Part 25

1.9K 39 3
                                    

Author POV.

Sudah beberapa hari ini hubungan Melvyn dan Nicolle tidak seperti sebelumnya. Keduanya tampak seperti orang asing yang tak saling mengenal. Melvyn tampak menjaga jarak dengan Nicolle sementara Nicolle tak mengerti dengan perubahan sikap Melvyn yang mendadak menjaga jarak dengannya dan hanya berbicara seperlunya sebatas pekerjaan, tak seperti Melvyn yang ia kenal, yang selalu menanyakan kabarnya, dan bercerita apa saja padanya. Tak ada lagi canda, tawa, dan godaan-godaan dari Melvyn untuknya. Setiap kali Nicolle berusaha mengajak Melvyn untuk sekadar berbincang santai, Melvyn selalu mengalihkan pembicaraan dan mengatakan bahwa dirinya sedang sibuk. Nicolle juga sudah berusaha menanyakan langsung pada Melvyn mengapa sikapnya akhir-akhir ini tidak seperti biasanya, namun Melvyn hanya menjawab sedang banyak pekerjaan. Jauh di dalam lubuk hati Nicolle, Nicolle merasa sangat kehilangan sosok Melvyn yang ia kenal, dan Nicolle merasa sangat sedih dengan perubahan sikap Melvyn padanya.

Sementara Melvyn belakangan ini memilih menjauhi Nicolle bukan karena Nicolle sekarang sudah bersama Aaron, bukan juga karena ia marah pada Nicolle yang menyembunyikan hubungannya dengan Aaron, dan bukan juga karena hingga saat ini Nicolle belum juga menjelaskan apa yang sedang terjadi, namun karena Melvyn ingin memastikan satu hal, apakah benar dirinya menyukai Nicolle. Dan ya, kini Melvyn sudah menemukan jawabannya, Melvyn menyukai Nicolle dan menginginkan wanita itu. Setiap kali Melvyn mencoba mengabaikan Nicolle, setiap kali itu pula Melvyn selalu merasa sakit. Setiap kali Melvyn melihat tatapan Nicolle padanya yang menyiratkan kesedihan, hati Melvyn tidak tega dan memberontak ingin menyenangkan wanita itu. Setiap kali Nicolle bersama pria lain khususnya Aaron, Melvyn cemburu. Dan kini Melvyn bertekad tidak akan mengabaikan Nicolle lagi dan akan menjadikan Nicolle hanya miliknya, tak peduli jika sekarang Nicolle adalah kekasih orang lain, toh mereka belum terikat tali pernikahan.

*********

Di sisi lain ternyata hubungan Aaron dan Nicolle kini kian akrab layaknya sahabat. Setelah beberapa hari ini sering menghabiskan waktu bersama, Nicolle menemukan sisi lain dari diri Aaron yang ternyata memiliki kepribadian yang cukup menyenangkan dibalik sikapnya yang terkadang menyebalkan. Aaron cukup terbuka pada Nicolle, begitu pula sebaliknya. Dua hari lagi adalah tepat seminggu Aaron berjanji pada mom-nya bahwa ia akan memperkenalkan kekasihnya, Nicolle, padanya. Nicolle tahu bahwa akhir minggu ini ia akan bertemu dengan keluarga Aaron namun Nicolle tidak tahu kalau ternyata ia akan bertemu keluarga Aaron di London bukan Singapore dan pagi ini Nicolle dikejutkan oleh berita itu. Aaron memberitahunya bahwa malam ini mereka akan terbang ke London. Nicolle tak punya pilihan lain selain menurut.

Nicolle dan Aaron sedang di mobil dalam perjalanan menuju ke office. Seperti biasa, Aaron akan mengantar Nicolle terlebih dulu baru kemudian ia melesat ke kantornya.

*********

Anderson's Corp Office

Nicolle sedari tadi mondar mandir di ruangannya, ia bingung bagaimana menyampaikan pada Melvyn bahwa ia ingin meminta cuti mulai besok hingga 1 minggu kedepan. Nicolle tahu bahwa tidak diperkenankan mengajukan cuti secara mendadak apalagi selama seminggu yang tergolong lama, ditambah saat ini adalah masa-masa padatnya pekerjaan karena mengejar deadline proyek di Jakarta. Nicolle beberapa kali mendesah dan menghembuskan nafas beratnya. Sudahlah hubungannya dengan Melvyn sedang tidak baik, ditambah lagi sekarang ia ingin meminta cuti mendadak. Nicolle bergidik ngeri membayangkan bagaimana reaksi Melvyn nanti. Arggggg!!! Tak mau bergelut dengan kefrustasiannya lebih lama lagi, Nicolle menghirup nafas panjang dan dalam, kemudian segera melangkahkan kakinya menuju ruangan Melvyn.

"Vio, apakah Tuan Melvyn ada di ruangannya?" tanya Nicolle pada Viona, sekretaris Melvyn.

"Tentu saja, apakah kau ingin menjumpainya?"

"Iyah."

"Baik, sebentar aku akan memberitahunya."

Viona langsung men-dial extention telepon Melvyn.

"Tuan, nona Nicolle ingin bertemu dengan Anda."

"Suruh dia masuk."

"Baik Tuan."

"Nic, langsung saja masuk ke ruangan Tuan Melvyn."

"Thanks Vio!"

Nicolle masuk ke ruangan Melvyn dengan gugup dan Melvyn menyadarinya. Dalam hati Melvyn ingin tertawa karena Nicolle malah terlihat menggemaskan namun Melvyn tetap memasang raut wajah datarnya. Oh sungguh Melvyn menikmati pemandangan di depannya saat ini!

"Duduklah! Ada apa?" tanya Melvyn to the point karena Nicolle hanya berdiri tak bergeming dan tak kunjung bersuara.

"Ermmm...."

"Bicaralah, aku menunggu."

"Ermmm... Aku ingin meminta cuti untuk seminggu ke depan. Maafkan aku yang meminta cuti secara mendadak ini, apalagi saat ini pekerjaan sedang padat, namun aku tidak punya pilihan lain. Aku janji akan tetap menyelesaikan pekerjaanku on schedule dan tidak akan mengecewakanmu."

"Memangnya untuk apa kau cuti segitu lama?" tanya Melvyn penasaran.

"Aku akan ke London malam ini dan seminggu kemudian baru kembali."

"Dengan Aaron?" tebak Melvyn.

"Ya." jawab Nicolle singkat masih dengan raut wajah gelisah, gugup, dan takut.

"Baiklah, asal aku ikut dengan kalian." jawab Melvyn santai sambil terkikik dalam hati melihat respon Nicolle yang langsung membulatkan matanya.

Nicolle cukup shock mendengar jawaban Melvyn. Melvyn dengan santainya menyetujuinya, padahal Nicolle kira Melvyn akan marah ataupun tidak senang. Oke untuk yang satu ini, Nicolle merasa bersyukur dan cukup lega. Namun apa tadi kata Melvyn? Melvyn akan ikut bersama Nicolle dan Aaron! Oh Lord! Apa maksudnya?

"Kau akan ikut denganku dan Aaron ke London?" tanya Nicolle ingin memastikan pendengarannya tadi.

"Ya!" jawab Melvyn singkat sambil masih menikmati ekspresi kaget Nicolle.

"Kau bercandakan?" Nicolle membelalakkan matanya.

"Apakah aku terlihat sedang bercanda?"

"Tidak." jawab Nicolle dengan polosnya.

"Nah itu kau tahu aku tidak sedang bercanda." jawab Melvyn dengan entengnya.

"Kita akan ke London menggunakan jet pribadiku." seru Melvyn.

"Apaaa??!!" teriak Nicolle, lagi-lagi Nicolle dibuat kaget oleh kata-kata Melvyn.

"Ya, tidak ada penolakan, atau kau tidak diizinkan untuk cuti." tandas Melvyn final.

"Baiklah, terserah padamu." Nicolle pasrah, tak membantah sama sekali.

"Aku akan menjemputmu jam 8 malam nanti." ujar Melvyn.

"Ya." lagi-lagi Nicolle hanya menurut. Melvyn tersenyum penuh kemenangan.

Nicolle sudah kembali ke ruangannya dan duduk termenung di kursi kerjanya. Nicolle bertanya-tanya dalam hati untuk apa Melvyn ikut dengannya dan Aaron ke London? Dia lupa menanyakannya pada Melvyn tadi karena terlalu shock. Namun, seketika ujung bibir Nicolle terangkat ke atas membentuk lengkungan senyuman yang manis karena Nicolle baru sadar hari ini Melvyn mau kembali berbicara dengannya diluar topik pekerjaan.

Tersadar dari lamunannya, Nicolle segera bergegas menghubungi Aaron untuk mengabarkan bahwa Melvyn akan ikut dengan mereka ke London malam ini dan penerbangan ke London akan menggunakan jet pribadi Melvyn.

To be continued...

Melvyn & NicolleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang