Hospital 2

94 5 0
                                    

Saat Reyhan memasuki ruangan,Talia yang baru menyadari bahwa abangnya telah kembali langsung memberi beribu-ribu pertanyaan kepada Reyhan

"Bang lo dari mana sih? Ko ga ngasih tau kalo mau pergi? Dari mana aja? Tega-teganya ninggalin Ade sendiri mana mamah sama papah udah pergi, lo ko git--

"Suttt,,, Lo ko kaya emak emak sih kalo nanya kagak ada komanya" membuat Talia mengerucuti bibirnya

"Tadi gue dari luar nyari angin ga enak sama mamah dan juga Lo yang lagi pelukan makanya gue keluar biar ga ganggu suasana" Talia hanya ber Oh saja

"Ko oh doang?, Mamah sama papah kenapa cuma bentar?" Tanya Reyhan

"Lo amnesia apa gimana?" Talia malah nanya balik ke abangnya

"Lo ya ditanya malah balik nanya" ucap Reyhan kesal

"Gue tadi udah melow melow nangis eh tiba-tiba mamah ngelepas pelukannya karna ada telpon trus dia bilang kalo ada urusan dan ga bisa nemenin gue di sini dan harus buru buru pergi, trus gunanya mereka dateng untuk apa? Mereka emang ga peduli sama gue bang, gue udah seneng mereka dateng trus mamah meluk gue tapi apa mereka masih lebih mentingin kerjaan me-me-mereka" Isak Talia yang kembali menangis

"Udah jangan nangis kan ada gue" ucap Reyhan sambil memeluk Talia agar Talia tenang

Reyhan merasakan pelukan adenya semakin berat dan saat melihat itu ternyata Talia tertidur dalam pelukan sang kakak, melihat itu Reyhan hanya tersenyum dan menidurkan Talia secara perlahan agar Talia tidak terusik dari tidurnya

"Dasar ade gue" gumam Reyhan
"Tidur yang nyenyak ya,gue selalu ada disisi lo, good night Ade gue yang ngeselin" kemudian mengecup kening Talia

Reyhan pun pergi ke arah sofa di ruangan itu dan kemudian dia memposisikan dirinya untuk segera menyusul Talia ke alam mimpi hingga kegelapan pun datang menghampiri Reyhan.

~~~

Pagi yang cerah membuat gadis itu terbangun dari tidurnya yang nyenyak

"Euuugggggg" lengkuhan gadis itu saat bangun dari tidurnya

"Pagi.." ucap seseorang membuat gadis itu menoleh

"Pagi juga bang, udah bangun lo?" Tanya Talia

"Udah lah dari tadi malah"

"Ooohhhhhhh"
"Eh bang gue Sampe lupa"

"Lupa apa?" Ucap Reyhan sambil menaikan sebelah alisnya

"Lupa nanya sama lo, kapan Lo balik?"

"Oh itu, gue balik kemaren siang sebelum gue dapet berita kalo lo masuk RS"
"Sarapan dulu yu" Lanjut Reyhan sambil membuka kresek yang berisi sarapan untuk mereka yang sebelumnya telah dibeli Reyhan sebelum Talia bangun

"Ga ah gue lagi ga pengen makan apa-apa"

"Lo harus makan ogeb, udah tau sakit mau tambah sakit iya? Lo mau terus-terusan di RS?" Tanya Reyhan dan di balas dengan gelengan saja oleh Talia

"Yaudah makan jangan sok sok an gue tinggal sendiri nih" Reyhan pun pura-pura ingin pergi dari ruangan Talia

"Eh,,eh jangan" cegat Talia yang langsung memegang tangan abangnya

"Yaudah makan oke" dan dianggukan oleh Talia

Sedang asik bercanda gurau antara adik dan kakak itu tiba-tiba seorang dokter menghampiri Talia dan mengecek kondisinya

"Kelihatannya sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan" ucap dokter itu

"Kapan saya boleh pulang dok?" Tanya Talia dan dokter itupun tersenyum

"Setelah saya cek, hari ini juga kamu sudah di perbolehkan pulang"

"Syukurlah" ucap Reyhan

Perfect Husband is TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang