Bab 13: Oh

2.6K 242 22
                                    

Setelah siang menjelang, suasana kamar menjadi sedikit panas, dan bahkan pendingin ruangan tidak bisa mengalahkan panasnya cuaca. Lagipula, ini pertengahan musim panas. Itu menakjubkan jika udara bisa menjadi sejuk.

Sasuke dan Hinata sudah lama bangun dan mandi di kamar mandi yang berbeda. Setelah pengakuan dari masing-masing pihak setelah peristiwa 'itu' yang agak tiba-tiba, mereka berdua mendadak menjadi malu-malu seperti sedang pacaran dan menggunakan berbagai jenis alasan diplomatis yang mungkin dipikirkan untuk tidak perlu bertemu satu sama lain. Sayangnya, mereka tidak benar-benar bisa mengurus pekerjaan mereka sendiri dan malah melirik satu sama lain selama nyaris dua jam!

Kecanggungan itu membuat Hinata tidak tahan sehingga memutuskan untuk memecah kesunyian percakapan mereka yang aneh dan berkata, "Omong-omong, aku lupa turun untuk memberi tahu Itachi agar dia pergi ke perpustakaan ...."

Sasuke, dengan pipi yang masih merona, di hadapan komputer yang menyala hanya melonjakkan alisnya. "Perpustakaan? Kau ingin meminjam buku atau semacamnya?"

Bagaimanapun, Sasuke tahu tentang kenyataan bahwa Hinata mencintai buku sama besarnya dengan ia mencintai dirinya sendiri. Dia suka membaca di tempat sepi dan tidak suka diganggu sedikit pun, bahkan kalaupun dia membaca di taman, Hinata akan memilih untuk mengambil tempat yang paling pojok dan gelap, mengeluarkan earphone yang memutar musik klasik, dan membaca hingga senja. Itachi sendiri pernah menceritakan bahwa dia agak sulit menangani Hinata yang autophile[1] dan bahkan pernah berencana putus dengannya. Jadi sebenarnya, karena insiden salah kamar ini, itu agak sedikit menguntungkan Itachi.

[1] Autophile adalah istilah untuk menyebut seseorang yang menderita kelainan dalam mencintai kesendirian dan menjadi sendiri. Mereka tidak suka diganggu atau ditemani. Jika kebetulan ada yang datang, mereka akan memutuskan untuk berpikir bahwa tidak ada orang atau pergi menjauh. *Gao gak tahu banyak, tapi kalau ada anak psikologi atau sejenisnya, mungkin bisa bantuin Gao dan mengetik yang benar di komentar?*

*Omong-omong, Gao ada kecenderungan dalam kelainan ini. Kata Mom, sejak umur dua tahun, Gao yang suka nyoret-nyoret buku dan benar-benar suka sendiri. Dalam usia sekecil itu, dengan membawa buku dan pulpen atau alat tulis lain yang seperti itu, Gao pergi ke belakang rumah atau masuk gudang dan mulai nyoret sendirian di situ. Kalau ada yang mencoba menemani Gao, Gao bakal pergi, terus pergi, sampai orang itu sendiri gak tahan buat ngikutin Gao. Sampai SMA gini, Gao sadar kalau 'kecenderungan' ini makin membesar karena Gao jadi susah bersosialisasi dengan orang baru dan biasanya cuma duduk di pojokan buat nulis atau baca. Dibilang gak enak, gak bener juga, soalnya rasanya nyaman. #Aduh, curhat#

Hinata mengerjap satu kali dan akhirnya menyadari ke arah mana pembicaraan ini berlanjut. Oh, astaga! Dia nyaris menepuk keningnya sendiri karena lalai. Bagaimana bisa Hinata begitu gugup sampai salah mengucapkan kata? Apa yang dia maksud bukan 'perpustakaan', tapi 'perusahaan'. Sekarang, Hinata pikir, dia benar-benar butuh ke dokter untuk diperiksa.

"Maaf, maksudku perusahaan ...," ucap Hinata akhirnya, wajahnya bersinar merah seperti lentera selama berkata.

Sasuke yang menyadari bahwa Hinata menjadi gugup sampai salah mengucapkan kata, itu nyaris membuat pria itu terbahak. Akan tetapi, mempertimbangkan ekspresi Hinata yang menyedihkan, Sasuke berhasil menahan tawanya hanya di dalam hatinya.

Setelah benar-benar mampu menetralisir hatinya yang bertabuh karena terbahak, Sasuke pergi ke balkon kamar dan membuka tirai jendela, melepas gerendel menuju balkon, dan mematikan AC.

Angin musim panas pada dasarnya sangat sejuk. Di tengah siang begini, AC sebenarnya bukan pilihan yang bagus. Banyak yang sudah tahu bahwa penggunaan AC dan lemari pendingin yang berlebihan jelas dapat merusak ozon. Cuaca sudah sepanas ini, dan jika itu dibiarkan terus-menerus, Sasuke sendiri tidak tahu apa yang akan terjadi dengan bumi kedepannya, jadi dia memutuskan untuk memulai langkah kecil dengan menanam pohon sedikit lebih banyak di halaman mansion.

Say Something And I'll Give You Up {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang