang sebelumnya bersistem musyawarah menjadi kerajaan atau dinasti. Padahal, seharusnya pemilihan pemimpin umat Islam ditentukan oleh umat Islam sendiri melalui musyawarah atau pemilihan umum. Oleh karena itu, pengangkatan Yazid ini menuai polemik dari beberapa kalangan sahabat.

Tertidur Dalam Kemunduran IslamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang