Suho berulangkali mengdipkan mata, mencoba untuk memfokuskan dirinya pada film yang sedang tayang di hadapan nya. Namun sayang, semakin keras ia mencoba, semakin sulit pula dirinya untuk fokus pada film itu.Sejak tadi kepala nya hanya dipenuhi oleh satu nama, Kim Jisoo . Mungkin karna sejak tadi wanita itu tidak mengangkat telfon darinya membuatnya sedikit cemas. Yahh sedikit? Atau sangat?
Entahlahh, Suho tak peduli dengan itu. yang penting baginya sekarang adalah cepat-cepat menyelesaikan film ini dan segera pergi. Dia tidak ingin belama-lama di sini, karna setelah ini ia harus segera menemui Jisoo, ia harus memastikan bahwa wanita itu baik-baik saja.
Terdengar aneh memang, tapi nyatanya Suho sangat membenci hal ini, ia benci ketika sahabatnya itu tidak mengangkat telfon nya. Karna itu membuat jantungnya bekerja dua kali lebih cepat. Bagi Suho mengetahui bagaimana keadaan Jisoo adalah sebuah keperluan dalam hidupnya, entah sejak kapan ia melakukan itu hingga sekarang menjadi sebuah kebiasaan bagi nya.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" Ucap Irene yang seketika membuyarkan semua lamunan Suho.
"Tidak ada" jawab Suho tanpa memandang kekasihnya itu.
Irene memutar kedua bola matanya malas. "Kau bohong, sejak tadi kau melamun, itu sebab nya kau tidak sadar jika film nya sudah berakhir."
Suho menoleh, menatap Irene dengan wajah tak berdosa nya "kapan film nya berakhir?"
Irene menghela nafasnya, entah berapa banyak lagi kesabaran yang harus ia siapkan untuk menghadapi kekasihnya ini. "Sekitar tiga menit yang lalu."
"Kalau begitu ayo kita pulang"
"Pulang?" Tanya Irene, ada raut kecewa di wajah nya.
Yang benar saja, mereka baru selesai menonton film, itu pun dalam durasi yang tidak sampai dua jam, dan sekarang kekasih nya ini ingin pulang?! Ini bahkan baru pukul 7 malam.
Apakah pria di depan nya ini tidak ingin menghabiskan waktu dengan nya? Ohh ayolahh, dia ini kekasih nya kan!
"Secepat ini, bagaimana jika kita jalan-jalan terlebih dahulu, selagi kita sedang berada di luar." Bujuk Irene.
"Tapi...." kalimat Suho menggantung ketika ia melihat wajah memelas Irene.
"Oh tuhann, apa yang aku lakukan, ingat Kim Jumyeon wanita di depan mu ini adalah kekasih mu" rutuk Suho dalam hati.
"Baiklahh" ujar Suho yang langsung di sambut dengan senyum lebar Irene. Wanita itu langsung menggandeng tangan nya dan membawanya pergi dari ruangan itu. Sementara Suho hanya mengikuti kemana wanita itu membawanya.
🍁🍁🍁
Jisoo menatap tangan kekar yang sejak tadi menggenggam tangan nya erat, cukup erat, hingga ia dapat merasakan kehangatan dalam genggaman itu.
Pria itu terus berjalan di depan nya menjadi penentu arah dari tujuan mereka, sedangkan ia hanya mengikuti langkah pria itu dari belakang.
"Sehun kemana kita akan pergi ?" Tanya Jisoo memutuskan untuk membuka suara terlebih dahulu.
Pria bernama Oh Sehun itu menghentikan langkahnya sejenak dan menatap ke dua bola mata Jisoo.
"ikut saja" Ujarnya lalu kembali melangkahkan kaki nya berjalan yang langsung di ikuti oleh Jisoo di belakang nya.
Jisoo menatap punggung kokoh Sehun, ia berpikir sejenak, mencoba mengingat kembali bagaimana pria itu mendatangi nya secara tiba-tiba dan mengajaknya pergi, Jisoo pun tidak mengerti bagaimana bisa ia dengan mudahnya langsung mengiyakan ajakan pria itu. Entah apa yang ada dipikiran nya saat itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, Your Love, And Her Love
FanfictionKim Jisoo yang mencintai teman masa kecilnya harus menerima kenyataan pahit ketika temanya jatuh cinta pada wanita lain.