Hello Adrian!

8 2 0
                                    

Dari jam dua belas siang sampai jam tujuh malam, akhirnya Rea dan Nathan pun pulang dari mall tersebut.

Rea membuka pintu kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya ke kasur.

Rea menatap layar handphone nya yang sudah dipenuhi oleh notification WhatsApp dari Adrian. Ia pun membuka aplikasi chat tersebut dan menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat Adrian yang menyepam chat.

Adrian : re
Adrian : oiii
Adrian : reeee
Adrian : Reaa ishh
Adrian : kemana si lo
Adrian : Re?
Adrian : Reaa Rea Reaa
Adrian : Re gue udah nunggu 3 jam lho.
Adrian : Re? Lo udah makan belom si
Adrian : Re tolong jangan bikin gue kesel
Adrian : Re, jangan kaya neng Toyib dong
Adrian : Reeeeeee?
Adrian : au ah gue nyerah.

Rea menatap layar hp nya dengan perasaan bersalah. Ia sama sekali tidak ingat dengan Adrian saat jalan bersama Nathan. Ia jadi lupa segalanya saat bersama Nathan.

ReaAlison : maapin gue:(
ReaAlison : gue ada tugas kelompok gitu di sekolah
ReaAlison : Adriannnnnn:(

Adrian : :)
Adrian : gpp
Adrian : gue nunggu berapa jam anjir

ReaAlison : iya maapin guee Adriannnnnn

Adrian : gpp
Adrian : lo udah makan? Tar mati lagi

ReaAlison : Adrian jahat banget☺️
ReaAlison : udah

Adrian : ohh

ReaAlison : iya

Adrian : bentar deh ya

ReaAlison : ngapain?

Adrian : nyalain rokok bentar

ReaAlison : MAU MATI LO YA!
ReaAlison : MATIIN GAA!
ReaAlison : GUE TAMPOL NIH!
ReaAlison : GUE GAK SUKA SAMA COWOK YANG NGEROKOK!

Adrian :😋
Adrian : Bodoamat

ReaAlison : 👿

🚲

"Apa, re?!"

Andin terkejut dengar berita dari Rea pagi ini.

"Kenapa kamu terima?!" Tanya Andin geregetan.

Dengan santainya Rea menjawab, "nggak apa-apa deh, pelampiasan doang ini"

"Kalo keterusan, terus sayang gimana?"

Rea tetap tenang, "nggak bakalan"

"Macem-macem aja si lo, ngapain pake selingkuh-selingkuh segala sih. Gimana kalo nanti pacarnya Nathan tau tentang ini"

Tapi setelah dipikir-pikir, Andin ada benarnya juga. Bagaimana kalau Bintan tau hal ini, dan bagaimana juga kalau Adrian tau tentang semua ini.

"Udah lah, lo ini yang jalanin. Gue sih nyaranin aja. Jangan nyari gara-gara Re. Adrian kurang apa selama ini ke lo?"

Mendengar pertanyaan sahabatnya itu Rea hanya bisa diam. Entah mengapa perasaanya bisa sejahat ini kepada Adrian.

Kelas Rea agak sepi karena hari ini guru-guru sedang mengadakan rapat yang membuat kelas jadi free. Hanya ada beberapa orang saja di kelas Rea termasuk Rea dan Andin.

Hampir setiap hari Nathan menghampiri Rea ke kelas. Hanya untuk memastikan, apakah kekasih keduanya ini ada di sekolah atau tidak.

Nathan menepuk pinggang Rea, "jangan duduk di atas meja!"

Rea pun langsung berdiri dan duduk manis di kursinya.

"Bolos yuk" ajak Nathan santai tanpa tampang dosa.

"Tukang selingkuh bersatu dengan yang jagonya selingkuh, cocok banget ya haha" sinis Andin dalam hati.

"Eh, lagi berduaan, gue ganggu gak nih?" Canda Andin mendekati mereka berdua.

"Banget!" Jawab Nathan ketus.

Entah mengapa Andin malas berbicara dengan sahabatnya hari ini. Hatinya tidak sabar ingin berbicara tentang Rea ke Adrian. Tapi sebisa mungkin ia tahan. Bagaimana juga Rea adalah teman dekatnya.

Andin pun pergi keluar kelas, meninggalkan mereka berdua.

🚲

Nathan memberikan selembar uang dua puluh ribu ke kasir supermarket. Setelah itu, ia mengambil rokok yang diberikan oleh kasir tersebut.

Nathan keluar dan duduk bersama Rea di depan supermarket.

Nathan menghembuskan asap rokoknya, lalu menghisap kembali rokoknya.

Orang yang berlalu lalang di sekitarnya melihat mereka dengan pandangan bingung. Mungkin karena melihat Rea dan Nathan yang sedang memakai seragam sekolah berada di tongkrongan supermarket pada jam segini.

Nathan mendatarkan wajahnya. Seperti wajah tanpa dosa.

Rea hanya menatap Nathan tanpa berpaling daritadi.

"Eh, gue tau gue ganteng. Biasa aja dong liatinnya" kata Nathan percaya diri.

"Gue kesel aja sama lo"

"Kesel aja terus, biar gue bisa diliatin sama lo"

"Gak lucu" kata Rea kesal.

Lagu nada dering telfon Nathan tiba-tiba bunyi. Ternyata Bintan lah yang menelfonnya sekarang.

"Nathan..."

Nathan mengernyit ketika mendengar suara Bintan yang sangat lemas.

"Bi, lo kenapa?" Tanya Nathan dengan nada sedikit panik.

Terdengar isakan dari sebrang sana yang membuat Nathan bertambah panik.

"Gue kecelakaan barusan"

"Gue ke rumah lo sekarang"

Nathan yang mau beranjak pergi langsung ditahan oleh genggaman tangannya Rea.

"Mau kemana?" Tanya Rea sambil mengeraskan genggamannya kepada Nathan.

"Gue harus ke rumah Bintan, dia kecelakaan. Gue pesenin taxi buat lo pulang ya"


B e r s a m b u n g



Mampus Re :) wkwk
Vomment y gengss:)



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Putus Mulai BesokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang