Hospital 1

110 6 0
                                    

Di ruangan yang serba putih dan bau yang sangat khas, seorang wanita yang tengah berbaring lemas dengan wajah yang begitu pucat akhirnya sadar, saat membuka mata wanita itu bingung melihat sekelilingnya dan dia merasa heran,,

"Dimana ini?" Batin sang wanita

Seseorang yang melihat wanita itu telah sadar langsung menghampiri wanita tersebut untuk memastikan keadaannya

"Gimana masih pusing?" Tanya seseorang itu saat menghampirinya

"Ko gue bisa di sini sih bang?" Tanya wanita itu ke abangnya, ya siapa lagi yang memanggil bang seperti itu. Yaps dia adalah Natalia dan seseorang itu tidak lain dan tidak bukan adalah abangnya Natalia, bang Reyhan.

"Tadi sih kata dokter lo pingsan pas di sekolah, dan lo udah buat gue khawatir aja tau ga" kata bang Reyhan sambil cemberut

"Hehe Vis bang, lagian gue kaya gini juga karna tuh guru rese harusnya Lo salahin dia tuh" ucap Talia dengan penuh kekesalan

"Ko gue harus nyalahin guru,aneh Lo"

"Ya iyalah kalo aja tuh guru rese gak ngehukum gue buat bersihin lapang dan toilet gue juga ga bakalan kaya gini kali"

"Jadi lo dihukum buat ngebersihin itu semua sendirian?" Dan dianggukin oleh Talia
"Bener- bener tuh guru gue pasti bakal buat perhitungan, enak aja ngehukum Ade kesayangan gue Sampe kaya gini ga rela gue" lanjut bang Reyhan dengan penuh kekesalan terhadap sang guru itu

"Udahlah bang lo ga perlu repot-repot biar gue aja sama Rani yang buat perhitungan" sambil menepuk-nepuk pundak Bang Reyhan

"Eh bang btw siapa yang bawa gue kerumah sakit?" Tanya Talia

"Ga tau gue, tiba-tiba ada telpon dari pihak rumah sakit dan bilang Lo masuk rumah sakit gitu doang" kata bang Reyhan dan Talia hanya mengangguk-anggukan kepalanya

"Kira-kira siapa ya yang bawa gue kesini?" pikir Talia dalam hati

Tak lama terdengar seseorang yang membuka pintu, Talia dan abangnya langsung menoleh ke arah pintu dan ternyata itu adalah mamah dan papah Talia

"Sayang kamu gapapa kan?" Ucap sang mamah yang langsung menghampiri Talia. Melihat itu Talia hanya membuang mukanya

"Apa peduli mamah?" Ucap Talia yang masih memalingkan muka terhadap orang tuanya

"Na yang sopan terhadap orang tua" ucap sang papah

"Giliran gini aja baru kalian merhatiin Talia,kemaren kemana aja? Kalian cuma sibuk dengan urusan kalian sampe kalian ngacuhin aku. Giliran udah masuk rumah sakit baru deh, apa aku harus masuk rumah sakit setiap hari biar kalian peduli hah?" Ucap Talia yang penuh dengan kekecewaan dan tak terasa air mata Talia keluar menelusuri pipi

"Sayang ga gitu, mamah sama papah sibuk kerja buat masa depan kamu sayang" lalu sang mamah memeluk Talia, mendapat perlakuan seperti itu Talia menangis sesenggukan didalam pelukan sang mamah

Melihat sang adik menangis seperti itu di pelukan sang mamah, membuat bang Reyhan tak kuasa melihatnya dan dia memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka

Saat meninggalkan ruangan Talia,bang Reyhan tidak sengaja menabrak seseorang..

Brukkk...

"Ah,, sorry sorry gue ga sengaja bro" ucap Bang Reyhan

"Iya gapapa santai aja, kalo gitu gue pergi dulu" ucap seseorang itu sambil tersenyum ke bang Reyhan

Dan ternyata seseorang yang baru saja bertabrakan dengan Reyhan adalah Candra guru Talia, entah apa yang dilakukan Candra dirumah sakit..

"Semoga kamu baik-baik saja" gumam seseorang sambil tersenyum di depan pintu ruangan Talia dan tak lama ia pun pergi.

Saat Reyhan memutuskan untuk kembali ke ruangan talia, dia melihat seseorang yang berada di depan pintu ruangan Talia, Reyhan pun mengamatinya dan tak lama seseorang itu pergi

"Loh itu bukannya orang yang tadi gue tabrak kan? ko ada di depan ruangannya Talia?" Ucap Reyhan saat melihat melihat seseorang itu yang baru saja pergi,,

~~~

Perfect Husband is TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang