Dia melihat pantulan bayangan seorang wanita. Rambutnya kusut karena tak disisir. Matanya bengkak karena menangis semalaman. Air mukanya memperlihatkan bahwa dia sedang tak baik-baik saja. Dia adalah Kim Taeyeon. Dirinya sendiri.
Ini adalah hari ketiga tanpa pria itu di sisi Taeyeon. Tanpa suaminya. Park Chanyeol. Luka yang ditorehkannya dalam hati Taeyeon benar-benar cukup dalam hingga membuat wanita itu mengeluarkan tiga kata yang tak pernah ingin diucapkannya. Tetapi suaminya itu sudah sangat keterlaluan. Terlebih setelah kejadian kemarin malam.
'Dia benar-benar keparat, iblis, brengsek, tidak punya hati, dan bangsat. Ya, dia sungguh bangsat. Aku membencinya.'
,,,
"Begitu tak terlihatkah aku? Apa karena aku pendek dan dia sangat tinggi?" gerutu Taeyeon saat membuka album foto pernikahannya dengan Chanyeol. Sandara-kakak Chanyeol-tertawa lepas mendengarnya.
"bukan begitu taeng, tapi jika kamera diarahkan padamu saja, nanti kepalanya yeol tak terlihat" elak Sandara, yang setelah dipikir-pikir oleh Taeyeon ada benarnya juga.
"harusnya kan dia membungkuk agar tubuhnya sejajar denganku" sahut Taeyeon tak mau menerima fakta bahwa mereka tidak terlihat cocok saat mengambil foto bersama karena faktor Ketinggian. Sandara tertawa lagi.
"aku pulang!" sahut seorang pria dengan postur tubuh tinggi dan tegap dengan senyum yang selalu terpampang di wajahnya. Senyum yang Taeyeon sukai. Ya, dia Park Chanyeol, suaminya. Dia mencintainya.
Lantas, Taeyeon berdiri dan berjinjit untuk mendapatkan ciuman Chanyeol tepat di keningnya. Mereka berpelukan sebentar sebelum akhirnya Chanyeol menghempaskan dirinya di sofa di samping Taeyeon. Dia mendelik menyuruh Sandara pergi, yang dengan senang hati mengerti maksud adikknya lalu segera beranjak dari sofa dan menghilang di balik pintu kamarnya. Kini Chanyeol sedang merangkul Taeyeon.
"siapa modelmu hari ini yeol?" Taeyeon mendongak menatap wajah Chanyeol. Dia terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu. Sepertinya hal yang sangat membuatnya bahagia hingga senyum di wajahnya belum luntur sama sekali.
"kau tau? Aku mendapat klien baru yang akan membayarku 100 juta setiap kali pemotretan. Modelku bernama Jung Soo Yeon. Dan dia sangat cantik!" sahut Chanyeol hampir menjerit dengan menggenggam kedua tangan wanita dihadapannya.
"100 juta setiap kali pemotretan?" tanya Taeyeon untuk kembali memastikan. Chanyeol mengangguk mantap, membuat Taeyeon memeluknya dengan erat. Tapi seketika ia melepas pelukan itu saat ia mengingat sesuatu. Dia pun menatap Chanyeol dengan wajah cemberut yang membuat Chanyeol balas menatapnya heran dengan satu alis terangkat.
"apa maksudmu dengan, 'Dan dia sangat cantik!' hah?" Taeyeon membuang muka dari Chanyeol. Dia menyengir lalu menangkupkan kedua tangannya di pipi Taeyeon dan memutar wajahnya hingga menghadap padanya. Dia menarik kedua tangan Taeyeon dan meletakkannya di dadanya.
"tenanglah.. takkan ada wanita lain yang akan mengisi hatiku selain dirimu, Kim Taeyeon.." lirihnya dengan senyum yang membuat Taeyeon luluh. Dia pun memeluk Chanyeol lagi. Dan setelah itu, kesabarannya mulai diuji.
,,,
"tumben sekali kau pulang terlambat.."
"apakah kau saking capeknya sampai-sampai tak memperhatikanku?"
"kau dari mana yeol? Ini sudah pukul 3 pagi?"
"apa kau lupa kita tinggal serumah atau memang kau tak melihatku?"